Wednesday, July 31, 2013

Gereja St. Eloi Vierzon di Prancis Kemungkinan Menjadi Masjid

Pastor Alain Krauth di depan Gereja St. Eloi di kota Vierzon - Prancis.
Sebuah gereja yang terletak di kota Vierzon, Prancis tengah, kemungkinan akan diubah menjadi masjid. Vierzon memiliki enam gereja dan untuk menyelamatkan anggaran gereja, uskup Bourges memutuskan untuk menjual salah satu di antaranya. Yakni Gereja St. Eloi. Sebuah organisasi Muslim, l’Association des Marocains sedang melakukan pembicaraan untuk mengubah Gereja St Eloi itu menjadi masjid, meskipun keputusan final belum dicapai.

Dengan lorong dari pintu menuju altar sepanjang 26 meter, gereja itu dapat menampung 200 orang dan dibandrol seharga 170.000 euro. Alain Krauth pastor di Notre Dame de Vierzon, menjelaskan kepada koran mingguan setempat Le Nouvel Observateur, “Kita harus mempertahankan bangunan-bangunan (gereja), sementara Vierzon mengalami penurunan jumlah jemaat dalam beberapa tahun terakhir. Komunitas Kristen tidak lagi sepenting dahulu, seperti pada masa lampau.”

“Gereja itu moderen dan mudah untuk ditata ulang, pasti gampang terjual,” imbuhnya. Pastor Krauth menjelaskan bahwa kuesioner tentang usulan penjualan gereja sudah dibagikan kepada jemaat. “Sebagian jemaat gembira karena tempat itu akan dibeli oleh angota komunitas Muslim – anggota Muslim moderat. Tetapi sebagian lain merasa terhina dan khawatir akan Islam radikal,” kata pendeta itu.

Dengan jumlah Muslim mencapai enam persen dari populasi Eropa sekarang ini, dan masih terus akan bertambah, lebih banyak gereja kemungkinan akan menjadi masjid, tulis Russia Today. Di Prancis sendiri saat ini terdapat hampir 150 masjid baru yang sedang dibangun untuk menampung hampir lima juta Muslim, yang mencakup 7,5 persen populasi negara mode itu. Prancis adalah negara Eropa dengan jumlah Muslim terbanyak.*

Gereja St. Eloi emang beada di kawasan pemukiman Turki dan Maroko. Namun kenyataan-nya meski 27 ribu penduduk kota itu hanya sekitar 300 orang saja yang secara rutin pergi ke gereja tiap minggunya. Dalam kurun saty decade terahir ini saja keuskupan di Prancis secara resmi telah menutup lebihd dari 60 Gereja dan kebanyakan berubah menjadi masjid.

Bila merujuk kepada hasil riset yang diselenggarakan oleh PEW Center menyebutkan bahwa “Islam telah menjadi agama dengan tingkat pertumbuhan tercepat di Eropa”, jumlah muslim di benua itu telah bertambah tiga kali lipat dalam kurun waktu 30 tahun terahir dan diperkirakan satu dari 3 bayi yang lahir di Eropa berasal dari keluarga muslim pada tahun 2025 mendatang.

Referensi



Masjid Ukash, Masjid Berusia 229 Tahun di Pinggiran Kota Jeddah

[foto] Jemaah di Masjid Ukash.
Masjid tua dan indah di Arab Saudi tidak hanya ada di Makkah dan Madinah. Jeddah pun memiliki masjid berusia ratusan tahun yang tetap terjaga keindahan dan fungsinya. Salah satu masjid tua di Jeddah adalah Masjid Ukash.

Dibangun pada 1784, Masjid Ukash merupakan masjid tertua kedua di Jeddah. Masjid Uthman bin Affan jadi masjid tertua di Jeddah. Masjid Ukash berlokasi di pinggiran kota Jeddah di antara dua pasar.

Imam masjid, Sheikh Ahmad Al-Shanqqeti telah berusia 60 tahun dan menempati posisinya selama 35 tahun. Ia mengatakan masjid tersebut dibangun pada masa Ottoman dengan penerbitan akta resmi dua tahun setelah pembangunan. Masjid juga terdaftar di Departemen Wakaf Turki.

Laporan Al-Arabiya memuat masjid tersebut dibangun Ukash Abazah, warga Turki yang lahir dan tinggal di Jeddah. Sekarang, keluarga Hazazi bertugas menjalankan masjid dan menyediakan semua layanan yang diperlukan. Di masa lalu, masjid tersebut menjadi gerbang laut Jeddah karena dekat pintu masuk ke pelabuhan.

Pengunjung dan tamu resmi negara yang tiba di pelabuhan akan shalat di masjid Ukash. Imam masjid mengatakan masjid mendapat renovasi besar enam tahun lalu dengan pola arsitektur Islam.

Masjid dapat menampung lebih dari 1.200 jamaah. Ada bagian khusus untuk perempuan serta memiliki perpustaan luas dengan buku-buku tentang Muslim. Masjid tersebut memiliki tempat khusus di hati banyak warga Jeddah. Muhammad Al-Jad'ani, yang tinggal di Jeddah mengatakan, ketika berdoa di masjid, dia merasa dipenuhi perasaan spiritual dan kedamaian terutama pada Ramadhan. "Saya ingin selalu datang ke sini pada Ramadhan untuk shalat malam," ujarnya.



Masjid Wotgaleh, bangunan kuno yang jadi favorit di Yogyakarta

[foto] Bangunan dengan arsitektur khas Keraton Yogyakarta, sampai saat ini terlihat masih tetap terjaga di Masjid Wotgaleh. Bahkan, masyarakat sekitarnya tetap menjadikan masjid tersebut sebagai tempat favorit dalam melakukan kegiatan keagamaan.
Bangunan dengan arsitektur khas Keraton Yogyakarta, sampai saat ini terlihat masih tetap terjaga di Masjid Wotgaleh. Bahkan, masyarakat sekitarnya tetap menjadikan masjid tersebut sebagai tempat favorit dalam melakukan kegiatan keagamaan.

Letak masjid ini memang tidak berdekatan dengan pemukiman. Sebab, sekitar 1950 ada proyek perluasan lahan Akademi Angkatan Udara (AAU) yang dilakukan oleh pihak pemerintah. Pemukiman warga sekitar yang beralamat di Sendangtirto, Berbah, Sleman pun ikut tergusur dan mendapatkan ganti oleh pemerintah. Satusatunya masjid saat itu, Wotgaleh, yang seharusnya juga ikut dipindahkan, tidak jadi ikut digusur.

“Saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX telah mempersilakan kalau ingin dipindah. Tapi beliau mengatakan, kalau terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, tidak mau tanggung jawab,” kata Mas Surakso Adjuri Jazuli, Juru Kunci Makam Eyang Purboyo, yaitu anak dari Panembahan Senopati di masa Sri Sultan Hamengku Buwono I. Namun, upaya untuk memindahkan masjid tersebut ke daerah Imogiri, Bantul, tidak terjadi. Upaya yang dilakukan tidak berhasil oleh petugas.

Dikatakannya, pembangunan masjid milik Keraton ini sudah sejak sekitar 1600-an. Sampai saat ini, rehab masjid sudah dilakukan sebanyak lima kali. “Rehab hanya dilakukan di beberapa bagian saja. Seperti atap-atap. Kalau untuk soko (tiang) masih tetap seperti itu sejak dulu,” kata Adjuri Jazuli. Masjid ini letaknya berjarak sekitar 100 hingga 200 meter dari pemukiman.

Bangunannya dikelilingi oleh lahan kosong milik AAU. Di sampingnya, ada sebuah makam milik Eyang Purboyo yang selalu ramai dikunjungi para penziarah. Menurut Adjuri Jazuli, jemaah masjid ini tidak pernah terlihat sedikit. Saat salat lima waktu, jemaahnya sekitar dua-tiga saf. Namun, ketika salat Jumat, bisa sampai halaman luar masjid. Takmir Masjid Wotgaleh Muhammad Tukinam mengatakan, tidak saja warga sekitaran satu kelurahan untuk tertarik beraktivitas di masjid ini.

Namun, orang di luar daerah ataupun musafir juga sering datang. Banyak juga musafir yang sekedar ingin beristirahat di emperan masjid. “Karena memang, merasa lebih nyaman dari pada masjidmasjid lainnya,” katanya. Hal menarik yang rutin dilakukan setiap tahunnya di masjid ini adalah acara Nyadran Ageng. Yaitu, kirab ambeng-ambeng (gunungan) nasi ingkung yang dilakukan saat menyambut datangnya bulan puasa. “Setiap bulan Syaban, dilakukan Nyadran Ageng. Masing-masing warga membuat nasi ingkung kemudian diarak,” ucapnya.



Masjid Hancur Gara-gara Tawuran Dua Kelompok di Takalar

















Masjid Baiturrahman yang berada di Kelurahan Pattalassang, Kecamatan Pattalasang, Kabupaten Takalar, rusak parah lantaran menjadi sasaran amuk massa akibat bentrokan dua kelompok pemuda pada Rabu dinihari tadi.

Kepolisian Resor Takalar telah mengamankan dua pemuda yang diduga sebagai pelaku tawuran. Keduanya adalah A, 17 tahun, dan M, 16 tahun. Mereka berasal dari Desa Soreang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa.

Informasi yang dihimpun Tempo, kejadian ini berawal dari sekelompok pemuda yang tengah duduk santai di sekitar masjid. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka meneriaki seorang pemuda yang tengah melintas di jalan raya. Entah dari mana asalnya, seketika muncul kelompok pemuda lainnya yang jumlahnya diperkirakan 40 orang. Bentrokan pun pecah. Akibatnya, kaca dan alat pengeras suara masjid rusak terkena lemparan batu.

Guna mencegah terjadinya bentrokan susulan dan mengantisipasi meluasnya dampak negatif yang dapat terjadi, Kepala Kepolisian Resor Takalar, Ajun Komisaris Besar Nasrun Fahmi, langsung menggelar pertemuan dengan jajaran pemerintah setempat, pihak TNI, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Takalar.

Pada pertemuan itu, Nasrun meminta agar persoalan itu tidak dikaitkan dengan isi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Menurut dia, kasus ini murni bentrokan antara dua kelompok pemuda yang kebetulan berada di dekat masjid. "Saya meminta kepada warga agar jangan ada saling dendam," kata Nasrun dalam pertemuan yang diadakan di aula Polres Takalar, Rabu, 31 Juli 2013.

Dandim 1426 Takalar, Letnan Kolonel Infanteri Muhamad Ali, yang hadir dalam pertemuan itu, meminta kepada warga Kabupaten Takalar dan Gowa agar menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Dia menduga pemicu bentrokan karena pengaruh minuman keras di kalangan pemuda.



Penjarah Masjid di Inggris di Hukum Penjara 22 tahun

[foto] Masjid di Cumberland Street salah satu bangunan yang dijarah oleh anggota gang yang sama.
Enam orang anggota gang yang melakukan penjarahan terhadap masjid dan beberapa bangunan bisnis lainnya di sepanjang jalan East Lancashire, tiga diantaranya adalah ahirnya dijatuhi hukuman penjara masing masing lebih dari 22 tahun.

Jemaah masjid Plane Tree Road mosque di Little Harwood tidak saja kehilangan sejumlah uang yang disimpan di masjid tapi juga telah kehilangan seluruh berkas asli catatan pernikahan mereka serta berkas berkas resmi lainnya.

Hakim Christopher Cornwall selama persidangan mengatakan bahwa para pelaku telah terbukti melakukan penerobosan paksa dan melakukan tindakan penjarahan dan pencurian yang teramat tercela.

Kelompok geng ini tidak hanya menjarah masjid tapi juga berbagai fasilitas bisnis yang terlah mengakibatkan kerugian jutaan foundsterling. Adalah perusahaan Knuzden yang mengaku kehilangan kontrak senilai £1 juta found akibat penjarahan itu. Belum lagi sejumlah rumah makan dan fasilitas bisnis lainnya.

Para pelaku mengakui semua tindakan mereka termasuk mengakui telah menjarah setidaknya enam masjid di periode yang sama, termasuk Masjid di Plane Tree Road mosque yang telah dijarah dua kali yakni pada bulan Maret 2012 dan tiga bulan setelah itu.

Masjid lainnya yang turut di jarah adalah Masjid di Blackburn’s Cumberland Street dan Masjid Cob Wall mosques, Clegg Street mosque di Burnley dan Grimshaw Street mosque di Accrington.****



Friday, July 19, 2013

Pemandangan Masjid Raya Baiturrahman Tersedia dalam 3D Virtual Tour



















Kemajuan teknologi pada masa kini tentu membuat kita lebih mudah untuk mencari informasi, termasuk salah satunya untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada diberbagai belahan dunia, tidak terkecuali juga ke Aceh.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh baru-baru juga telah meluncurkan salah satu fitur baru disitusnya yang beralamat di www.bandaacehtourism.com sebuah pemandangan 3D virtual tour salah satu destinasi religi, yakni Masjid Raya Baiturrahman.

“Sekarang seluruh masyarakat di dunia melalui website www.bandaacehtourism.com sudah bisa melihat Mesjid Raya Baiturrahman secara ril,” demikian kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh, Reza Fahlevi, Kamis (13/6/2013) di Banda Aceh.

Jika Anda pernah melihat situs www.3dmekanlar.com yang menampilkan tampilan masjid-masjid di dunia dengan begitu nyata, kini juga sudah bisa Anda akses hal yang sama dengan Masjid Raya Baiturrahman.

Virtual tour yang menampilkan pemandangan 360 derajat tersebut terdiri dari 8 tampilan sudut, mulai dari pintu masuk utama ke masjid hingga ke bagian dalam masjid yang bisa Anda akses lewat PC/laptop untuk melihat lebih jelas. Selamat menikmati!. 

Thursday, July 18, 2013

Zamzam Air Terbaik di Bumi

Proyek penyediaan air Zamzam di laksanakan oleh “Penjaga dua Masjid Suci” Raja Abdullah, untuk dapat menyediakan 5000 meter kubik air Zamzam dan 200 ribu jerigen 10 liter setiap hari.
Air Zamzam merupakan air minum terbaik yang dapat dijumpai di muka Bumi. Jemaah dari seantero dunia dipastikan akan menyempatkan diri untuk minum air ini langsung di Masjidil Haram sebanyak mungkin selagi masih berada disana bahkan rela membelinya dalam jerigen untuk dibawa pulang ke Negara masing masing untuk dapat berbagi bersama keluarga dan handai taulan.

Air Zamzam merupakan satu anugerah dari Allah S.W.T yang persediaannya tak pernah habis meski disedot dengan pompa canggih setiap saat. Kita tahu bahwa sejarah air Zamzam merupakan anugerah Allah kepada Nabi Ismail a.s. saat beliau menangis karena kehausan yang kemudian membuat ibunda beliau, Siti Hajar belarian antara bukit Safa dan Marwa yang kini diabadikan sebagai salah satu ritual haji.

Bunda Hajar baru berhenti berlari antara dua bukit tersebut sampai kemudian beliau mendapati air jernih yang menyembur dari pasir yang didorong dorong oleh kaki mungil nabi Ismail yang masih bayi. Seketika itu beliau bergerak meninggikan pasir disekitar memancarnya air untuk menampung air tersebut sambil berucap Zamzam, Zamzam, Zamzam. Ucapan itu yang kemudian abadi menjadi nama air yang memancar ditempat itu, dan sejak itu juga pancaran air tersebut tak pernah berhenti mengalir hingga kini.

Para penguasa yang silih berganti di kota Mekah senantia merawat dan menjaga sumur air Zamzam demi kemaslahatan ummat. Sampai kemudian Negara Saudi terbentuk, raja raja Saudi pun melanjutkan tradisi itu sebagaimana dilakukan oleh Raja Abdullah selaku penjaga dua Masjid Suci. Proyek yang beliau jalankan bagi penyediaan air Zamzam bagi seluruh jemaah, mampu menyediakan 5000 meter kubik ditambah dengan 200 ribu jerigen air Zamzam yang masing masing berisi 10 liter, setiap harinya.

Proyek tersebut dijalankan pada bulan Ramadhan tahun 2010 lalu dengan menyediakan 42 titik distribusi sejak dari sumbernya. Sebagai hasilnya air Zamzam dalam Jerigen kini tersedia 24 jam setiap harinya. Proyek tersebut mencakup sistem produksi yang menghasilkan 5 juta liter air melalui penyaringan linier. Air ditampung dalam tangki utama berkapasitas 10 juta liter dengan sokongan 4 pompa ke Masjidil Haram menggunakan pipa stenlis berdiameter 200 mm.

Keseluruhan proses pemrosesan Air Zamzam ini menempati fasilitas di atas lahan seluas 13,405 meter persegi dan terdiri dari beberapa bangunan dengan kompresor udara, gudang dan jalur produksi. Dilengkapi juga dengan pembangkit listrik berkapasitas 10 MW dengan sistem pengendali komputer yang memungkinkan pengawasan dan pengendalian setiap tahapan proses nya termasuk pengendalian dan pengawasan terhadap pompa yang menyedot air langsung dari sumur Zamzam hingga ke proses pengemasannya.

Fasilitas tersebut juga memiliki gudang sentral lengkap dengan sistem tata udara dan sistem peringatan kebakaran yang menelan dana hingga 75 juta Real Saudi. Gudang di fasilitas ini dibangun 15 tingkat untuk dapat menangani pendistribusian 1.5 juta jerigen berisi 10 liter air Zamzam. Dan keseluruhan fasilitas terebut dihubungkan dengan jalur dan jembatan untuk memudahkan proses produksi dan distribusi masing masing gedung di dalam fasilitas tersebut.***



Wednesday, July 17, 2013

Masjid Hanley di Inggris Ahirnya Dibuka Setelah 13 Tahun


















Bulan Ramadhan tahun ini memberi berkah tersendiri bagi warga kota Hanley, Staffordshire, Inggris. Masjid yang mereka bangun ahirnya secara resmi dibuka setelah menunggu selama 13 tahun, bangunan masjid nya sendiri bahkan sempat akan menjadi sasaran pembakaran dan penghancuran sampai ahirnya mendapatkan restu dari otoritas setempat untuk beroperasi.

Masjid yang berdiri di rusa jalan Regent Road itu belum selesai 100% namun sudah di izinkan untuk digunakan selama bulan Ramadhan ini termasuk pelaksanaan sholat lima waktu sebagaimana disampaikan oleh direktur nya, Rana Tufail. Selama menunggu proses penyelesaian ahir dan rencananya akan diresmikan bulan depan setelah menghabiskan dana pebangunan sekitar £2 juta pound. Diperkirakan masih akan menghabiskan data sekitar £200 ribu pound lagi untuk sentuhan ahir-nya.

Rencana pembangunan masjid tersebut telah berlangsung sejak tahun 2000 yang lalu namun kemudian malah merebak menjadi sebuah kontroversi ketika kemudian dewan kota mengeluarkan persetujuan penyewaan yang sangat murah bagi lahan masjid tersebut hanya sebesar £1 pundsterling. Namun kemudian komunitas muslim setempat ahirnya membeli lahan tersebut dari dewan kota seharga £70,000.

Kontroversi tak hanya sampai disitu, masjid ini juga sempat mengalami upaya penghancuran pada bulan Desember 2010 lalu ketika seorang anggota militer muda berumur 23 tahun, Simon Beech, bersama Garreth Foster berupaya membakar masjid ini dengan cara menyemburkan gas menggunakan pipa yang dihubungkan ke pipa saluran gas rumah tangga, ke dalam ruang di lantai dasar masjid lalu menyalakan api dan menimbulkan kebakaran hebat dan mengakibatkan kerugian sekitar £53,000.

Kerugian yang cukup merepotkan muslim setempat karena bangunan yang belum selesai tersebut belum sempat di asuransikan dan upaya penggalangan dana pun harus dilakukan lagi. Ke dua pelaku tersebut ahirnya diciduk aparat kepolisian Inggris dan kedua pelaku dijatuhi hukuman penjara masing masing 10 tahun oleh pengadilan setempat karena terbukti bersalah telah melakukan pembakaran.

Tahun ini Ramadhan di Inggris sama seperti di Indonesia, dimulai pada tanggal 10 Juli lalu, dan muslim di Kota Hanley kini memiliki tempat yang nyaman untuk beribadah selama bulan suci Ramadhan ini termasuk penyelenggaraan Sholat Idul Fitri untuk pertama kalinya di ahir Ramadhan nanti.***


Thursday, July 11, 2013

Suasana Tarawih di Great Mosque of Almaty- Kazakhstan

Kota Almaty adalah kota tua bekas ibukota Kazakhstan sejak negara itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet hingga merdeka tahun 1991. Almaty yang juga dikenal dengan nama Alma-ata bertahan sebagai ibukota negara hingga tahun 1997 hingga kemudian diindahkan ke ibukota baru di kota baru yang sengaja dibangun sebagai ibukota negara di Astana. Namun hingga kini Almaty menjadi pusat komersial dan perdagangan dengan status kota terbesar di Republik Kazakhstan. 

Mayoritas penduduk Kazakhstan beragama Islam, dan bangunan masjid megah dan besar sudah menjadi lumrah di setiap kota di negara tersebut. Di Almaty terdapat masjid besar bernama Central Mosque Almaty yang merupakan masjid Agung (sentral) bagi kota itu, dulunya masjid ini juga berstatus sebagai masjid negara sebelum dipindahkan ke Masjid Agung Astana di Ibukota negara yang baru. seperti di belahan dunia Islam lainnya, di bulan Ramadhan seperti saat ini, masjid masjid disana penuh sesak oleh jema'ah shalat tarawih. Berikut suasana sholat Tarawih di Masjid Agung Almaty. Cekitdot  yak.



































Suasana Shalat Tarawih Malam Pertama di Masjid Istiqlal

Ribuan umat Muslim menjalankan shalat Tarawih pertama bulan suci Ramadhan 1434 H di Masjid Istiqal, Jakarta, Selasa (9/7/2013).  Shalat tarawih tersebut mengawali pelaksanaan ibadah puasa 1 Ramadhan 1434 H yang jatuh pada Rabu (10/7).


























Wednesday, July 10, 2013

Jamaah Tarawih Pendukung Mursi Terbesar Di Dunia Setelah Tanah Suci

Presiden Mursi digulingkan oleh kudeta militer Mesir paska demonstrasi besar besaran menentang keputusannya, kini giliran jutaan pendukung Mursi yang melakukan demonstrasi besar besaran diberbagai kota di seantero Mesir. 

Meski puluhan orang telah syahid dibantai junta militer saat shalat Subuh, jumlah demonstran pendukung Presiden Muhammad Mursi tidak berkurang. Saat malam Ramadhan pertama tiba, Selasa (9/7) waktu setempat, sekitar satu juta demonstran menggelar shalat tarawih berjamaah di Rabi’ah Adawiyah.

Basis demonstrasi pendukung Presiden Mursi itupun berubah menjadi lautan mushallin (orang-orang yang shalat) yang memanjang hingga puluhan kilometer memenuhi jalan-jalan utama di sekitarnya. Mempertimbangkan jumlahnya, jamaah tarawih pendukung Mursi ini merupakan jamaah tarawih terbesar kedua setelah jamaah tarawih Masjidil Haram atau terbesar ketiga setelah jamaah tarawih Masjid Nabawi. Berikut foto-fotonya: