dibangun dari bekas pembangkit listrik tenaga uap, Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan |
Masjid Agung Nurul Islam adalah
masjid agung di kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Ditilik dari usia bangunannya
masjid ini adalah salah satu masjid tertua di Indonesia, lokasinya berada di
Kelurahan Kubang Sirakuak Utara, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, provinsi
Sumatra Barat. Lokasinya berjarak sekitar 150 meter dari Museum Kereta Api
Sawahlunto.
Bangunan masjid ini pertamakali dibangun
pada masa penjajahan Belanda ditahun 1894 sebagai gedung pusat pembangkit
listrik bertenaga uap (PLTU) dan berubah fungsi menjadi masjid sejak tahun 1952.
Menaranya yang setinggi 85 meter itu dulunya adalah cerobong asapnya kemudian
dijadikan sebagai menara dengan tambahan kubah setinggi 10 meter.
Masjid
Agung Nurul Islam Sawahlunto
Kelurahan Kubang Sirakuak Utara,
Kecamatan Lembah Segar
Kota Sawahlunto, Sumatra Barat,
Indonesia
Kota Sawahlunto di Sumatera Barat
dikenal sebagai kota wisata. Kota tua yang mulai didirikan pada tanggal 1
Desember 1888, seiring dengan ditemukannya tambang batubara di daerah itu di
masa penjajahan Belanda. Explorasi batubara mulai dilakukan oleh Belanda pada
tahun 1892. Kota ini berkembang menjadi pusat pertambangan. Infrastuktur kota
dibangun sejak masa itu termasuk fasilitas pembangkit tenaga listrik, jalur
kereta api, pemukiman dan sebagainya.
Perkembangan kota ini sempat
seakan mati manakala penambangan batubara dihentikan. Kini kota tua Sawahlunto dikenal
luas sebagai kota wisata, salah satu yang terbaik di Indonesia. Peninggalan
masa lalu termasuk lorong lorong panjang tambang tambang bawah tanah seakan
berkisah dalam sepi tentang perihnya penderitaan para pekerja paksa yang
diperah tenaganya oleh penguasa Belanda untuk mengorek batubara dari perut bumi
Sawahlunto.
Masjid di Bekas PLTU
Pertumbuhan infrastruktur di Kota
Sawahlunto yang dipicu oleh aktivitas pertambangan batu bara mengalami
perkembangan pesat pada akhir abad ke-19. Eksploitasi batu bara mendorong
masuknya transformasi teknologi uap ke Sawahlunto.
Sejalan dengan itu, untuk dapat
menggerakkan berbagai mesin listrik pemerintah Hindia Belanda membangun pusat
pembangkit listrik bertenaga uap (PLTU) dengan memanfaatkan aliran Batang Lunto
di Kubang Sirakuak pada tahun 1894. PLTU ini menjadi PLTU pertama di Sawahlunto.
Cerobong asap yang sama, di foto kiri jelas terlihat cerobong asap PLTU dengan asap nya yang membubung, Dan di foto sebelah kanan cerobong tersebut difungsikan menjadi menara masjid. |
PLTU Mudik Air merupakan tempat
penggerak utama peralatan dan mesin – mesin pertambangan, sumber penerangan
kota, gedung, kantor serta rumah – rumah warga Sawahlunto. Namun mengingat debit air sungai
yang berada di pinggir PLTU tersebut kian berkurang, pemerintah Hindia Belanda
kemudian membangun PLTU pengganti di Salak, Talawi pada tahun 1924 yang memanfaatkan
aliran Batang Ombilin.
Bangunan PLTU di Kubang Sirakuak
yang sudah tidak berfungsi lagi sempat dijadikan sebagai tempat perlindungan
dan perakitan senjata oleh para pejuang kemerdekaan di Sawahlunto Pada masa
Agresi Belanda I dan II, Pada saat mengalami peralihan fungsi banyak ditemukan
sisa – sisa amunisi pada banker tersebut dan kini amunisi tersebut disimpan
sebagai koleksi Museum Goedang Ransoem Sawahlunto.
Ekterior dan Interior Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto. |
Bangunan bekas PLTU itu pernah
juga sebagai rumah hunian pekerja tambang batu bara Ombilin, sampai akhirnya
berubah menjadi masjid sejak tahun 1952 dengan nama Masjid Agung Nurul Islam. Bekas
cerobong asapnya yang kini sudah berubah menjadi menara tampak indah dimalam
hari dengan cahaya cahaya lampu yang dipasang disana.
Bangunan utama masjid ini
berukuran 60 × 60 meter dan memiliki lima kubah terdiri dari satu kubah besar
di tengah yang dikelilingi oleh empat kubah dengan ukuran yang lebih kecil. Di
bawah bangunan masjid terdapat lubang perlindungan yang sempat dipakai untuk
tempat merakit senjata, granat tangan, dan mortir. Saat ini selain berfungsi
sebagai tempat ibadah umat Islam, masjid berlantai dua ini juga digunakan
sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat sekitar.***
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang
informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Referensi
Baca Juga
No comments:
Post a Comment