Sunday, May 18, 2025

Masjid Pusaka Al Hamidy Pagutan Kota Mataram

Masjid Pusaka Al-Hamidy, Masjid tua dan bersejarah di kota Mataram Pulau Lombok.
 
Masjid Pusaka Al Hamidy atau Masjid Tua Pagutan adalah bangunan masjid yang awalnya didirikan dan diresmikan oleh TGH Abdul Hamid di daerah Pagutan kota Mataram tahun 1892. Masjid ini merupakan bukti sejarah islam di Kota Mataram pada masa kerajaan Karangasem Bali di Pulau Lombok.
 
Berdasarkan foto dokumentasi tertua masjid ini yang tersimpan di Museum Belanda dipotret antara tahun 1900-1926, bangunan yang kini berdiri sudah jauh berubah dibandingkan bentuknya pada saat itu, meskipun masih dengan pola bentuk yang senada.
 
Masjid Pusaka Al-Hamidy
Jl. Banda Seraya No.9, Lingkungan Presak Timur
Kelurahan Pagutan Barat, Kecamatan Mataram
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat 83117
 

Bangunan lama masjid ini beratap limas bertingkat dengan satu menara bergaya mamluk, seperti menara lama Masjid Nabawi danbangunan masjid masjid tua di Mesir dan sekitarnya. bangunan masa kininya juga beratap bertingkat namun berdenah persegi panjang, dilengkapi dengan dua bentuk menara disisi mihrab dan sisi timur serta satu menara tinggi menjulang mirip menara Masjidil Haram di kota Mekah.
 
Disebut Masjid Pusaka Al-Hamidy sebagai penghargaan kepada pendiri masjid ini yang juga dikenal luas oleh masyarakat setempat sebagai tokoh penyebar Islam disana. Nama Al-Hamidy diambil dari nama TGH Abdul Hamid, beliau berdakwah di kota Mataram dimasa kekuasaan Kerajaan Karang Asem Bali di Lombok. TGH Abdul Hamid itulah yang mula-mula membangun masjid di Pagutan semasa kekuasaan Raja Lombok, Anak Agung Agung Gde Karang Asem Bali.
 
Dokumen Belanda menyebutnya "Moskee Pagoetan" atau Masjid Pagutan yang dimasa kini dikenal sebagai Masjid Pusaka Al-Hamidy di kota Mataram.

Lingkungan Presak Timur tempat masjid ini berada tak jauh dari kantor Lingkungan Presak Timur, lingkungan yang masih memegang tradisi turun  temurun sejak masa TGS Abdul Hamid, termasuk diantaranya tabunya bagi warga setempat untuk bermain atau menyetel musik. Meski sudah tak seketat dimasa lalu, tradisi dan tabu tersebut masih menjadi salah satu ciri khas lingkungan tersebut dimasa kini.
 
Interior Masjid Pusaka Al-Hamidy. (antara)

Selain mendirikan Masjid, TGS Abdul Hamid juga mendirikan pesantren disekitar Masjid Pusaka Al Hamidy saat ini. Seiring dengan perkembangannya yang cukup pesat beliau kemudian membangun pondok pesantren yang lebih luas di Jurang Satek. 

Setelah melewati dua masa penjajahan Belanda dan Jepang, bahkan sempat diduki tentara jepang dan menjadi korban bom sekutu, pesantren tersebut masih beroperasi sampai saat ini diteruskan oleh anak keturunannya.*** 
 
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
 
Masjid Jami’ Al Umari Kelayu Selong Lombok Tengah
 
Rujukan
 
 

No comments:

Post a Comment