Masjid Agung Baiturrahman Wamena
awalnya merupakan salah satu masjid yang dibangun oleh Yayasan Amal Bhakti
Muslim Pancasila (YAMP) di masa pemerintahan Pak Harto sekitar tahun 1969.
Pembangunan masjid ini sebagai bagian dari proyek pembangunan masjid di daerah
daerah terpencil. Pada saat pembangunannya bahan material baja untuk masjid ini
bahkan diterbangkan dengan pesawat Hercules dari Jayapura ke Wamena, ibukota
kabupaten Jayawijaya.
Alamat Masjid Agung Baiturrahman Wamena
Jl. Yos Sudarso, Wamena Kota
Wamena, Kabupaten Jayawijaya
Papua Pegunungan 99511
Masjid Agung Baiturrahman wamena
letaknya bersebelahan dengan kantor Bupati Jayawijaya. Disekitar masjid telah
berdiri TKIT Yapis, SMP Yapis, SMK Yapis, dan Kampus Universitas Yapis. Masjid
Agung Baiturrahman ini bukanlah satu satunya masjid di pusat kota Wamena, masih
ada dua masjid lainnya yakni Masjid Nurul Hidayah, dan Masjid Al-Ikhlas.
Masjid Nurul Hidayah terletak di
komplek pertokoan jalan safri darwin yang disana banyak pedagang dari
makasssar. Masjid ini berlantai dua, kebanyakan jamaahnya adalah pedagang
sekitar. Masjid Al-Ikhlas Polres terletak tidak jauh dari masjid nurul hidayah,
tepatnya di samping Polres Jayawijaya.
Menara Masjid Agung Baiturrahman yang sedang dibangun |
Renovasi Masjid Agung
Baiturrahman Wamena
Proses renovasi dan perluasan
Masjid Agung Baiturrahman ini sempat terhenti di bulan Maret yang lalu setelah
keluarnya protes dari pengurus Persatuan Gereja-Gereja Jayawijaya (PGGJ) namun
kemudian dapat diselesaikan dengan baik setelah dilakukan mediasi oleh Bupati
Jayawijaya, FKUB dan Pihak kepolisian setempat. Proses renovasi dan perluasan
masjid dilanjutkan dengan beberapa revisi dari rancangan awal
Aktivitas Remaja Masjid Agung Baiturrahman
Remaja Masjid Agung Baiturrahman
Wamena ini cukup aktif melakukan kegiatan sosial terutama selama bulan
Ramadhan. Seperti yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan tahun 2012 yang lalu
remaja masjid ini melakukan bakti sosial berupa pembagian sembako untuk muslim
penduduk asli Papua di beberapa lokasi, antara lain di Walesi,
Megapura, Hitigima
dan Air Garam. Bakti sosial dilaksanakan dengan
mengadakan acara buka puasa bersama dan pembagian paket sembako dan lainnya
berupa sarung,baju koko,mukena,alat tulis,buku2 bacaan dan tas sekolah .
Seluruh Masjid yang dibangun oleh YAMP di Indonesia memiliki bentuk bangunan yang serupa meski dengan ukuran yang berbeda. |
Megapura,
merupakan perkampungan Muslim Papua yang terdekat dari Wamena setelah kampung Walesi. Disini ada sekitar 300an lebih penduduk yang
Muslim. Di megapura telah lama berdiri Mesjid Al-Hijrah.
Menurut ceritanya disinilah pertama kali penduduk asli papua yang
memeluk Islam di Wamena karena awalnya para Da’i yang berprofesi sebagai
pedagang dari luar Papua pertama kali menetap di Megapura
Wamena.
Hitigima,
dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 15 menit dari Megapura dengan
menggunakan mobil. Di Hitigima ada sekitar 130 penduduk yang memeluk Islam
dengan sekitar 38 kepala keluarga dan satu masjid bernama Masjid Nurul Huda. Dari beberapa kampung tersebut, Kampung Air Garam merupakan kampung yang paling sulit
untuk di capai.
Perjalanan dengan kendaraan hanya dapat dilakukan hingga ke
Masjid Air Garam sedangkan untuk menjangkau pemukiman penduduk harus dilakukan
dengan berjalan kaki melewati medan pegunungan, lembah dan lereng terjal di
pegunungan tengah pulau Papua. Sebuah perjuangan yang luar biasa dari para
remaja Masjidd Baiturrahma ini untuk membagi kebahagiaan dengan sesama muslim
meskipun harus melalui medan yang tak mudah. (update 4 Juli 2023)
--------------
Baca Juga
No comments:
Post a Comment