Sesuai namanya, Masjid Tuha
Gunung Kleng adalah sebuah bangunan masjid tua di Desa Gunong Kleng kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat provinsi Aceh. Masjid ini berdiri persis di
pinggir jalan Meulaboh-Tapak Tuan atau sekitar 8 kilometer dari pusat Kota
Meulaboh tepatnya di sebelah kanan
jembatan tak jauh dari persimpangan Alue Peunyareng menuju Kampus Universitas
Teuku Umar (UTU).
Di depan masjid terdapat dua
plang yang menjelaskan bangunan tua itu: Situs Cagar Budaya. Namanya Masjid
Gunung Kleng, rumah ibadah bersejarah sejak masa Belanda dan Jepang menjajah
Aceh. Di sampingnya dilahan yang sama, kini terdapat bangunan masjid baru yang lebih
besar dan megah.
Masjid
Tuha Gunong Kleng
Gunong Kleng,
Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681
Arsitektur Masjid Tuha Gunung
Kleng
Masjid Tuha Gunung Kleng berbentuk
semi permanen bagian bawah dibangun dengan batu bata dan semen sedangkan dinding
atasnya dari papan kayu Ketapang (Terminali catappa). Konstruksi bangunan
masjid ini seluruhnya dibuat dari kayu, berukuran 12 meter persegi, berdiri di
atas lahan sekitar satu hektar.
Bangunan masjid ini terdiri dari
bangunan induk ditambah dengan teras depan dan satu menara disisi mihrabnya. Bangunan
induk beratap limas tumpang dua dengan satu sokoguru tunggal dari kayu merbau (Intsia
bijuga) dibagian tengah ruangan masjid. Mustaka di puncak atap bangunan utama masjid tua ini mirip obelisk dihiasi bulatan berhentuk vas dengan tongkat
kecil di atasnya.
![]() |
Rancangan unik Masjid Tuha Gunung Kleng. |
Teras depan masjid ini dilengkapi tiga atap tumpang, satu atap tumpang bagian tengah dilengkapi dengan kubah bawang sedang dua atap tumpang dikiri dan kanannya dengan atap limas. Menara masjid juga dibangun dari kayu disisi mihrab dilengkapi dengan kubah setengah lingkaran.
Sehingga bila seluruh atap
tumpang masjid ini juga dianggap kubah maka masjid tuha ini memiliki lima kubah,
masyarakat di sana mengenal lima kubah itu sebagai tampong limong yang bermakna
lima rukun Islam: dua kalimat syahadat, salat, zakat, puasa Ramadhan, dan haji
bagi yang mampu.
Menurut pengurus Masjid Gunong
Kleng sejak berdirinya masjid itu hingga kini sama sekali belum pernah
direnovasi. Bentuknya masih sama sejak dibangun dulu. Hanya, pada 2018 bagian
atap ada yang diganti karena bocor.
![]() |
Masjid Tuha Gunung Kleng, dengan papan nama Masjid Nurul Hidayah masjid baru beurukuran besar yang dibangun disebelah Masjid Tuha Gunung Kleng. |
Interior Masjid
Ruangan dalam masjid ini
didominasi oleh sokoguru tunggal yang menjadi sokoguru tunggal dan struktur
utama penopang atap masjid, serta sisi mihrabnya yang dibuat dari semen terdiri
dari tiga cerukan. Ceruk tengah untuk imam, ceruk kiri untuk khatib sedangkan
ceruk kanan terdapat tangga sebagai akses muazin ke menara untuk
mengumandangkan azan.
Sejarah Masjid Tuha Gunung Kleng
Berdasarkan penuturan masyarakat,
Masjid Tuha Gunung Kleng dibangun sekitar tahun 1923. Pembangunan masjid
dilakukan secara gotong royong masyarakat dan para ulama Gunong Kleng. Di
antara para ulama yang membangun masjid tersebut adalah Tengku Arsyad dan
Tengku Tayeb.
Pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang, tentara Belanda dan Jepang pernah singgah dan istirahat di masjid ini
karena mengira bangunan masjid ini merupakan sebuah istana kecil atau tempat
Ulee Balang pada masa itu.
![]() |
Ditepian ruas jalan raya Meulaboh - Tapak Tuan. |
Saat tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004, bangunan masjid itu tidak ada yang rusak. Hanya, tanah di sisi kiri mimbar amblas serta tongkat khotbah beduk yang dibawa tsunami.
Situs Cagar Budaya
Meski bangunannya belum berubah,
kini Masjid Tua Gunung Klieng tak lagi digunakan untuk salat. Namun warga masih
kerap ke sana untuk melepas nazar atau mengikuti pengajian.
Untuk aktivitas peribadatan dan
lainnya telah dipindahkan ke Masjid Nurul Hidayah Gampong Gunong Kleng, bangunan
masjid baru yang lebih refresentatif disebelah bangunan masjid ini. Masjid Tuha
Gunung Kleng telah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai
Pelestarian Cagar Budaya Aceh sebagai salah satu situs cagar budaya Provinsi
Aceh.***
Follow & Like akun Instagram kami
di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Rujukan