Sunday, June 16, 2019

Masjid Terapung Amahami Kota Bima


Tampak indah dalam balutan cahaya senja yang merekah, Masjid Terapung Amahami seolah mengucapkan selamat datang kepada siapapun yang datang ke kota Bima dari arah lautan.

Masjid terapung kota Bima atau Masjid Terapung Amahami adalah masjid yang berada di tepian pantai Amahami kota Bima, tepatnya berada di Jl. Sultan Muhamad Salahuddin, Belo, Kota Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat. Pembangunan masjid ini dilaksanakan oleh pemerintah kota Bima dibawah pimpinan Walikota setempat HM. Qurais H. Abidin. meskipun sejak awal rencana pembangunan masjid ini mendapat penolakan bahkan kecaman keras dari beberapa pihak, namun masjid ini ahirnya dibangun dan kini menjadi salah satu Ikon kota Bima.

Pembangunan masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 10 April 2017 bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bima yang ke 15, dan sudah  mulai dapat digunakan pada ahir tahun 2017 yang lalu. Salah satu dasar pemikiran pembangunan masjid ini adalah bahwa masyarakat kota Bima terkenal sebagai masyarakat yang Islami, karenanya dengan dibangunnya masjid ini; ketika pertama kali masyarakat atau tamu luar daerah masuk wilayah Kota Bima, akan melihat berdiri kokoh sebuah masjid di pinggir laut Amahami, sebagai ikon kota Bima

Masjid Terapung Amahami Kota Bima
Alamat: Jl. Sultan Muhamad Salahuddin
Belo, Bima, Nusa Tenggara Barat. 84111


Masjid Terapung Amahami kota Bima ini secara resmi digunakan untuk pelaksanaan sholat jum’at pertama kali pada tanggal 19 Januari 2018 yang dihadiri Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin, Wakil Walikota H. A. Rahman H. Abidin, SE, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bima, Plt. Sekda, Dr. Syamsudin bersama jajaran, Ketua MUI Kota Bima, Kepala Kantor Kemenag Kota Bima serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat-juga hadir pada moment Sholat Jum’at bersama ini. Dan diresmikan pada hari ulang tahun kota Bima, 10 April 2018.

Proyek Pembangunan Masjid Terapung Amahami

Sejak awal digulirkan, rencana pembangunan masjid terapung di pantai Amahami kota Bima oleh pemerintah setempat telah mendapatkan pertentangan dari berbagai pihak melalui media social, salah satu alasannya warga adalah ; akan lebih baik apabila otoritas setempat melanjutkan dan menuntaskan pembangunan Masjid Raya Al-Muwahidin Kota Bima yang sudah puluhan tahun pembangunan nya mangkrak. Namun Pemerintah Kota Bima dibawah pimpinan Walikota HM. Qurais H. Abidin bersikukun membangun Masjid Terapung di pantai Amahami.

Upacara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Terapung Amahami Kota Bima oleh Walikota Buma H.A. Rahman H. Abidin SE. pada tanggal 10 April 2017.
Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kota Bima yang ke 15, yang jatuh pada tanggal 10 April 2017, Pemkot Bima yang dinakhodai oleh HM. Qurais H. Abidin melaksanakan upacara peletakan batu pertama pembangunan masjid Terapung di Amahami. Pelaksanaan kegiatan tersebut, juga diawali oleh Walikota Bima dan kemudian diikuti oleh pihak lainnya termasuk Wartawan yang hadir pada peristiwa tersebut.

Selain Walikota Bima, Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, Pimpinan DPRD Kota Bima Fery Sofiyan, SH, Ketua Pengadilan Negeri Raba–Bima Dr. Iman Prayitno Santosa, SH, MH, Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail, SIK, Ketua FKUB Kota Bima Eka Iskandar, anggota DPRD Kota Bima, Tokoh Masyarakat dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kota Bima-juga hadir menyaksikan acara ini.

Masjid terapung pantai Amahami, kini menjadi salah satu Ikon kota Bima.
Dalam sambutannya sebelum melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Terapung tersebut, Walikota Bima mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota DPRD Kota Bima serta unsur FKPD, yang mendukung rencana pembangunan Masjid Terapung. Tak hanya itu, Walikota juga menyampaikan apfresiasi dan terimakasihnya kepada FKUB Kota Bima yang menyampaikan dukungan tertulis atas pembangunan sarana Ibadah bagi Umat Islam tersebut.

Latar Belakang pembangunan masjid

Dalam kata sambutan saat upacara peletakan batu pertama pembangunan masjid terapung tersebut, walikota Bima menyampaikan visinya terkait pembangunan masjid terapung tersebut yang diupayakan menjadi ikon daerah, dengan mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dalam arsitekturnya.

Senja yang merekah.
Yaitu bunga satako (bunga setangkai) yang merupakan salah satu motif khas tenunan Bima. Ngusu Waru (segi delapan), merupakan 8 aspek yang harus dimiliki oleh seorang Pemimpin menurut filosofi kebudayaan Bima. Dan Uma Lengge, merupakan bangunan tempat menyimpan padi sebagai lambang kemakmuran masyarakat Bima. Pembangunan Masjid Terapung Ama Hami merupakan bagian dari grand design kawasan ekonomi cepat tumbuh mulai dari Niu-Lawata-Ama Hami.

Sumber dana pembangunan

Kadis PU Kota Bima melalui Kabid Cipta Karya, Agusalim ST, MT menjelaskan ; pembangunan Masjid Terapung ini menggunakan APBD II Kota Bima tahun 2017 sebesar Rp12 M. Sementara luas bangunannya, adalah 33x33 meter persegi. Target penyelesaian pembangunan Masjid ini pada Desember 2017. Pembangunan Masjid Terapung Amahami, dilaksanakan oleh Perusahaan pemenang tender. Yakni, CV. Mayalia dari Lombok Timur.

Kini Masjid Terapung Amahami menjadi salah satu masjid terapung terindah di Indonesia, kita akan dengan mudah menemukan pemandangan indah pantai Amahami dengan fokus kepada masjid ini di berbagai lini media sosial di tanah air, baik yang dimuat oleh netizen dan media setempat maupun dari luar daerah yang sedang berkunjung kesana. [foto masjid dari akun IG @bima_destination].***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Referensi


Baca Juga Artikel Masjid Terapung lainnya


No comments:

Post a Comment