Masjid Muammar Khadafi, Freetown - Sierra Leone |
Republik
Sierra Leone, adalah Negara republik di pantai
barat benua Afrika, berbatasan langsung dengan Guyana di utara hingga ke timur,
Liberia di timur hingga ke selatan, sementara sisi baratnya menghadap ke
Samudera Pasifik. Nama Sierra
Leone diberikan oleh
bangsa Portugis pimpinan Pedro de Sintra yang mendarat di wilayah ini pada tahun
1462 dan memberi-nya nama Sierra Leoa yang bermakna “pegunungan singa”.
Portugis menjadikan wilayah temuannya ini sebagai pusat perdagangan budak.
Sierra
Leone beribukota di
Freetown (kota merdeka) yang didirikan pada tanggal 11 Maret 1792 ditandai
dengan berdirinya sebuah perusahaan milik pribumi dan menjadikan kota baru
tersebut sebagai rumah bagi para mantan budak yang sudah merdeka atau di-merdeka-kan
oleh Inggris, itu sebabnya kota baru tersebut kemudian diberi nama “Free-Town”.
Tahun 1808 Freetown menjadi koloni kerajaan Inggris dan tahun 1896 wilayah ini
berubah menjadi wilayah protektorat kerajaan Inggris.
Sierra
Leone beriklim
tropis, dengan sebaran lahan dari padang savanna hingga ke hutan hujan tropis. Negara
ini memiliki luas keseluruhan 71,740 km2 dan terbagi ke dalam empat wilayah,
masing masing adalah the Northern Province, Eastern Province, Southern Province
dan the Western Area. Ke empat wilayah propinsi ini dibagi lagi menjadi empat
belas distrik, masing masing distrik memilki pemerintahan local yang disebut
sebagai dewan distrik, dikepalai oleh ketua dewan.
Sierra
Leone memiliki
kekayaan sumber daya alam yang cukup memadai, terdiri dari pertambangan intan
yang menjadi penunjang utama perekonomiannya, negara ini juga terkenal sebagai
penghasil Kristal Rutil terbesar di dunia, bauxite dan titatium, memiliki
pelabuhan alam terbesar ketiga di dunia yang melayani pengapalan berbagai
produk dari berbagai penjuru dunia, namun tak mampu mengangkat kehidupan
rakyatnya yang 70% hidup dibawah garis kemiskinan.
Meski
begitu, Sierra Leone tercatat sebagai salah satu negara
dengan tingkat toleransi beragama yang sangat tinggi. Nyaris tak pernah
terdengar kasus kericuhan masalah agama di Sierra
Leone. Muslim dan
Kristen disana memiliki interaksi yang sangat baik satu dengan yang lainnya.
Islam di Sierra Leone
Sejak
tahun 2008 lalu, agama Islam telah benar benar menjadi agama bagi mayoritas
penduduk di Sierra Leone. 75 persen dari total penduduk Sierra
Leone telah memeluk
agama Islam. Ini merupakan lonjakan yang luar biasa bila dibandingkan dengan
data tahun 1960 yang hanya 30 persen dari total penduduk.
Ada
dua etnis besar di Sierra Leone dari keseluruhan 18 etnis disana, dua
etnis besar tersebut adalah etnis Temne dan setnis Mende. etnis Temne merupakan
etnis utama di wilayah utara Sierra
Leone dan sebagian
besar dari mereka beragama Islam. 9 dari 16 etnis lainnya juga mayoritas
masyarakatnya memeluk agama Islam.
Di
abad ke 18 suku suku yang berbahasa Fulani dari wilayah Fouta Djallon (kini
masuk wilayah Guyana) memberikan pengaruh yang sangat besar bagi ke-Islaman
etnis Tenme di bagian utara Sierra
Leone. Selama
penjajahan Inggris, penyebaran Islam secara tidak langsung terbantu dengan
penyebaran perdamaian dan hubungan perdagangan. Upaya Kristenisasi yang
dilakukan selama masa penjajahan ternyata sama sekali tidak efektif.
Bangsa
Eropa yang menghancurkan struktur tradisional masyarakat disini, memperkenalkan
ide ide sosial dan pendidikan yang sama sekali baru, membuka perdagangan, dan
menarik migrasi penduduk dari berbagai daerah di Afrika untuk mengembangkan
kota dengan sendirinya secara tidak langsung turut memperkenalkan Islam sebagai
sebuah bentuk otoritas dan sebagai bentuk ekspresi persatuan antara para
pendatang dan pemukim sebelumnya.
Islam
terus mengalami perkembangan di Sierra
Leone sejak
kemerdekaan mereka di tahun 1961. Populasi umat Islam disana pada tahun 1960
ada sekitar 30 persen dari jumlah penduduk namun melonjak dua kali lipat
menjadi 60 persen di tahun 2000. Dan hasil sensus tahun 2008 menunjukkan
lonjakan yang luar biasa hingga mencapai 71% atau sama dengan 4,059,000 jiwa.
Sejauh
ini muslim Sierra Leon mengalami kesulitan untuk menjalankan ibadah haji ke
tanah suci sebagai akibat jarak yang terbentang begitu jauh serta biaya yang
relative sangat mahal untuk kebanyakan muslim Sierra Leon, diperparah lagi
dengan perang saudara yang tak berkesudahan di Negara tersebut.
Di
Kota Freetown berdiri megah sebuah masjid yang dibangun oleh Muammar Khadafi,
(mantan) presiden Libya, sebagai hadiah bagi muslim Sierra
Leone. Masjid
Muammar Khadafi di Freeetown ini diresmikan pada tanggal 14 Agustus 2009.
Bangunan masjid megah dilengkapi dengan plaza terbuka dan penataan landscaping
yang cukup apik. Masjid ini mampu menampung hingga lebih dari 5000 jemaah
sekaligus.***
No comments:
Post a Comment