Masjid Ghamama (foto dari panoramio)
|
Masjid
Ghamama berada sekitar 300 meter sebelah barat daya (sebelah timur bagian
selatan) Masjid Nabawi, tak bejauhan dengan Masjid (Sahabat) Umar r.a dan
Masjid (Sahabat) Ali r.a. Bangunan masjid ini dibangun untuk mengenang beberapa
peristiwa penting dimasa kehidupan Rosulullah S.A.W. dan peristiwa peristiwa
penting tersebut juga yang hingga kini melekat sebagai nama masjid ini.
Disebut sebagai
masjid Ghamama (Ghamama = awan mendung), di lahan masjid ini berdiri merupakan
tempat Rosulullah S.A.W melaksanakan Salatul Istiskah (sholat untuk meminta
hujan). Segera setelah pelaksanaan sholat awan mendung pun datang dan hujan pun
turun. Itu sebabnya sampai kini masjid ini disebut Masjid Ghamama.
Disebut
sebagai Masjid Id (Masjid hari raya) karena di lokasi tempat masjid ini berdiri
merupakan tempat Nabi Muhammad S.A.W melaksanakan sholat hari raya di empat
tahun terahir kehidupan Beliau.
Di lokasi ini
juga (ketika belum dibangun bangunan masjid) atau di lokasi yang berdekatan
dengan lokasi masjid ini, Rosulullah S.A.W pernah melaksanakan sholat jenazah bagi
Najashi, Kaisar Aksum di Abbysinia (kini Ethiopia). Dalam riwayat disebutkan
bahwa Najashi adalah seorang raja di kerajaan Aksum di Ethiopia yang beragama
Kristen, namun menyambut baik kedatangan kaum muslimin yang mengungsi ke
negerinya menghindar dari kekejaman kafir Quraisy Mekah. Dikemudian hari
Najashi pun berikrar masuk Islam.
Ketika Najashi
wafat, tak ada siapapun yang bersedia memimpin sholat jenazah baginya dan kemudian
Rosulullah yang men-sholatkan beliau secara ghaib. Peristiwa ini merupakan satu
satunya peristiwa Rosulullah melakukan sholat ghaib atau sholat jenazah tanpa
kehadiran dari jenazah yang di sholatkan.
Sayangnya,
berdasarkan berita yang kini beredar di berbagai media, dalam bulan ini
pemerintah Saudi Arabia akan memulai pembangunan perluasan Masjid Nabawi dengan
menggusur bangunan bangunan yang ada di areal ini termasuk Masjid Ghamama,
Masjid Umar dan Masjid Ali.
Baca juga