Masjid Jami' Al Umari, Kelayu, Selong, Lombok Timur. |
Masjid Jami’ Al Umari adalah masjid Jami’ yang berada di Desa Kelayu, keamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dibangun dengan dana swadaya masyarakat setempat dibawah bimbingan dari TGH Umar, yang namanya kini juga di abadikan menjadi nama jalan yang melintas di depan masjid ini.
Bangunan masjid ini cukup megah, dibangun empat lantai, lantai dasar nya digunakan sebagai area penunjang kegiatan masjid termasuk area tempat wudhu, tolet dan kamar mandi serta Perpustakaan dan kantor pengurus masjid. Masjid ini juga dilengkapi dengan bangunan menara tunggal yang tinggi menjulang hingga 50 meter.
Masjid Jami’ Al Umari
Jalan TGH Umar Kelayu, kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, NTB
Untuk keperluan berwudhu dibuatkan kolam persegi panjang yang letaknya lebih rendah dari lantai masjid. . Perbaikan kemudian dilakukan sekitar dua puluh tahun sejak pertama kali dibangun, dengan mengganti dinding bangunan dengan tembok dan lantai masjid mulai dilapis dengan keramik lantai.
Jalan TGH Umar Kelayu, kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, NTB
Ruang sholat utama berada di lantai dua tempat mimbar dan mihrab berada, lantai tiga dan empat juga digunakan sebagai ruang sholat dengan area void (terbuka) di sisi depan ruanganan sehingga jemaah dilantai atas dapat melihat langsung ke area mihrab dan mimbar di lantai dua.
Sejarah Pembangunan Masjid Jami’ Al Umari
Masjid Jami’ Al Umari disebut sebut telah ada sejak masa ahir kerajaan Islam Selaparang, dibangun pertama kali oleh masyarakat dibawah bimbingan TGH Umar, pembangunan masjid ini pun dilokasi tanah milik TGH Umar yang diwakafkan untuk pembangunan masjid.
Pada awalnya pembangunan masjid ini dibangun sederhana diatas lahan yang lebih tinggi dari permukaan jalan. Bangunan awalnya dari kayu dengan dinding dari anyaman bambu, beratap daun dengan lantai tanah yang dipadatkan.
Masjid Jami' Al Umari, Kelayu, Selong, Lombok Timur. |
Untuk keperluan berwudhu dibuatkan kolam persegi panjang yang letaknya lebih rendah dari lantai masjid. . Perbaikan kemudian dilakukan sekitar dua puluh tahun sejak pertama kali dibangun, dengan mengganti dinding bangunan dengan tembok dan lantai masjid mulai dilapis dengan keramik lantai.
Pembangunan selanjutnya di tahun 1970-an dengan memperluas bangunan masjid dengan menambahkan ruang depan masjid dan lantai masjid saat itu masih lebih tinggi dari jalan raya sehingga dibuatkan tangga akses ke masjid dari jalan raya.
Pembangunan kembali masjid ini dilakukan di antara tahun 2000 hingga 2015 hingga ke bentuknya saat ini. Penambahan ukuran dilakukan dengan menambahkan lantai masjid bertingkat empat untuk mengakomodir kebutuhan ruang yang lebih besar, dan sebuah menara dibangun untuk mengumandangkan azan hingga menggaung ke seantero kawasan sekitarnya.***
-----------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Rujukan
Baca Juga