Saturday, March 22, 2025

Masjid Jin Kutablang

Sebuah meriam tua ditempatkan dipekarangan depan masjid jami Kutablang. Masjid tua ini dikenal juga sebagai Masjid Jin.

Salah satu masjid tua di Samalanga, Bireuen, akhir-akhir ini diberi nama masjid Jin, meski nama sebenarnya dari masjid ini adalah Masjid Jami’ Kutablang atau Masjid Teungku Syik Kuta Blang, atau juga Masjid Batee Putih demikian warga setempat menyebutnya.
 
Adapun sebutan Masjid Jin disematkan justru kebanyakan oleh warga luar daerah Samalanga. Hal itu terkait dengan kisah masa lalu yang konon jema’ah di masjid ini yang ikut serta pengajian yang diselenggarakan pendiri masjid ini Teungku Haji Syekh Abdul, bukan saja dari kalangan manusia tapi juga dari golongan Jin..
 
Masjid Jami Kutablang
Gampong Lueng Angen Kuta Blang, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun, Aceh,
https://maps.app.goo.gl/vpxH5npnvQwo93tp9


Masjid Tua di Samalanga
 
Menurut penuturan para tetua setempat, Masjid Jin atau Masjid Jami Kutablang dibangun pertama kali pada tahun 1901 (Thon Sa atau tahun satu) oleh Teungku Haji Syekh Abdul Jalil dan sudah beberapa kali direhab namun bangunan utama tetap dipertahankan dalam bentuk aslinya.
 
Foto tertua masjid ini dipotret sekitar tahun 1930-an koleksi museum di negeri Belanda. Benar bahwa bentuk bangunan masjidnya sama sekali tidak berubah setidaknya sejak tahun 1930-an hingga masa kini.
 
masjid jami Kutablang kini dilengkapi dengan sebuah menara besar.

Pembangunan masjid ini dipimpin oleh tukang seiorang pria muallaf etnis Tionghoa bernama Ibrahim. Peletakan batu pertama dihadiri oleh Ampon Chiek Samalanga dan seorang Kapten Belanda.
 
Makam kuno
 
Di belakang masjid berjejer sejumlah makam para pendahulu yang kini telah diberikan atap peneduh. Di antara makam-makam itu yaitu pusara miliknya  Teungku Chik Muhammad Hasan bin Teungku Syeh Abdul Jalil yang lahir 1913 dan mangkat 1973 , kemudian pusara Teuku Chiek H. M. Ali Basyah bin Teuku Chiek Muda Bugeh, yang lahir di Samalanga pada 3 Januari 1929. Dan juga makam keluarga Tun Sri Lanang, dan makam keluarga Abu Syim Awe Geutah.
 
Masjid Jami Kutablang dipotret sekitar tahun 1930-an koleksi KITLV Leiden.

Bangunan masjid ini dikerjakan oleh seorang kepala tukang mualaf dari China bernama Ibrahim. Arsitekturnya mengikuti model Masjid Nabawi, di desain sedemikian oleh Teungku Syekh Abdul Jalil sendiri.
 
Masjid jami Kutablang masih menjalankan fungsinya hingga kini melayani masyarakat setempat melaksanakan sholat lima waktu, sholat jum’at berjamah dan dua sholat hari raya hingga peringatan hari heri besar Islam.

 

No comments:

Post a Comment