Masjid Sentral Cologne dalam proses pembangunan (foto dari wikipedia) |
Ahir sebuah Konstroversi
Pembangunan
Masjid Sental Cologne (Clogne
Central Mosque) ini sejak awal ditentang oleh berbagai kelompok masyarakat kota
Cologne. Termasuk di
dalamnya adalah seorang pengarang bernama Ralph Giordano, warga sekitar lokasi,
kelompok sayap kanan dan kelompok neo-Nazi. Bahkan Jörg Uckermann, sang wakil walikota
pun berdiri bersama para penentang tersebut, berseberangan dengan sikap
Walikota, Fritz Schramma yang mendukung pembangunan Masjid terbesar di Jerman
itu.
Perdebatan
terbuka di ranah public pun mencuat, kecaman dan komentar pedas terlontar dari
para penentang pembangunan masjid ini, termasuk demonstrasi jalanan menolak
pembangunan masjid dimaksud, seperti yang terjadi pada 16 Juni 2007. Namun
menariknya justru jejak pendapat yang dilaksanakan oleh Koran setempat
menunjukkan bahwa 63% responden mendukung pembangunan masjid tersebut sementara
27% diantaranya hanya menginginkan pengurangan dari ukuran bangunan masjid yang
akan dibangun.
dinding dinding kaca di masjid sentral cologne. |
Konstroversi
berahir ketika tanggal 28 Agustus 2008 hasil pemungutan suara di Dewan Kota Cologne memenangkan rencana
pembangunan masjid ini. Pemungutan suara tersebut diikuti oleh semua fraksi
yang ada di Dewan Kota kecuali partai Demokratik Kristen. Selama proses
pemungutan suara terjadi aksi protes di luar gedung dewan kota yang dilakukan
oleh sekitar 30 orang penentang pengesahan tersebut semantara ada 100
demonstran lainnya menyambut gembira keputusan dewan kota tersebut.
Tak
puas dengan keputusan dewan kota aksi protes berlanjut namun Izin demontrasi
yang akan dilaksanakan oleh kelompok penentang pembangunan masjid yang
tergabung dalam Pro Clogne tanggal 20 September 2008 secara mendadak dibatalkan
oleh pihak kepolisian sesaat sebelum pelaksanaan demonstrasi dengan alasan
keamanan public setelah terjadi kericuhan antara polisi dan para demonstran.
Terbesar di Jerman dengan Rancangan Paling Unik
Komplek Masjid Sentral Cologne dari atas |
Proses
pembangunan segera dimulai setelah mendapatkan persetujuan dari dewan kota
dengan berbagai revisi terhadap rancangan awal masjid ini. Masjid Yang berada
di Distrik Ehrenfeld kota Cologne
ini dibangun dalam gaya Usmaniyah dengan menara tinggi yang lancip namun dalam
sentuhan supermodern.
Rancangan
bangunan utamanya benar benar menjungkirbalikkan pakem pakem bentuk masjid
universal yang biasa kita kenal. Bentuk bangunan utamanya dibangun menyerupai
sebuah bola dunia dengan dinding dari bahan transparan. Luas bangunannya
sekitar 4500 meter persegi dengan daya tampung ruang sholat nya mencapat 2000
hingga 4000 jemaah menjadikannya sebagai masjid terbesar di Jerman.
Turut di dukung Gereja Cologne
Masjid
terbesar di Jerman ini dibangun dengan dana dari Diyanet İşleri Türk İslam
Birliği (DITIB) sebuah organisasi
Islam di Jerman dibawah kendali Kementrian Urusan Agama Pemerintah Turki,
ditambah dana dari pinjaman bank, lalu donasi dari 884 organisasi Islam di
Jemanm juga dana yang berhasil dikumpulkan oleh Gereja St. Theodore Cologne. Sementara Paul Böhm, arsitek
yang merancang masjid ini sebenarnya juga merupakan spesialis perancang
bangunan gereja.
Setelah
selesai nanti, masjid ini dilengkapi dengan menara setinggi 55 meter, bazaar,
pintu masuk ke ground floor, ruang kuliah di basement, ruang sholat di lantai
atas tersedia juga ruang perpustakaan muslim. Penggunaan material glass wall
memberikan kesan terbuka bagi masjid ini. hal tersebut memang sengaja dibuat
demikian sebagai symbol bahwa masjid ini terbuka bagi siapa saja.
Dari
berbagai sumber
----------------------
::: Baca juga :::