Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Laksamana Cheng Hoo Jambi oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Minggu 22 Juli 2012. |
Masjid
Laksanama Cheng Hoo yang kini mulai dibangun akan menjadi salah satu ikon Kota
Jambi, kata Gubernur Jambi Hasan Basri Agus.
"Masjid
Laksamana Cheng Hoo ini bentuknya unik dan menarik, karena memadukan budaya
Cina, Arab, dan Melayu Jambi. Saya harap masjid ini akan menjadi salah satu
ikon Kota Jambi," katanya saat meletakkan batu pertama pembangunan masjid
itu di Jambi, Minggu 22 Juli 2012.
Masjid
Laksamana Ceng Hoo berlokasi di RT 17 Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan
Kota Baru, Kota Jambi dan dibangun oleh Persatuan Islam
Tionghoa Indonesia (PITI) Jambi diharapkan akan menjadi salah satu objek
wisata.
Gubernur juga
berharap dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat
sekitar untuk mewujudkan pembangunan masjid itu.
"Ini
merupakan perbuatan yang sangat mulia guna mengembangkan agama, jangan
ragu-ragu untuk membantu pembangunan rumah ibadah," katanya.
Pemerintah
Provinsi Jambi juga membantu dana sebesar Rp100 juta, dan Gubenur secara
pribadi juga akan membantu mewujudkan pembangunan masjid tersebut.
Diharapkan
tempat ibadah itu juga akan menjadi tempat pendidikan agama bagi anak-anak yang
ada di sekitar masjid, demikian juga bagi putra-putri anggota PITI.
Ketua Umum
DPP PITI HM Ramdhan Effendi/Tan Kok Liong (Anton Medan)
mengajak warga PITI untuk terus berjuang bahu membahu membangun Indonesia
umumnya dan daerah Jambi khususnya, termasuk bersama warga masyarakat Tionghoa
yang beragama non Muslim.
Ke depan DPP
PITI berencana akan mengeluarkan kartu dan anggota kehormatan yang dapat
dimiliki oleh masyarakat Tionghoa non Muslim, tujuannya tidak lain untuk
sama-sama saling bahu membahu membantu pemerintah melaksanakan pembangunan.
PITI
dideklarasikan pada 14 April 1961 di Jakarta oleh H
Abdulkarim Oey Tjeng Hien, H Abdussomad Yap A Sing, Kho Goan Tjin. PITI
tergolong cukup tua dan sejajar dengan NU dan Muhammadiyah. Saat ini PITI ada
di 24 provinsi di Indonesia.
Sebelumnya
Ketua DPW PITI Jambi HM Rusli Manaf SE/Huang Kang Tong
dalam laporannya menyampaikan, dibangunnya Masjid Laksamana Cheng Hoo dalam
upaya meningkatkan keimanan anggota PITI, disamping juga untuk pusat kegitan
belajar (pengajian) anggota PITI yang ada di Jambi.
PITI Jambi
berdiri sejak 2005, namun selama itu pula PITI Jambi belum memiliki tempat yang
tetap untuk melaksanakan pengajian. Pengajian dilaksanakan dari rumah ke rumah,
dan bila ada yang mencari PITI Jambi sulit ditemukan, karena belum memiliki
sekretariat tetap.
"Selama
ini pengajian kita laksanakan dari rumah ke rumah, dan bila ada yang mencari
alamat PITI Jambi. Dengan dibangunnya masjid ini nantinya akan mudah,"
ujarnya.
Ia
menyatakan, memilih nama Cheng Hoo karena sesuai sejarah Laksamana Cheng Hoo
mempunyai andil besar bagi masuknya agama Islam di Indonesia, dan ini merupakan
wujud penghormatan warga PITI terhadap perjuangan dan dakwahnya.
Masjid ini
dibangun dua lantai dengan ukuran 20x20 meter diluar rencana pembangunan
madrasah, asrama, dan sekretariat yang dibangun di lahan seluas 2.380 meter
persegi.
Bangunannya
sengaja memadukan budaya Tiongkok kuno pada bagian kap atas, sedangkan bagian
tengah dimasukkan budaya Timur Tengah dan untuk bagian depan masjid merupakan
budaya Melayu Jambi.
Sementara ini
dana untuk membeli lahan dan rencana pembangunan masjid masih sepenuhnya
berasal dari anggota PITI, ke depan warga PITI mengharapkan dukungan dan
bantuan untuk mewujudkan sarana ibadah dan pendidikan ini, ujarnya.
Sebagaimana
disarankan Gubernur Jambi, di lokasi masjid ini akan dibangun madrasah yang
dapat menampung anak-anak belajar agama, tidak saja untuk anak-anak anggota
PITI tapi juga untuk masyarakat sekitarnya.
Lokasi ini
juga nantinya akan dilengkapai asrama guna menampung mualaf (pemeluk baru
Islam) yang belum memiliki tempat tinggal, sekaligus tempat mereka memperdalam
ilmu agama.
Saat ini PITI
Jambi memiliki anggota seribu orang yang tersebar di kabupaten/kota di Provinsi
Jambi, sedangkan yang di Kota Jambi ada 300 orang lebih.
Pada
kesempatan ini juga dilakukan pengumpulan dana spontanitas dari undangan yang
hadir, dan terkumpul uang sebesar Rp14 juta lebih.