Saturday, March 29, 2025

Masjid Agung Sidikalang

Masjid Agung Sidikalang dengan menara tingginya

Para pecinta kopi pastinya tidak asing dengan nama daerah yang satu ini. Sidikalang ibukota kabupaten Dairi di provinsi Sumatera Utara memang dikenal luas dengan “Kopi Sidikalang” baik didalam hingga keluar negeri. Kabupaten Dairi memiliki lebih dari 13 ribu hektar perkebunan kopi dan menghasilkan setidaknya 10 ribu ton kopi pertahun.
 
Kabupaten Dairi secara geografis berada di ketinggian jejeran bukit barisan di rata rata ketinggian 1500 meter dari permukaan laut dengan udara yang selalu sejuk dan pemandangan mempesona.
 
Masjid Agung Sidikalang 

Berdasarkan data tahun 2021 penduduk Dairi sebanyak 318.616 jiwa, Berdasarkan agama yang dianut adalah Kristen 84,09% (Protestan 72,80% dan Katolik 11,29%) sebagian lagi memeluk agama Islam 15,66%, kemudian Buddha 0,10%, Hindu 0,01% dan Lainnya 0,14%. Untuk rumah ibadah, terdapat 963 gereja Protestan, 147 gereja Katolik, 143 masjid, 1 vihara dan 1 pura.
 
Masjid Agung Sidikalang
Jl. Masjid Sidikalang Kecamatan Sidikalang
Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara 22218
https://maps.app.goo.gl/6VDe756wsfyiBhpZA



Masjid Agung Sidikalang adalah Masjid Agung bagi Kabupaten Dairi. Lokasinya berada di pusat kota Sidikalang bersebelahan dengan komplek kantor Bupati Dairi di jalan Sisingamangaraja XII. Masjid ini merupakan masjid terbesar di kabupaten Dairi.
 
Bangunan utama Masjid Agung Sidikalang merupakan salah satu masjid yang dibangun oleh Yayasan Amalbhakti Muslim Pancasila (YAMP) yang kemudian ditambahkan menara dan bangunan pendukung lainnya termasuk beranda di tiga sisi bangunan utama.
 
Bangunan asli Masjid Agung Sidikalang sebelum ditambahkan menara dan beranda.

Berdasarkan plakat yang dipasang didinding bagian dalam masjid, Masjid Agung Sidikalang diresmikan pada 12 Desember 1988. Pembangunan beranda masjid dilakukan pada tahun 2022.sedangkan bangunan menaranya sudah lebih dulu dibangun ditahun 2019.
 
Sebagai masjid agung kabupaten, Masjid Agung Sidikalang menjadi pusat bagi syiar Islam di kabupaten Dairi termasuk pusat pelaksanaan sholat dua hari raya, penyembelihan hewan qurban hingga pelaksanaan peringatan hari hari besar Islam ditingkat kabupaten.
 
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 
Masjid Raya Stabat, Langkat
Masjid Raya Al Aman - Aek Kanopan
Masjid Lama Kabanjahe
Masjid Agung Nur Alannur Mandailing Natal
 


Saturday, March 22, 2025

Masjid Jin Kutablang

Sebuah meriam tua ditempatkan dipekarangan depan masjid jami Kutablang. Masjid tua ini dikenal juga sebagai Masjid Jin.

Salah satu masjid tua di Samalanga, Bireuen, akhir-akhir ini diberi nama masjid Jin, meski nama sebenarnya dari masjid ini adalah Masjid Jami’ Kutablang atau Masjid Teungku Syik Kuta Blang, atau juga Masjid Batee Putih demikian warga setempat menyebutnya.
 
Adapun sebutan Masjid Jin disematkan justru kebanyakan oleh warga luar daerah Samalanga. Hal itu terkait dengan kisah masa lalu yang konon jema’ah di masjid ini yang ikut serta pengajian yang diselenggarakan pendiri masjid ini Teungku Haji Syekh Abdul, bukan saja dari kalangan manusia tapi juga dari golongan Jin..
 
Masjid Jami Kutablang
Gampong Lueng Angen Kuta Blang, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun, Aceh,
https://maps.app.goo.gl/vpxH5npnvQwo93tp9


Masjid Tua di Samalanga
 
Menurut penuturan para tetua setempat, Masjid Jin atau Masjid Jami Kutablang dibangun pertama kali pada tahun 1901 (Thon Sa atau tahun satu) oleh Teungku Haji Syekh Abdul Jalil dan sudah beberapa kali direhab namun bangunan utama tetap dipertahankan dalam bentuk aslinya.
 
Foto tertua masjid ini dipotret sekitar tahun 1930-an koleksi museum di negeri Belanda. Benar bahwa bentuk bangunan masjidnya sama sekali tidak berubah setidaknya sejak tahun 1930-an hingga masa kini.
 
masjid jami Kutablang kini dilengkapi dengan sebuah menara besar.

Pembangunan masjid ini dipimpin oleh tukang seiorang pria muallaf etnis Tionghoa bernama Ibrahim. Peletakan batu pertama dihadiri oleh Ampon Chiek Samalanga dan seorang Kapten Belanda.
 
Makam kuno
 
Di belakang masjid berjejer sejumlah makam para pendahulu yang kini telah diberikan atap peneduh. Di antara makam-makam itu yaitu pusara miliknya  Teungku Chik Muhammad Hasan bin Teungku Syeh Abdul Jalil yang lahir 1913 dan mangkat 1973 , kemudian pusara Teuku Chiek H. M. Ali Basyah bin Teuku Chiek Muda Bugeh, yang lahir di Samalanga pada 3 Januari 1929. Dan juga makam keluarga Tun Sri Lanang, dan makam keluarga Abu Syim Awe Geutah.
 
Masjid Jami Kutablang dipotret sekitar tahun 1930-an koleksi KITLV Leiden.

Bangunan masjid ini dikerjakan oleh seorang kepala tukang mualaf dari China bernama Ibrahim. Arsitekturnya mengikuti model Masjid Nabawi, di desain sedemikian oleh Teungku Syekh Abdul Jalil sendiri.
 
Masjid jami Kutablang masih menjalankan fungsinya hingga kini melayani masyarakat setempat melaksanakan sholat lima waktu, sholat jum’at berjamah dan dua sholat hari raya hingga peringatan hari heri besar Islam.

 

Wednesday, March 12, 2025

Masjid Agung Al-Imam Majalengka

Masjid Agung Al-Imam Majalengka

Masjid agung al-Imam adalah masjid agung yang berada di alun alun kabupaten Majalengka provinsi Jawa Barat. Bangunan megah yang kini berdiri diresmikan pada tanggal 20 Maret 2020 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
 
Masjid ini menjadi salah satu ikon baru di Kabupaten Majalengka dan memiliki desain arsitektur yang modern dan megah. Keindahan masjid ini seolah sempurna dengan diresmikannya alun alun Majalengka pada 21 April 2021.
 
Masjid Agung Al-Imam Majalengka
Jl. Alun Alun Barat, Majalengka Kulon, Kec. Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 45418


Sudah berdiri hampir satu setengah abad
 
Sejarah Masjid Agung Majalengka dimulai sekitar tahun 1884, sumber lain mengatakan kemungkinan pertama kali dibangun sekitar tahun 1860 an pada masa kepemimpinan Bupati Majalengka ke-2, Raden Aria Adipati Kertadiningrat.
 
Awalnya dibangun sebagai bangunan berpanggung disebelah barat alun alun di Desa Majalengka kulon diatas tanah wakaf dari keluarga KH.Imam Safari (Kakek dari pahlawan nasional KH. Abdul Halim). Nama beliau yang kemudian diabadikan sebagai nama masjid ini.
 
Masjid Agung Al-Imam dan Alun Alun Majalengka.

Mesjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi sampai kebentuknya mesjid yang sekarang. Berkat prakarsa Kyai Imam Safari yang saat itu menjabat sebagai penghulu kabupaten, mesjid itu kemudian direnovasi. Pengganti Kyai Imam Safari yakni Kyai Hasan Basyari sekitar tahun 1888 juga melakukan renovasi namun tidak merubah bentuk.
 
Baru pada tahun 1900 dibawah pimpinan Bupati Majalengka ke-6, R.M.A.A Salmon Salam Sura Adi Ningrat dengan penghulu kabupaten Kyai Haji Muhammad Ilyas terjadi perubahan secara menyeluruh hingga mesjid yang tadinya berbentuk panggung dirubah menjadi lantai.
 
Tahun 1930-an dirombak lagi pada masa bupati R.M.A.A Suriatanudibrata. Tahun 1960 masa Bupati R Sutisna juga ada sedikit renovasi. Di tahun 1987 pada masa Bupati Zaelani SH juga ada renovasi lumayan besar, yakni kolam sebelah utara telah dihilangkan.
 
"Peralihan bentuk" dalam pembangunan ditahun 2019 menara lama masih berdiri diantara menara menra baru yang sedang dibangun.

Mesjid Al-Imam kemudian mengalami perombakan total terjadi pada tahun 1967 pada masa Bupati Kolonel Rd. Anwar Sutisna dan dilanjutkan oleh Bupati Rd.Saleh Sediana. Mesjid yang tadinya hanya satu lantai berubah bentuk menjadi dua lantai .
 
Perombakan total mesjid tersebut memakan waktu yang cukup lama, secara keseluruhan pembangunan Mesjid Al-Imam baru dapat dituntaskan pada tahun 1977.Pada masa kepemimpinan Bupati Haji Rd.E.Djaelani SH pada tahun 1984 mesjid ini dirobak sekaligus diperluas agar bisa menampung jamaah lebih banyak.
 
Masjid Agung Majalengka sebelum renovasi.

Pada tahun 1990 Mesjid Al-Imam terus dipercantik dengan merubah bentuk atapnya menjadi bentuk kubah. Dan pada tahun 2003 pada masa kepemimpinan Bupati Hj.Tutty Hayati Anwar.SH.M.Si.,dilakukan renovasi bagian dalam dan pembangunan empat buah kubah di masing masing sudut atap masjid.
 
Renovasi besar besaran ke bentuk nya saat ini dimulai tahun 2018 dan diresmikan tahun 2020 menyusul  kemudian diresmikan juga proyek pembangunan alun alun Majalengka yang diselaraskan dengan Masjid Agung ditahun 2021.
 
Luas lahan masjid ini 2.475 meter per segi dengan kapasitas 2.500 jamaah. Selama Bulan Ramadhan terdapat beberapa aktivitas rutin yang digelar pihak pengurus. Buka bersama, tarawih dan tadarus, adalah aktivitas rutin Ramadhan yang juga dilaksanakan di Masjid Agung. Ada takjil, pun makan. Tiap hari minimal 50 porsi makan berat. Lalu setiap zuhur ada kultum.
 
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 
 
Referensi