Burkina
Faso adalah negara di Afrika Barat yang terkurung daratan (landlocked). Negara
ini berbatasan dengan Mali di sebelah utara; Togo dan Ghana di selatan; Niger
di timur, Benin di tenggara; dan Pantai Gading di barat daya. Dahulu bernama
Upper Volta atau Volta Hulu, Presiden Thomas Sankara mengganti nama negara ini
menjadi 'Burkina Faso' (dalam bahasa Dioula dan More bermakna sebagai "Negara Orang
Jujur") pada 4 Agustus 1984. Ibu kota Burkina Faso adalah Ouagadougou
(dibaca : Wagadugu), disebut "Waga" oleh penduduk setempat.
Pada
1896, kerajaan Mossi dari Ouagadougou menjadi protektorat Prancis. Pada 1898,
bagian utama dari kawasan yang kini menjadi Burkina ditaklukkan. Pada 1904,
daerah-daerah itu bergabung dengan Afrika Timur Prancis dalam koloni
Senegal-Niger Hulu. Penduduknya ikut serta dalam PD I dalam batalion Infantri
Senegal. Pada1 Maret 1919, Edouard Hesling menjadi gubernur pertama di koloni
Volta Hulu yang baru itu. Koloni itu dibongkar pada 5 September 1932, dan
daerahnya dibagi antara Pantai Gading, Mali, dan Niger. Pada 4 September 1947
Volta Hulu diciptakan kembali dari perbatasannya pada 1932. Pada 11 Desember
1958 menjadi republik dan bergabung dengan Masyarakat Prancis-Afrika dan
mendapatkan kemerdekaan pada 5 Agustus 1960.
Burkina Faso Dalam Angka
Burkina
Faso memiliki luas daratan 274,200km2 sedikit lebih besar dari luas propinsi
Kalimantan Timur (204,534.34Km2) namun lebih kecil dari propinsi Papua
(319,036.05Km2), berikut beberapa fakta tentang Burkina Faso dalam angka.
|
Lokasi Burkina Faso |
Luas
wilayah : 274 200 km²
Kepadatan
: 44 jiwa/km²
Perbatasan
darat : 3.192 km (Mali 1.000 km ; Niger 628 km ; Pantai Gading 584 km ; Ghana
548 km ; Benin 306 km ; Togo 126 km)
Daerah
laut : 0 km
Ketinggian
: + 200 m > + 749 m
Kemerdekaan
: 5 Agustus 1960 (bekas koloni Prancis)
Penduduk
: 13.200.000 jiwa (2005). 0-14 tahun : 47,5%; 15-64 tahun : 49,59%; + 65 tahun
: 2,91%
Harapan
hidup pria : 46 ans (en 2001)
Harapan
hidup wanita : 47 ans (en 2001)
Tingkat
pertumbuhan penduduk : 2,68% (2001)
Jalan
: 12.506 km (sekitar 2.001 km beraspal) (1996)
Jalur
KA : 622 km
Jumlah
bandara : 33 (hanya 2 yang beraspal) (2000)
Islam di Burkina Faso
Merujuk
kepada Wikipedia penduduk Burkina Faso mayoritas beragama Islam. Sebagaimana
dilansir oleh pemerintah Burkina Faso sebagai hasil sensus penduduk tahun 2006
ditemukan bahwa 60.5% penduduk Burkina Faso beragama Islam. Sebagian besar dari
muslim Burkina Faso adalah muslim suni dan hanya sangat sedikit yang berfaham
suni. Pemeluk agama lain di Burkina Faso adalah Kristen 23.2% (Katholik Rhoma
19%, Berbagai aliaran Protestan 4,2%). 15.3% penduduk masih menganut ajaran
kepercayaan tradisional, 0.6% menganut agama lain dan masih ada 0.4% yang tidak
beragama sama sekali. Angka angka tersebut juga diamini oleh situs CIA the
world factbook.
Perkembangan Islam di Burkina Faso
Islam
datang ke kawasan Afrika Barat termasuk di dalamnya Republik Burkina Faso dalam
tiga gelombang. Pertama, abad ke-9 ketika bangsa Berber Afrika Utara
menyebarkan Islam ke kerajaan Ghana. Kedua, abad ke-13, ketika kerajaan
Mali terbentuk dan menyebarkan Islam ke seluruh Sabana di Afrika Barat hingga
abad ke-18. Terakhir, abad ke-19 ketika seorang pahlawan Muslim asal Mali,
Samore Toure, menyebarkan Islam ke arah selatan Afrika.
Islam
masuk ke Burkina Faso pada gelombang kedua melalui berbagai upaya yang
dilakukan oleh warga suku bangsa Fulani, baik dengan cara damai maupun cara
kekerasan - penulis Barat menyebutnya ‘kombinasi perang dan perdagangan’ -
karena pada kenyataannya Mossi sebagai suku terbesar di Burkina Faso memang
sangat gigih mempertahankan kepercayaan animisme hingga abad ke-19. Para
pemimpin ini sangat menentang penyebaran Islam; namun pada akhirnya sebagian
besar mereka memeluk Islam.
Banyak
tokoh yang berperan penting dalam pemerintahan dan kemajuan Islam di Burkina Faso.
Yousouf Ouedraogo Menteri Luar Negeri Burkina Faso, termasuk tokoh yang
disegani. Islam makin berjaya di Burkina Faso ketika terjadi kekisruhan di Pantai
Gading pada tahun 2002, karena salah satu tokoh kunci pihak oposisi adalah Allasane
Dramane Ouattara ditengarai masih keturunan bangsa Burkina Faso, dan
beragama Islam serta sangat cerdas. Akibat kisruhan tersebut, sekitar 350.
Burkinabe yang mayoritas muslim lari ke Burkina Faso.
Sekurang-kurangnya
ada hal dua yang diperjuangkan oleh umat Islam di Burkina Faso. Pertama,
mengembalikan kejayaan Islam di tingkat pemerintahan pusat. Kedua, membendung
kegiatan misionaris Kristen yang sangat agresif memurtadkan warga Muslim,
antara lain dengan cara mendirikan stasiun radio di seantero Burkino Faso.
Sasaran utama mereka adalah suku Fulani, yang dikenal sangat taat memegang
teguh ajaran Islam.
Lembaga
keagamaan di Burkina Faso The Ahlul Barr Society, mempunyai peran penting
untuk membendung kegiatan kristenisasi tersebut. Beberapa di antaranya adalah EI-Hajj
Oumarou Kanazae seorang pengusaha terkenal, Souleymane Kore, Mamadou
Sawaidogu dan Al-Haji Sakande, tercatat sebagai tokoh Muslim Burkinabe yang
aktif mengibarkan kejayaan Islam di Burkina Faso.
Di
Kota Dioulasso berdiri megah Masjid
Bobo Dioulasso yang begitu terkenal karena keunikan arsitekturalnya. Masjid
Bobo Dioulasso dibangun dari bahan lumpur dan batang batang kayu sebagai
rangka dan penguatnya. Nama Bobo
Dioulasso sendiri bermakna “rumah bagi Jula yang berbicara dalam bahasa Bobo”
sebuah nama yang kemungkinan lahir dari ketidakmampuan bangsa prancis yang
menjajah Burkina Faso dalam menentukan identitas dari lokasi tersebut yand
begitu kompleks.***
Baca Juga