Sunday, July 28, 2019

Masjid Agung Nurul Islam Kota Sawahlunto

dibangun dari bekas pembangkit listrik tenaga uap, Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan

Masjid Agung Nurul Islam adalah masjid agung di kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Ditilik dari usia bangunannya masjid ini adalah salah satu masjid tertua di Indonesia, lokasinya berada di Kelurahan Kubang Sirakuak Utara, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, provinsi Sumatra Barat. Lokasinya berjarak sekitar 150 meter dari Museum Kereta Api Sawahlunto.

Bangunan masjid ini pertamakali dibangun pada masa penjajahan Belanda ditahun 1894 sebagai gedung pusat pembangkit listrik bertenaga uap (PLTU) dan berubah fungsi menjadi masjid sejak tahun 1952. Menaranya yang setinggi 85 meter itu dulunya adalah cerobong asapnya kemudian dijadikan sebagai menara dengan tambahan kubah setinggi 10 meter.

Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto
Kelurahan Kubang Sirakuak Utara, Kecamatan Lembah Segar
Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, Indonesia



Kota Sawahlunto di Sumatera Barat dikenal sebagai kota wisata. Kota tua yang mulai didirikan pada tanggal 1 Desember 1888, seiring dengan ditemukannya tambang batubara di daerah itu di masa penjajahan Belanda. Explorasi batubara mulai dilakukan oleh Belanda pada tahun 1892. Kota ini berkembang menjadi pusat pertambangan. Infrastuktur kota dibangun sejak masa itu termasuk fasilitas pembangkit tenaga listrik, jalur kereta api, pemukiman dan sebagainya.

Perkembangan kota ini sempat seakan mati manakala penambangan batubara dihentikan. Kini kota tua Sawahlunto dikenal luas sebagai kota wisata, salah satu yang terbaik di Indonesia. Peninggalan masa lalu termasuk lorong lorong panjang tambang tambang bawah tanah seakan berkisah dalam sepi tentang perihnya penderitaan para pekerja paksa yang diperah tenaganya oleh penguasa Belanda untuk mengorek batubara dari perut bumi Sawahlunto.

DULU & KINI. Foto sebelah kiri adalah bangunan asli Masjid Agung Sawahlunto dimasa penjajahan Belanda berupa gedung pembangkit listrik tenaga Uap. Perhatikan cerobong asapnya yang kini berubah menjadi menara masjid pada foto sebelah kanan.

Masjid di Bekas PLTU

Pertumbuhan infrastruktur di Kota Sawahlunto yang dipicu oleh aktivitas pertambangan batu bara mengalami perkembangan pesat pada akhir abad ke-19. Eksploitasi batu bara mendorong masuknya transformasi teknologi uap ke Sawahlunto.

Sejalan dengan itu, untuk dapat menggerakkan berbagai mesin listrik pemerintah Hindia Belanda membangun pusat pembangkit listrik bertenaga uap (PLTU) dengan memanfaatkan aliran Batang Lunto di Kubang Sirakuak pada tahun 1894. PLTU ini menjadi PLTU pertama di Sawahlunto.

Cerobong asap yang sama, di foto kiri jelas terlihat cerobong asap PLTU dengan asap nya yang membubung, Dan di foto sebelah kanan cerobong tersebut difungsikan menjadi menara masjid. 
PLTU Mudik Air merupakan tempat penggerak utama peralatan dan mesin – mesin pertambangan, sumber penerangan kota, gedung, kantor serta rumah – rumah warga Sawahlunto. Namun mengingat debit air sungai yang berada di pinggir PLTU tersebut kian berkurang, pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun PLTU pengganti di Salak, Talawi pada tahun 1924 yang memanfaatkan aliran Batang Ombilin.

Bangunan PLTU di Kubang Sirakuak yang sudah tidak berfungsi lagi sempat dijadikan sebagai tempat perlindungan dan perakitan senjata oleh para pejuang kemerdekaan di Sawahlunto Pada masa Agresi Belanda I dan II, Pada saat mengalami peralihan fungsi banyak ditemukan sisa – sisa amunisi pada banker tersebut dan kini amunisi tersebut disimpan sebagai koleksi Museum Goedang Ransoem Sawahlunto.

Ekterior dan Interior Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto. 
Bangunan bekas PLTU itu pernah juga sebagai rumah hunian pekerja tambang batu bara Ombilin, sampai akhirnya berubah menjadi masjid sejak tahun 1952 dengan nama Masjid Agung Nurul Islam. Bekas cerobong asapnya yang kini sudah berubah menjadi menara tampak indah dimalam hari dengan cahaya cahaya lampu yang dipasang disana.

Bangunan utama masjid ini berukuran 60 × 60 meter dan memiliki lima kubah terdiri dari satu kubah besar di tengah yang dikelilingi oleh empat kubah dengan ukuran yang lebih kecil. Di bawah bangunan masjid terdapat lubang perlindungan yang sempat dipakai untuk tempat merakit senjata, granat tangan, dan mortir. Saat ini selain berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam, masjid berlantai dua ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat sekitar.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Referensi


Baca Juga


Saturday, July 27, 2019

Masjid Agung Ibnu Abdullah Masohi - Maluku Tengah

Dibangun tahun 2009, Masjid Agung Ibnu Abdullah merupakan masjid termegah dan terbesar di kabupaten Maluku Tengah.

Kota Masohi merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah. Kota Masohi merupakan salah satu dari tiga wilayah kabupaten Maluku Tengah yang berada di Pulau Seram bersama dengan Kecamatan Amahai dan Tehoru, sebagian lagi wilayah Kabupaten Maluku Tengah berada di pulau Ambon dan pulau pulau disekitarnya. Wilayah kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten/kota lainnya di Provinsi Maluku memang sangat khas dengan ribuan pulau pulau tropis dengan segudang keindahannya.

Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu kabupaten di provinsi Maluku dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 (L.N. No. 49/1952) tentang pembubaran daerah Maluku selatan dan pembentukan Maluku Tengah dan Maluku Tenggara. Kabupaten Maluku Tengah beribukota di Kota Masohi sedangkan Kabupaten Maluku Tenggara beribukota di Kota Langgur.

Masohi memiliki Masjid Agung Megah yang dikenal luas dengan nama Masjid Agung Masohi meskipun nama resmi masjid ini adalah Masjid Agung Ibnu Abdullah. Masjid megah ini diresmikan oleh Bupati Maluku Tengah pada tanggal 21 Agustus 2009. Lokasi tempatnya berdiri berdekatan dengan pendopo kabupaten (rumah dinas Bupati) dan komplek perkantoran DPRD kabupaten Maluku Tengah. Lokasi masjid Agung Ibnu Abdullah terpaut sekitar 800 meter sebelah timur dari komplek kantor Bupati Maluku Tengah.

Masjid Agung Ibnu Abdullah Kota Masohi
Namaelo, Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku 97511


Nama resmi masjid ini memang sempat menuai protes dari KNPI Maluku tengah. Sebelumnya masjid ini bersama Masjid Raya Al-Mu’awanah, namun setelah dibangun ulang dan diresmikan pada tanggal 21 Agustus 2009 oleh Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuasikal, kemudian nama masjid ini di ubah menjadi Masjid Agung Ibnu Abdullah, sebagai penghargaan kepada Bupati pertama Kabupaten Maluku Tengah, Abdullah Soulisa.

Meski memiliki kesamaan dengan nama Bupati Abdullah Tuasikal, namun demikian pemberian nama tersebut merupakan kesepakatan dari seluruh imam imam masjid di Masohi sebagai bentuk penghormatan kepada Abdullah Soulisa yang merupakan Bupati Pertama Maluku Tengah yang pertama kali membuka dan membangun kota Masohi ibukota kabupaten Maluku Tengah.

Tradisi Pemasangan Tiang Alif

Muslim maluku memiliki tradisi yang sangat khas dan sejauh ini diketahui tradisi ini hanya ada di Maluku. Tradisi tersebut adalah tradisi pemasangan Tiang Alif sebagai rangkaian akhir dari seluruh rangkaian pembangunan masjid sekaligus sebagai tanda peresmian masjid. Prosesi pemasangan Tiang Alif ini merupakan sebuah prosesi yang sangat sakral bagi muslim Maluku.

Ekterior Masjid Agung Ibnu Abdullah Masohi didominasi warna hijau dengan aksen warna kuning.
Tiang Alif yang dimaksud adalah ornamen yang dipasang di puncak atap / puncak kubah masjid. Di tanah Jawa dan pulau pulau lain biasa disebut sebagai mastaka. Bentuk mastaka masjid masjid tua di Maluku memanglah sangat khas karena memang bentuk dasarnya berupa tiang lurus seperti lurusnya huruf Alif. Pemasangan tiang Alif ini pada umumnya dilakukan oleh tokoh masyarakat langsung dipuncak / di atap masjid, sederet tangga panjang dibuat khusus dari pekarangan hingga ke puncak / atap masjid yang digunakan untuk mengusung tiang alif dan dipasangkan ke tempatnya.

Prosesi pemasangan tiang alif telah dimulai sehari sebelum pemasangan, tiang alif akan di bawa berpawai keliling negeri (Desa) dengan penuh khidmad, kemudian pada malam harinya dilakukan doa dan zikir bersama dipimpin oleh para ulama hingga pagi. Prosesi ini melibatkan khalayak ramai yang begitu antusias karena memang tak terjadi setiap waktu. Berbagai persiapan dilakukan sebelum pelakanaan termasuk persiapan pembuatan tangga yang kokoh hingga ke puncak atap masjid tempat tiang alif akan ditempatkan.

Peresmian dan prosesi pemasangan tiang alif Masjid Agung Masohi ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 21 Agustus 2009 oleh Bupati Maluku Tengah, Abdullah Tuasikal bersama jajarannya, tokoh masyarakat sipil dan militer, para alim ulama dan tentu saja khalayak ramai yang tumpah ruah menyaksikan peristiwa penting tersebut. Momen tersebut memang sangat dinanti oleh muslim disana sejalan dengan bulan suci Romadhon yang segera menjelang menjadikan peresmian masjid tersebut laksana hadiah sangat indah bagi muslim Maluku Tengah.

Interior Masjid Agung Ibnu Abdullah.
Sebagai masjid agung kabupaten, masjid agung Ibnu Abdullah Masohi menjadi pusat aktivitas Islam tingkat Kabupaten Maluku Tengah, termasuk menjadi pusat pelaksanaan sholat dua hari raya besar ummat Islam, pusat peringatan hari hari besar Islam, hingga pelepasan dan penyambutan calon Jemaah haji dari kabupaten Maluku Tengah.

Arsitektur Masjid Agung Ibnu Abdullah

Masjid Agung Ibnu Abdullah dibangun dalam bentuk masjid agung modern lengkap dengan kubah utama berukuran besar di atap masjid diapit oleh empat kubah berukuran lebih kecil di ke ermpat penjut atapnya. Masing masing empat kubah pengapit ini dibangun diatas beranda yang di ke empat sudut masjid. Penempatan beranda di sudut bangunan seperti ini memang cukup unik.

Ada banyak pilar pilar tinggi besar di Interior masjid menopang struktur atap, namun memberikan ruang yang cukup luas di bawah relung kubahnya yang berukuran besar. Interior masjid ini tidak terlalu ramai dengan beragam ragam hias. Satu mimbar kayu ditempatkan di dalam ruang mihrab dan bagian dalam kubahnya dihias dengan lukisan berpola geometris.

Berdiri dilahan yang cukup luas, masjid ini tidak atau belum dilengkapi menara. Dengan lahannya yang masih cukup luas, sangat memungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut di masa masa mendatang.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Referensi


Baca Juga


Sunday, July 21, 2019

Masjid Agung Ilaykal Mashir Majene – Sulawesi Barat

Tampil menawan dengan warna cerah. Masjid Agung Ilaykal Mashir Majene ini dibangun dua lantai. Ruang sholat utama ditempatkan dilantai dua. Lantai dasarnya digunakan sebagai area berbagai fasilitas pendukung termasuk aula serbaguna.

Masjid Agung Ilaykal Mashir adalah masjid agung kabupaten Majene, provinsi Sulawesi Barat. Masjid agung ini diresmikan Bupati Majene, Kalma Katta, pada hari Jumat, 14 Agustus 2015. Peresmian itu disambut gembira masyarakat mengingat masjid itu dibangun selama tujuh tahun. Peresmian masjid tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Majene, Kalma Katta, pada pukul 10.28 WITA, upacara peresmian itu juga bertepatan dengan ulang tahun kabupaten Majene ke 470.

ikon baru di kota Majene.

Peresmian yang dilaksanakan pada hari Jum’at itu sekaligus meresmikan penggunaan masjid Agung Ilaykal Mashir dimulai dengan sholat jum’at perdana. Terlihat sejumlah pejabat, Bupati Majene, Kalma Katta, Wakil Bupati Fahmi Massiara, Ketua DPRD, Darmansyah, serta masyarakat Majene memadati masjid agung tersebut.

Masjid Agung Ilaykal Mashir Majene
Jl. Gatot Subroto, Pangali-Ali, Banggae
Kabupaten Majene, Sulawesi Barat



Masjid Agung Ilaykal Mashir dibangun dalam gaya arsitektur bangunan masjid modern seperti yang kini menjadi trend pembangunan masjid agung di berbagai daerah di Sulawesi. Bangunan tinggi besar dengan dinding tembok masiv dilengkapi dengan kubah besar di atap nya ditambah dengan beberapa kubah berukuran lebih kecil bewarna senada di masing masing ke empat sudut atap bangunannya.

Warna cerah digunakan untuk ekterior masjid ini sedangkan di interior masjid menggunakan paduan warna putih dan hijau sebagai aksen pemanis. Objek paling menarik di interior masjid Agung Ilaykal Mashir ini adalah Mimbar khutbahnya yang dibuat dalam bentuk yang sangat unik, mengadopsi kearifan lokal masyarakat Majene.

Mimbar Masjid Agung Ilaykal Mashir kabupaten Majene, sangat khas.
Berdiri megah dengan dua lantai, masjid ini adalah salah satu mesjid termegah di Sulawesi Barat. Dibangun di kawasan kompleks perkantoran Pemkab Majene namun dapat diakses dari segala arah dalam kota Majene. Panitia pembangunan mesjid ini diprakarsai dan dipimpin langsung oleh bupati Majene H.Kalma Katta.

Proyek Pembangunan Masjid Agung Ilaykal Mashir

Proyek pembangunan masjid kabupaten Majene dimulai sejak peletakan batu pertamanya tahun 2008. Untuk penyelesaian pembangunannya dibutuhkan dana 30 milyar dengan sumber dana dari APBD kabupaten Majene dan APBD Provinsi Sulawesi Barat secara multiyear. Cukup lama proyek pembangunan masjid ini baru rampung, hingga diresmikan ditahun 2015.

Master plan pembangunannya berupa masjid dua lantai dilengkapi dengan sarana Ibadah modern serta Islamic Centre. Lantai II dikhususkan sebagai tempat sholat, sedangkan lantai I diperuntukkan sekretariat perkantoran lembaga Islam mulai dari MUI, BKMT dan lainnya.
dilantai I juga terdapat aula serbaguna.

Interior Masjid Agung Ilaykal Mashir.
Menurut Kepala Dinas PU Majene, Ir. Adam Yahya, MT, luas lahan Masjid Agung Majene adalah 1,1 Ha, sedang luas bangunannya adalah 0,5 Ha. Sementara luas area parkir dan taman adalah 0,6 Ha. Diperkirakan memiliki daya tampung sebanyak 4.000 jemaah. Sementara di area parkir bila Sholat I’d bisa menampung jamaah 6.000 orang. Sehingga bila ditotal perkiraan daya tampung jemaah bisa mencapai 10.000 orang jemaah di dalam dan diluar masjid.

Pusat Aktivitas Keislamana Kabupaten Majene

Sebagai masjid agung kabupaten Masjid Agung Ilaykal Mashir menjadi pusat dari beragam aktivitas Islam di Kabupaten Majene. Masjid ini menjadi pusat aktivitas peringatan hari hari besar Islam tingkat kabupaten, penyelenggaraan sholat Idul Fitri dan Idul Adha hingga pelepasan dan penyambutan Jemaah haji dari kabupaten Majene.

Setahun setelah diresmikan, pada tanggal 16 Agustus 2016, masjid Agung Ilaykal Mashir menjadi tempat pelepasan keberangkatan 200 calon jemaah Haji Kabupaten Majene 1437 H / 2016 M. Upacara tersebut dihari oleh Bupati Majene Dr H Fahmi Massiara MH, Wakil Bupati Majene H Lukman SPd, MPd, Ketua DPRD Majene Drs. Darmansyah, Wakil Ketua DPRD II Hj Hasbina Arif Saleh S.Sos, MSI, Kasdim 1401 Majene, para SKPD Majene, kepala kementrian agama kab. Majene, Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Majene, Sulawesi Barat, Komisaris Polisi Bambang Haryono S.Sos, seluruh jamaah calon haji dan tamu undangan lainnya.

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Referensi


Baca Juga


Saturday, July 20, 2019

Mengintip Keindahan Enam Masjid Agung Di Provinsi Gorontalo

Enam masjid agung di enam wilayah kabupaten dan kota di provinsi Gorontalo.

Gorontalo adalah salah satu provinsi yang berada di pulau Sulawesi. Provinsi Gorontalo beribukota di Kota Gorontalo. Sebelumnya Gorontalo merupakan bagian dari wilayah provinsi Sulawesi Utara yang kemudian dimekarkan sebagai daerah otonomi baru berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22 Desember dan menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia.

Masyarakat Gorontalo terkenal sangat agamis, wajar bila kemudian dari beberapa kabupatennya yang baru dibentuk setelah pembentukan provinsi Gorontalo di tahun 2000 bersegera membangun masjid agung di masing masing ibukota kabupatennya, saat ini bahkan pemerintah provinsi Gorontalo sedang mempersiapkan pembangunan masjid Agung provinsi Gorontalo di Kota Gorontalo. Mari kita intip kemegahan enam masjid agung di masing masing enam kabupaten dan kota di provinsi Gorontalo.

Masjid Agung Baiturrahim Kota Gorontalo (1728)

Masjid Agung tertua di provinsi Gorontalo.
Masjid Agung Baiturrahim adalah Masjid Agung di Kota Gorontalo, Ibukota Provinsi Gorontalo di Pulau Sulawesi. Masjid Agung Baiturrahim merupakan bangunan masjid terbesar dan termegah di kota Gorontalo. Sekaligus menjadi masjid tertua di kota Gorontalo sekaligus juga menjadi masjid Agung Tertua dari enam wilayah di provinsi Gorontalo. Lokasinya berdiri di ruas jalan Wartabone ditengah tengah  kota Gorontalo.

Masjid Agung Baiturrahim Gorontalo pertama kali dibangun pada tanggal 18 Maret 1728 bertepatan dengan tanggal 6 Syaban 1140 Hijriah, oleh Raja Gorontalo ke-10 bernama Sultan Botutihe. Pada awalnya bangunan masjid ini dibangun sebagai sebuah bangunan berbentuk rumah panggung dengan tiang tiang tinggi. Bahan bangunannya seluruhnya menggunakan kayu kayu besi tanpa beton dan semen seperti saat ini.

Masjid Agung Al-Marhamah, Kabupaten Bone Bolango (1820)

Masjid Agung tertua kedua di provinsi Gorontalo.
Masjid Agung Al-marhamah adalah masjid agung kabupaten Bone Bolango, provinsi Gorontalo di pulau Sulawesi. Masjid agung megah dengan dominasi warna putih ini memiliki sejarah yang cukup panjang, pertama kali dibangun tahun 1820. Lokasinya berada di desa Desa Bubeya, kecamatan Suwawa, kabupaten Bone Bolango provinsi Gorontalo.

Kabupaten Bone Bolango merupakan pemekaran dari Kabupaten Gorontalo ditahun 2003. Pada waktu dimekarkan Kabupaten Bone Bolango hanya terdiri atas empat wilayah kecamatan, yaitu: Bone Pantai, Kabila, Suwawa, dan Tapa. Sampai bulan September 2011, Kabupaten Bone Bolango mengalami banyak proses pemekaran kecamatan menjadi 17 kecamatan dan 1 kecamatan persiapan (wilayah Pinogu).

Masjid Agung Baiturrahman Limboto, Kabupaten Gorontalo (1979)

Masjid Agung kabupaten Gorontalo di Limboto.
Kabupaten Gorontalo adalah salah satu kabupaten tertua di Provinsi Gorontalo. Ibu kota kabupaten ini terletak di Limboto. Sejak ditetapkan sebagai Kabupaten pada tahun 1959 hingga sekarang, Kabupaten Gorontalo sudah mengalami tiga kali pemekaran. Pemekaran pertama pada tahun 1999 yang melahirkan Kabupaten Boalemo, pemekaran ke dua pada tahun 2003 yang melahirkan Kabupaten Bone Bolango, dan terakhir pada tahun 2007 yang melahirkan Kabupaten Gorontalo Utara.

Masjid Agung Baiturrahman adalah masjid agung kabupaten Gorontalo yang dibangun di Limboto sebagai ibukota kabupaten Gorontalo. Masjid ini diresmikan penggunaannya di tahun 1979 dan merupakan masjid terbesar dan termegah di kabupaten Gorontalo. Berdiri di atas lahan wakaf seluas 62.500 meter persegi, masjid seluas 22.500 meter persegi ini diperkirakan mampu menampung hingga 2500 jemaah sekaligus.

Masjid Agung Baiturrahmah, Kabupaten Boalemo (1980)

Masjid Agung kabupten Boalemo.
Masjid Agung Baiturrahmah adalah masjid agung kabupaten Boalemo, dibangun tahun 1980 di Kecamatan Tilamuta selaku Ibukota Kabupaten Boalemo, karenanya juga seringkali disebut sebagai Masjid Agung Tilamuta merujuk kepada tempatnya berdiri atau masjid Agung Boalemo merujuk kepada kabupaten-nya.

Kabupaten Boalemo dibentuk secara resmi pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo. Sebelumnya wilayah kabupaten Boalemo merupakan bagian dari wilayah kabupaten Gorontalo.

Masjid Agung Baiturrahim Kabupaten Pohuwato (2010)

Masjid Agung kabupaten Pohuwato di Marisa.
Kabupaten Pohuwato atau Kabupaten Pahuwato adalah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Boalemo. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 yang ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Marisa ditetapkan sebagai ibukota kabupaten Pohuwato, di kota Marisa ini tempat berdirinya  Masjid Agung kabupaten Pohuwato.

Masjid Agung Kabupaten Pohuwato ini dibangun sekitar tahun 2010. Lokasinya berada di komplek perkantoran pemerintahan kabupaten di Marisa. Meski menyandang nama Baiturrahim dan berada di Marisa, masjid ini lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Pohuwato. Tulisan nama berukuran besar yang dipasang di taman masjid pun ditulis dengan nama Masjid Agung Pohuwato.

Masjid Agung Baiturrahim Moluo, Kabupaten Gorontalo Utara (2011)
           
Masjid Agung kabupaten Gorontalo Utara di Moluo.
Masjid Agung Baiturrahim merupakan masjid agung kabupaten Gorontalo Utara, lokasinya berada di Desa Moluo, kecamatan Kwandang. Masjid ini dibangun tahun 2011 di atas lahan seluas 3500 meter persegi dengan luas bangunan 625 meter persegi dan berdaya tampung 1000 jemaah.

Kabupaten Gorontalo Utara baru dibentuk tahun 2007 dan beribukota di Desa Moluo, Kecamatan Kwandang, sebelumnya wilayah kabupaten ini merupakan bagian dari kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo Utara juga menjadi kabupaten termuda di wilayah provinsi Gorontalo.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga

Masjid Agung Baiturrahim Kota Gorontalo (1728)
Masjid Agung Al-Marhamah Bone Bolango (1820)
Masjid Agung Baiturrahman Limboto (1979)
Masjid Agung Baiturrahmah Boalemo – Gorontalo (1980)
Masjid Agung Baiturrahim Pohuwato – Gorontalo (2010)
Masjid Agung Baiturrahim Moluo - Gorontalo Utara (2011)


Sunday, July 14, 2019

Masjid Agung Baiturrahmah Boalemo – Gorontalo

Megah dalam arsitektur modern lengkap dengan kubah besar bewarna emas di atap masjid ditambah dengan empat kubah dengan bentuk dan warna yang sama di ke empat sudutnya.

Masjid Agung Baiturrahmah adalah masjid agung kabupaten Boalemo provinsi Gorontalo di pulau Sulawesi. Masjid Agung ini dibangun tahun 1980 di Kecamatan Tilamuta selaku Ibukota Kabupaten Boalemo, karenanya juga seringkali disebut sebagai Masjid Agung Tilamuta merujuk kepada tempatnya berdiri atau masjid Agung Boalemo merujuk kepada kabupaten-nya.

Kabupaten Boalemo adalah salah satu kabupaten di provinsi Gorontalo, dibentuk secara resmi pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo. Sebelumnya wilayah kabupaten Boalemo merupakan bagian dari wilayah kabupaten Gorontalo.

Masjid Agung Boalemo
Jalan Hi. Thayeb Moh. Gobel, Hungayonaa
Kec. Tilamuta, Kab. Boalemo
Provinsi Gorontalo Gorontalo 96263



Lokasi masjid Agung Baiturrahmah tidak persis disisi selatan alun alun kota Tilamuta, namun berada beberapa puluh meter ke arah barat dari alun alun, berseberangan dengan kantor Bank BRI kantor Cabang pembantu Tilamuta, berjejer di satu ruas jalan yang sama dengan Gereja Bahtera Tilamuta, menunjukkan bahwa kerukunan beragama di Boalemo terjalin sangat baik.

Berdisi di sisi selatan ruas jalan Jalan Hi. Thayeb Moh. Gobel (trans Sulawesi) yang membentang arah timur barat dengan sendirinya denah masjid ini sedikit miring dari ruas jalan tersebut, mengikuti arah kiblat. Sebagai masjid agung kabupaten, lokasinya memang tidak jauh dari kantor Bupati Boalemo yang berada di sisi timur alun alun Tilamuta.

Pembangunan Masjid Agung Baiturrahmah

Merujuk kepada situs kemenag RI, Masjid Agung Baiturrahmah dibangun tahun 1980 diatas lahan wakaf seluas 4000 meter2, luas bangunan masjidnya 3500m2 dan diperkirakan mampu menampung 1000 jemaah, dan merupakan masjid terbesar di kabupaten Boalemo. Keindahannya menjadikan masjid ini sebagai saah satu daya daya tarik wisatawan local.

Masjid Agung Boalemo dilengkapi dengan satu menaranya yang menjulang.
Keberadaan Masjid Baiturrahmah ini memang sudah lebih dulu berdiri di tahun 1980 sebelum Boalemo disyahkan sebagai kabupaten baru sebagai pemekaran dari kabupaten Gorontalo di tahun 1999, baru kemudian masjid ini diresmikan sebagai masjid agung kabupaten Boalemo dan dilakukan perbaikan dan penyesuaian fungsi sebagai masjid agung.

Pemerintah provinsi Gorontalo turut berkontribusi untuk perbaikan dan pembangunan masjid agung ini melalui Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyumbang dana sebesar Rp. 500 juta pada tanggal 19 Oktober 2018 disusul kemudian sumbangan serupa diserahkan oleh Gubernur pada tanggal.

Pusat Aktivitas Islam Boalemo

Menjalankan fungsinya sebagai masjid agung kabupaten, Masjid Agung Baiturrahmah menjadi pusat aktivitas Islam di kabupaten Boalemo, termasuk pusat penyelenggaraan peringatan hari hari besar Islam dan sholat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) yang dihadiri oleh Bupati, wakil Bupati, para pejabat, SKPD, tokoh masyarakat, tokoh adat, alim ulama dan masyarakat muslim setempat.

Masjid Agung Baiturrahmah dari arah gerbang.
Masjid Agung Baiturrahmah juga menjadi tempat penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) tingkat kabupaten Boalemi seperti yang diselenggarakan pada bulan Februari 2019. Acara tersebut dibuka dan ditutup oleh bupati Boalemo Bupati Boalemo, Darwis Moridu yang diwakili Sekda, Husain Etango.

Tradisi Lebaran Boalemo

Khsusus dalam penyelenggaraan Sholat Idul Fitri, seperti halnya wilayah lain di provinsi Gorontalalo, kabupaten Boalemo juga memiliki khasazah budaya adat tradisi dalam menyambut dan mengantar bupati yang akan melaksanakan sholat Idul Fitri, Tradisi yang merupakan adat turun temurun masyarakat muslim Gorontalo.

Seperti pada penyelenggaraan sholat Idul Fitri 1440H / 5 Juni 2019 yang lalu Bupati dan wakil Bupati Boalemo Darwis Moridu dan Anas Yusuf melaksanakan sholat id bersama masyarakat dimasjid Agung Baiturrahmah kabupaten Boalemo, sebelum beranjak menuju masjid Agung Boalemo, Bupati dan Wakil Bupati menjalani serangkaian prosesi adat oleh dewan adat Boalemo di rumah jabatan Bupati.

Pada sholat Idul Fitri tersebut yang menjadi Imam sholat adalah Sutarman Pusi yang merupakan dewan adat Boalemo dan khotib Harun B. Yunus yang juga menjabat sebagai kepala kementrian agama kabupaten Boalemo.

Tangga besar masjid agung kabupaten Boalemo mengantar jemaah langsung ke ruang utama masjid dari halaman depan.

Arsitektur Masjid Agung Baiturrahmah Boalemo

Masjid Agung Baiturrahmah Boalemo dibangun dengan faras lantai lebih tinggi dari tanah disekitarnya, sederet anak tangga berukuran lebar disiapkan sebagai akses dari halaman langsung menuju ruang sholat utama masjid. Denah bangunannya simetris seperti denah masjid Kesultanan Deli di kota Medan.

Empat sudut bangunan dilengkapi dengan pavilion kecil diengkapi dengan kubah berukuran lebih kecil dari kubah utamanya. Sebuah kubah bundar ditempatkan di tengah atap utama di kelilingi empat kubah lainnya, semua kubah ini bewarna kuning emas. Di puncak kubah utama dihias dengan ornamen lafazd Allah sedangkan empat kubah lainnya dihias ornamen bulan bintan.

Masjid ini juga dilengkapi dengan satu bangunan menara menjulang tinggi di sisi barat laut bangunan utama. Tidak terlalu banyak ornament hias di dalam masjid ini, barangkali karena memang bangunannya memang masih relatif baru. Muka ruang mihrabnya dibangun senada dengan lengkungan lengkungan fasad bangunan utama, satu mimbar kayu berukir ditempatkan di sisi Mihrab.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Referensi


Baca Juga



Saturday, July 13, 2019

Masjid Agung Al-Marhamah Bone Bolango - Gorontalo

The white mosque, Masjid Agung Al-Marhamah kabupaten Bone Bolango tampil megah dengan balutan warna putih.

Masjid Agung Al-marhamah adalah masjid agung kabupaten Bone Bolango, provinsi Gorontalo di pulau Sulawesi. Masjid agung megah dengan dominasi warna putih ini memiliki sejarah yang cukup panjang, pertama kali dibangun tahun 1820. Lokasinya berada di desa Desa Bubeya, kecamatan Suwawa, kabupaten Bone Bolango provinsi Gorontalo.

Kabupaten Bone Bolango adalah salah satu kabupaten di Provinsi Gorontalo, Kabupaten ini merupakan pemekaran Kabupaten Gorontalo tahun 2003. Pada waktu dimekarkan Kabupaten Bone Bolango hanya terdiri atas empat wilayah kecamatan, yaitu: Bone Pantai, Kabila, Suwawa, dan Tapa. Sampai bulan September 2011, Kabupaten Bone Bolango mengalami banyak proses pemekaran kecamatan menjadi 17 kecamatan dan 1 kecamatan persiapan (wilayah Pinogu).

Masjid Agung Al-Marhamah Bone Bolango
Jl. Aroman Wartabone, Desa Bubeya, Kecamatan Suwawa
Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo 96113



Lokasi Masjid Agung Al-Marhamah ini terpaut jarak cukup jauh dari kantor Bupati Bone Bolango yang berada di Jl. Prof. Dr. Ing. Bj. Habibie, di desa Ulanta, Kecamatan Suwawa. Jarak diataranya terpaut hampir 5 km. Di dekat kantor bupati Bone Bolango ini telah berdiri Masjid Islamic Center Bone Bolango.

Masjid Agung Al-Marhamah memiliki luas tanah 2.613 m2 berstatus tanah wakaf, luas bangunan masjidnya mencapai 4.365 m2 dan diperkirakan mampu menampung hingga 2000 jemaah sekaligus. Bangunan masjidnya di dominasi warna putih dengan aksen warna kuning emas. Satu kubah besar berbentuk oval di di atap masjid di apit beberapa kubah dengan ukuran lebih kecil di atap beranda dan atap sayap bangunan.

Interior Masjid Agung Al-Marhamah, kabupaten Bone Bolango.
Empat menara putih menjulang di empat sudut bangunan utama masjid, sementaa satu menara yang tampaknya merupakan menara dari bangunan masjid sebelum renovasi berdiri megah terpisah dari bangunan masjid. Sehingga secara keseluruhan masjid Agung Al-Marhamah ini memiliki lima menara.

Sebagai masjid agung kabupaten masjid Agung Al-marhamah menjadi pusat aktivitas Islam di Kabupaten Bone Bolango termasuk penyelenggaraan peringatan hari hari besar Islam dan sholat hari raya idul fitri dan idul adha. Pada hari raya idul adha masjid ini juga menjadi pusat penyembelihan hewan qurban.

Tradisi festival Walima di Kabupaten Bone Bolango.
Sholat hari raya di masjid ini dikuti oleh Bupati Bone Bolango, unsur pimpinan SKPD, para tokoh, ulama, para tokoh dan ketua adat serta masyarakat muslim setempat. Uniknya, di kabupaten ini, pada penyelenggaraan sholat hari raya idul adha kemudian penyembelihan hewan qurban, selanjutnya dilakukan prosesi adat Dua Lo Ulipu (Doa untuk Negeri/Daerah) bertempat di Yiladiyah (Rumah Dinas) Bupati Bone Bolango.

Tradisi Walima

Masjid Agung Al-Marhamah kabupaten Bone Bolango ini juga menjadi pusat acara tradisi Walima, berupa parade dan festival Walima yang diikuti oleh seluruh SKPD dan Camat se Kabupaten Bone Bolango yang mengambil start di lapangan Likada-Kabila menuju Masjid Agung Al Marhamah. Tradisi ini diselenggarakan dalam peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad S.A.W.

Exterior Masjid Agung Al-Marhamah dari arah gerbang utama (foto dari IG @vicky_al_imran)
Festival walima ini selalu berlangsung meriah di ikuti oleh berbagai lapisan masyarakat dan merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat Gorontalo secara keseluruhan tidak saja bagi masyarakat kabupaten Bone Bolango yang berfalsafakan Adat bersendikan Syara, dan Syara bersendikan kitabullah.

Tradisi walima sebagai bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad yang dipusatkan di Masjid Agung Al Marhamah ini sudah menjadi agenda daerah, sehingga pelaksanaannya ditangai oleh pemerintah kabupaten dan dihadiri oleh Bupati/wakil Bupati, para pejabat daerah, Kadhli Bone Bolango, pemangku-pemangku adat, dan jamaah masjid Al Marhamah serta masyarakat setempat.

Tradisi penyalaan lampu tumbilotohe.

Tradisi Lampu Tumbilotohe

Tradisi lainnya dari masyarakat muslim Bone Bolango dan Gorontalo adalah tradisi menyalakan lampu Tumbilotohe yang diselenggarakan di bulan suci Romadhon tiga hari menjelang hari raya Idul Fitri. Penyalaan perdana lampu Timbilotohe ini dilaksaan di rumah dinas Bupati/wakil Bupati dilanjutkan dengan tradisi khatamul Qur’an yang juga dilaksanakan di rumah dinas Bupati Bone Bolango.

Acara yang diawali dengan buka puasa bersama di rumah kediaman Wakil Bupati dan sholat Magrib di Masjid Agung Al Marhamah, dilanjutkan dengan pemungutan zakat fitrah yang diawali oleh Bupati dan Wakil Bupati dan kemudian dilanjutkan dengan khatamul Qur’an. Sebuah tradisi yang cukup menarik tentunya.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Referensi


Baca Juga