Masjid Agung Sultan Abdullah, kabupaten Lebong ini dikenal sebagai masjid termegah di provinsi Bengkulu. |
Masjid Agung Sultan
Abdullah merupakan masjid Agung di Kabupaten Lebong, Provinsi bengkulu. Sebagai
masjid Agung, masjid ini merupakan bangunan masjid terbesar dan terindah di
kabupaten tersebut, dan disebut sebut sebagai masjid terindah di Provinsi
Bengkulu. Dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lebong sejak tahun 2009 dengan
pendanaan
dari APBD kabupaten Lebong secara bertahap hingga tahu 2015.
Kabupaten Lebong
beribukota di Muara Aman, merupakan salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu,
dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan UU No. 39
Tahun 2003 dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004, yang dijadikan sebagai
hari jadi kabupaten Lebong.
Masjid
Agung Sultan Abdullah
jalan lintas
Lebong-Bengkulu Utara, Desa Tj.
Agung
Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong
Provinsi Bengkulu - Indonesia
Nama masjid ini
diberikan oleh Bupati Lebong H. Rosjonsyah Syahili. Sultan Abdullah adalah nama
lain dari Ki Karang Nio, yang merupakan salah satu raja yang pernah berkuasa di
Tanah Rejang jaman dahulu. Lokasi masjid ini berdiri bersebelahan dengan kantor
DPRD dan berdekatan dengan Kantor Bupati Kabupaten Lebong di Muara Aman.
Pembangunan Masjid Agung Sultan Abdullah
Proses pembangunan
masjid ini secara fisik sudah selesai pada tahun 2014 dan menghabiskan dana
hingga Rp. 37.9 Milyar Rupiah. Pembangunan dimulai pada tahun 2009 menghabiskan
anggaran mencapai Rp 2,9 miliar yang direalisasikan untuk pembangunan pondasi serta
tiang masjid.
Pembangunan
dilanjutkan tahun 2010 dengan anggaran yang terealisasi lebih kurang Rp 5
miliar untuk melanjutkan pembangunan dinding dan lantai kasar, lantai satu
serta lantai dua beserta tiang. Pembangunan sempat terhenti di tahun 2011 karena
keterbatasan anggaran.
Berdiri megah dengan rancangan masjid modern. |
Pembangunan
dilanjutkan tahun 2012 dengan dana lebih kurang Rp 8,5 miliar. Tahun 2013,
anggaran kembali dikucurkan dan terealisasi sebesar Rp 10,6 miliar dan baru
pada tahun 2014 pembangunan Masjid Agung Abdullah secara fisik dirampungkan
dengan serapan anggaran mencapai Rp 10,9 miliar. Meski fisik bangunan sudah
selesai di tahun 2014, di tahun 2015 pemkab setempat kembali mengucurkan dana
Rp.2.9 milyar Rupiah untuk penataan landscape kawasan masjid ini.
Arsitektur Masjid Agung Sultan Abdullah
Bangunan masjid ini
memiliki luas sekitar 900 meter persegi. Arsitektur masjid ini bergaya bangunan
masjid moderen, dengan aplikasi kubah utama dan rangkaian kubah kubah kecil
disekitarnya, empat menara dibangun di-empat penjuru menyatu dengan bangunan
utama ditambah dengan satu menara setinggi 45 meter dibangun terpisah dari
bangunan utama.
Penggunaan warna
warna terang memberikan aksen yang sangat kuat pada eksterior bangunan masjid
ini, memadukan warna hitam, hijau, putih dan kuning, dengan bagian kubah utama
berwarna hijau dan kuning. Warna wana tersebut merupakan warna dari lempengan
granit yang khusus didatangkan dari China pada tahap ahir pembangunan masjid
ini di tahun 2014 yang lalu. Khusus untuk kubahnya menggunakan material beton
Frikas yang mampu bertahan hingga puluhan tahun.
Padanan warna warna cerah dan gelap. |
Tiga akses ke
masjid ini semuanya dilengkapi dengan tangga langsung menuju ke lantai dua
masjid. Tangga tangga di masjid ini mengesankan masjid ini turut menyerap
budaya rumah rumah masyarakat lokal yang membangun rumah mereka berupa rumah
rumah panggung.
CSR BRI
Mimbar masjid ini
terbuat dari kayu jati merupakan sumbangan dari BRI cabang Curup melalui
program CSR Bank BUMN tersebut tahun 2015 yang lalu. Selain memberikan
sumbangan mimbar, BRI Curup juga menyumbangkan dua unit vacuum cleaner wet and
dry, tujuh unit sikat lantai, lima unit sikat karpet, enam unit kotak sampah
plastik dan satu unit rak mukena, satu unit jam dan jadwal salat digital, enam
unit kotak sampah stainless dan dua unit rak sepatu.
BRI Curup juga
menyiapkan dan menerbitkan rekening khusus untuk Masjid Agung Sultan Abdullah,
dengan nomor rekening 7880-01-002070-53-3 BRI Unit Muara Aman II Cabang Curup
atas nama Masjid Agung Sultan Abdullah. Rekening tersebut dapat digunakan untuk
tabungan atau kas masjid, juga bisa digunakan oleh masyarakat maupun donatur untuk
memberikan sumbangan secara langsung.
Sisi depan Masjid |
Di tahun 2015
masjid Agung Sultan Abdullah ini untuk pertama kali digunakan untuk
penyelenggaraan sholat Idul Fitri di hadiri oleh Bupati Lebong, H. Rosjonsyah
Syahili, S.IP, M.Si, yang sekaligus menyampaikan sambutan jelang berahirnya
masa jabatan beliau sebagai Bupati.
Masjid ini juga menjadi pusat kegiatan
sholat Gerhana berjamaah muslim Lebong pada peristiwa langka gerhana matahai
total (GMT) tanggal 9 Maret 2016 bersama dengan para pejabat setempat. GMT terahir
kali melintasi kawasan tersebut pada pada 11 Juni 1983 jauh sebelum Masjid
tersebut dibangun.***
Referensi
------------------------------------------------------------------
Follow
& Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Baca Juga