Di atas papan. Sama seperti semua bangunan yang ada di kota Agats, Kabupaten Asmant, Masjid An-Nur inipun dibangun berbentuk rumah panggung dengan lantai papan. |
Masjid Agung An-Nur
ini merupakan masjid Agung Kabupaten Asmat di provinsi Papua Selatan, lokasinya berada di kota Agats,
ibukota kabupaten Asmat. Bangunan masjid nya memang dibangun bertiang atau
berbentuk rumah panggung dengan bahan dari kayu. Masjid An-Nur merupakan masjid
utama di kota Agats kabupaten Asmat.
Masjid Agung An-Nur
Bis Agats, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua 99777
https://goo.gl/maps/bvuVHn2rnR8yqm5t9
Bis Agats, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua 99777
https://goo.gl/maps/bvuVHn2rnR8yqm5t9
Beragam aktivitas
setingkat kabupaten dilaksanakan di masjid ini seperti acara buka puasa bersama
dalam rangkaian kegiatan safari Ramadhan pemda kabupaten Asmat pada bulan suci
Ramadhan 1437H yang lalu. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Asmat Elisa
Kambu, S.Sos, Ketua DPD PKS Provinsi Papua/Anggota DPRP Papua, Asisten III
Setda Asmat, Ketua PHBI Asmat, Kapolres Asmat, Pabung Asmat Kodim
1707/Merauke, Para Pimpinan SKPD Asmat, Danki Pamrahwan Asmat Yonif
755/Yalet, Para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan
Kabupaten Asmat.
Tentang Kabupaten Asmat
Asmat adalah salah
satu Kabupaten di provinsi Papua Selatan (sebelum
pemekaran merupakan bagian dari provinsi Papua), sekaligus nama salah satu
suku asli disana dengan kebuadayaannya yang sudah terkenal hingga ke
mancanegara. Kabupaten Asmat beribukota di Agats, sebuah kota sangat unik
karena kota ini dibangun diatas bilah bilah papan.
Secara geografis
wilayah kota Agats merupakan rawa rawa, itu sebabnya semua bangunan di kota ini
kemudian dibangun sebagai rumah panggung termasuk bangunan fasilitas umum
seperti kantor bupati, gedung sekolah, pasar, tempat ibadah, hingga jalan raya,
semuanya dibangun berpanggung dengan lantai papan kayu. Bukan sembarang kayu
yang digunakan tapi kayu pilihan yang tahan terhadap segala cuaca, yakni jenis
kayu ulin atau kayu besi.
Masjid An-Nur dari sisi yang lain |
Kota ini mulai
dibangun oleh pemerintah Belanda pada sekitar tahun 1936-an yang awalnya
difungsikan sebagai pos pemerintahan. Dulunya warga Asmat menyebut pos
pemerintahan ini dengan Akat (yang berarti baik/bagus), namun karena lidah
orang Belanda kesulitan menyebut kata ini, maka berubahlah menjadi Agats.
Agats semakin ramai dan kini
menjadi ibukota pemerintahan bagi kabupaten Asmat. Udara di Agats masih bersih
dan bebas polusi, tak ada mobil disini dan kendaraan darat yang boleh
beroperasi hanya sepeda motor dan sepeda termasuk gerobak.
Tanah di Agats memang berupa rawa-rawa berlumpur yang tidak cukup kuat dijadikan landasan bangunan. Wilayah Agats berupa rawa-rawa dengan ketinggian air mencapai satu meter. Pilihan kayu besi yang digunakan sebagai fondasi bangunan sangatlah tepat, karena kayu ini semakin ditancapkan ke dalam rawa, semakin lama akan semakin kuat. Oleh karena kuatnya kayu tersebut, maka terciptalah kota ini, kota yang sangat unik dengan arsitektur sederhana nan menakjubkan.
Pemandangan kota Agats dari udara. semua bangunan berdiri di atas lembaran papan. |
-----------------------
Baca Juga
No comments:
Post a Comment