Masjid Raya Al-Huda Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. |
Tembilahan adalah kota kecamatan yang merupakan pusat pemerintahan kabupaten Indrahiri Hilir di provinsi Riau. Kota tua di pinggiran sungai Indragiri yang menawan. Sesuai dengan namanya, kabupaten Indragiri Hilir ini memang berada di bagian hilir Sungai Indragiri yang mengalir dari kabupaten Indragiri hulu, melewati kota Tembilahan dan bermuara ke Laut Cina Selatan di perairan kabupaten Lingga.
Sebagai ibukota
kabupaten, Tembilahan memiliki sebuah masjid Raya yang cukup megah. Masjid Raya
Al-Huda, lokasinya sangat menarik perhatian karena berada di tepian sungai
Indragiri. Seperti kita ketahui bersama sebagaian besar perjalanan sejarah kota
kota di Indonesia pada masa lalu menyandarkan sarana transportasi sungai dalam
kehidupan kesehariannya, maka wajar bila kemudian fasilitas fasilitas umum pun
lokasi nya tak jauh dari alur sungai.
Masjid
Agung Al-Huda Tembilahan
Jl. Jenderal Sudirman,
Tembilahan Kota
Tembilahan, Kabupaten
Indragiri Hilir, Riau 29214
riaugnn.com
Lokasinya yang berada di tepian sungai Indragiri ini menghadirkan pemandangan tersendiri bagi kota Tembilahan, bila dipandang dari arah sungai atau dari seberang sungai. Tampak kota tembilahan dengan latar depan Masjid Agung Al-Huda dengan kubah besar dan empat menaranya yang menjulang.
Masjid Raya Al-Huda
Tembilahan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1900-an dengan konstruksi
bangunan dari kayu yang menggunakan atap sirap (atap yang terbuat dari kayu
ulin). Kala itu masjid ini merupakan satu-satunya Masjid yang berada dikota
Tembilahan, sehingga menjadi menjadi pusat kegiatan keagamaan kaum muslimin dan
muslimat untuk kota Tembilahan dan sekitarnya.
Pembangunan
masjid tersebut menggunakan biaya yang berasal dari sumbangan wakaf, infaq dan
sedekah dari kaum muslimin dan muslimat yang berada di kota Tembilahan dan
sekitarnya.
Masjid Raya Al-Huda Tembilahan dari masa ke masa. |
Masjid ini dibangun dengan biaya yang berasal dari sumbangan waqaf, infaq, dan shadaqah dari kaum muslimin dan muslimat yang berada di Kota Tembilahan dan sekitarnya.
Seiring
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan akan masjid yang lebih besar untuk
menampung Jemaah yang semakin bertambah masjid ini mengalami beberapa kali
renovai dan perluasan. Perombakan pertama dlakukan ditahun 1935, kemudian
dilakukan perombakan lagi di tahun 1968 dan terahir tahun 1994. Bangunan mengah
yang kini berdiri merupakan hasil pembangunan di tahun 1994 tersebut.
Perombakan
tahun 1994 juga menambahkan bangunan kantor Yayasan Al-Huda dan kantor Pengurus
Masjid Al-Huda, kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indragiri Hilir
dan ruang perpustakaan MUI dan MAsjid Al-Huda, lantai atas Masjid Al-Huda
dipergunakan untuk kegiatan Tahfizil Quran, Taman Pengajian Al-Quran dan
kegiatan Remaja Masjid Al-Huda.
Peresmian
pemakaian Masjid Agung Al-Huda Tembilahan dilakukan oleh Bapak Drs H. Azwin
Yacub ( Bupati Indragiri Hilir) pada tanggal 12 Januari 1999 bersamaan dengan
tanggal 24 Ramadhan 1419H.
Referensi
Baca Juga
No comments:
Post a Comment