Tampak indah dalam balutan cahaya senja yang merekah, Masjid Terapung Amahami seolah mengucapkan selamat datang kepada siapapun yang datang ke kota Bima dari arah lautan. |
Masjid
terapung kota Bima atau Masjid Terapung Amahami adalah masjid yang berada di
tepian pantai Amahami kota Bima, tepatnya berada di Jl. Sultan Muhamad Salahuddin, Belo, Kota Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat. Pembangunan
masjid ini dilaksanakan oleh pemerintah kota Bima dibawah pimpinan Walikota setempat HM. Qurais
H. Abidin. meskipun sejak awal rencana pembangunan masjid ini mendapat penolakan
bahkan kecaman keras dari beberapa pihak, namun masjid ini ahirnya dibangun dan
kini menjadi salah satu Ikon kota Bima.
Pembangunan
masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 10 April 2017
bertepatan dengan peringatan
Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bima yang ke 15, dan sudah mulai dapat digunakan pada ahir tahun 2017
yang lalu. Salah satu dasar pemikiran pembangunan masjid ini adalah bahwa
masyarakat kota Bima terkenal sebagai masyarakat yang Islami, karenanya dengan
dibangunnya masjid ini;
ketika pertama kali masyarakat atau tamu luar daerah masuk wilayah Kota Bima,
akan melihat berdiri kokoh sebuah masjid di pinggir laut Amahami, sebagai ikon
kota Bima
Masjid
Terapung Amahami Kota Bima
Alamat: Jl.
Sultan Muhamad Salahuddin
Belo, Bima, Nusa
Tenggara Barat. 84111
Masjid Terapung Amahami kota Bima ini secara resmi digunakan
untuk pelaksanaan sholat jum’at pertama kali pada tanggal 19 Januari 2018 yang
dihadiri Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin, Wakil Walikota H. A. Rahman H.
Abidin, SE, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bima, Plt.
Sekda, Dr. Syamsudin bersama jajaran, Ketua MUI Kota Bima, Kepala Kantor
Kemenag Kota Bima serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat-juga hadir pada
moment Sholat Jum’at bersama ini. Dan diresmikan pada hari ulang tahun kota
Bima, 10 April 2018.
Proyek Pembangunan Masjid Terapung Amahami
Sejak awal digulirkan, rencana pembangunan masjid
terapung di pantai Amahami kota Bima oleh pemerintah setempat telah mendapatkan
pertentangan dari berbagai pihak melalui media social, salah satu alasannya
warga adalah ; akan lebih baik apabila otoritas setempat melanjutkan dan
menuntaskan pembangunan Masjid Raya Al-Muwahidin Kota Bima yang sudah puluhan
tahun pembangunan nya mangkrak. Namun Pemerintah Kota Bima dibawah pimpinan Walikota HM. Qurais H. Abidin bersikukun membangun Masjid Terapung di
pantai Amahami.
Upacara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Terapung Amahami Kota Bima oleh Walikota Buma H.A. Rahman H. Abidin SE. pada tanggal 10 April 2017. |
Bertepatan
dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kota Bima yang ke 15, yang jatuh
pada tanggal 10 April 2017, Pemkot Bima yang
dinakhodai oleh HM. Qurais H. Abidin melaksanakan upacara peletakan batu pertama pembangunan
masjid Terapung di Amahami. Pelaksanaan kegiatan tersebut, juga diawali oleh
Walikota Bima dan kemudian diikuti oleh pihak lainnya termasuk Wartawan yang
hadir pada peristiwa tersebut.
Selain
Walikota Bima, Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, Pimpinan DPRD
Kota Bima Fery Sofiyan, SH, Ketua Pengadilan Negeri Raba–Bima Dr. Iman Prayitno
Santosa, SH, MH, Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail, SIK, Ketua
FKUB Kota Bima Eka Iskandar, anggota DPRD Kota Bima, Tokoh Masyarakat dan
sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kota
Bima-juga hadir menyaksikan acara ini.
Masjid terapung pantai Amahami, kini menjadi salah satu Ikon kota Bima. |
Dalam
sambutannya sebelum melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid
Terapung tersebut, Walikota Bima mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota
DPRD Kota Bima serta unsur FKPD, yang mendukung rencana pembangunan Masjid
Terapung. Tak hanya itu, Walikota juga menyampaikan apfresiasi dan
terimakasihnya kepada FKUB Kota Bima yang menyampaikan dukungan tertulis atas
pembangunan sarana Ibadah bagi Umat Islam tersebut.
Latar Belakang
pembangunan masjid
Dalam kata sambutan saat upacara peletakan batu
pertama pembangunan masjid
terapung tersebut, walikota Bima menyampaikan visinya terkait pembangunan masjid
terapung tersebut yang diupayakan
menjadi ikon daerah, dengan mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dalam
arsitekturnya.
Senja yang merekah. |
Yaitu
bunga satako (bunga setangkai) yang merupakan salah satu motif khas tenunan
Bima. Ngusu Waru (segi delapan), merupakan 8 aspek yang harus dimiliki oleh
seorang Pemimpin menurut filosofi kebudayaan Bima. Dan Uma Lengge, merupakan
bangunan tempat menyimpan padi sebagai lambang kemakmuran masyarakat Bima. Pembangunan Masjid Terapung
Ama Hami merupakan bagian dari grand design kawasan ekonomi cepat tumbuh mulai
dari Niu-Lawata-Ama Hami.
Sumber dana
pembangunan
Kadis
PU Kota Bima melalui Kabid Cipta Karya, Agusalim ST, MT menjelaskan ; pembangunan Masjid Terapung ini
menggunakan APBD II Kota Bima tahun 2017 sebesar Rp12 M. Sementara luas
bangunannya, adalah 33x33 meter persegi. Target
penyelesaian pembangunan Masjid ini pada Desember 2017. Pembangunan Masjid Terapung
Amahami, dilaksanakan oleh Perusahaan pemenang tender. Yakni, CV. Mayalia dari Lombok
Timur.
Kini Masjid Terapung Amahami menjadi salah satu masjid
terapung terindah di Indonesia, kita akan dengan mudah menemukan pemandangan
indah pantai Amahami dengan fokus kepada masjid ini di berbagai lini media
sosial di tanah air, baik yang dimuat oleh netizen dan media setempat maupun
dari luar daerah yang sedang berkunjung kesana. [foto masjid dari akun IG @bima_destination].***
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang informasi masjid di
Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Referensi
Baca Juga Artikel Masjid Terapung lainnya
No comments:
Post a Comment