Humbang Hasundutan (Humbahas) adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera, dibentuk
pada tanggal 28 Juli 2003 sebagai daerah otonomi baru pemekaran dari Kabupaten
Tapanuli Utara. Kabupaten Humbahas Beribukota di Dolok Sanggul, memiliki luas 2.335.33 km2 dengan penduduk di tahun 2010 sejumlah 171.650 jiwa.
Kabupaten ini berada di ketinggian 330-2.075 meter dari permukaan laut dengan
suhu udara yang sejuk. Lembah Bakara, salah satu lembah terkenal di Sumatera
Utara dan merupakan kampung halaman dari Pahlawan nasional Sisingamangaraja XII
berada di kabupaten Huhambas ini.
Bila anda pecinta kopi, Kabupaten Humbahas adalah salah satu penghasil kopi
yang merupakan komuditas
utama dari perkebunan daerah
ini. Kabupaten Humbahas
juga merupakan penghasil kemenyan
yang aroma-nya semerbak itu. Kemenyan merupakan komuditas terbesar kedua
dari kabupaten Humbahas.
Mayoritas penduduk Humbahas
merupakan petani, dari sektor ini, cabe merupakan hasil pertanian terbesar Humbahas.
Muslim merupakan minoritas di Kabupaten ini, namun
demikian di kota Dolok Sanggul yang merupakan ibukota Kabupaten Humbahas berdiri sebuah masjid
raya yang dikenal dengan nama Masjid Raya Dolok Sanggul. Dolok Sanggul
merupakan salah satu kota yang berhawa sejuk karena ketinggian lokasinya yang
berada di Bukit Barisan. Kota ini hanya berjarak sekitar 45 menit dari bandara
Sibolangit di Siborong-Borong, Kabupaten Tapanuli Utara, yang melayani jalur
udara bagi para wisatawan yang hendak pelesir ke Danau Toba.
Alamat Masjid Raya Al-Amin
Jl. Siliwangi, Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan
Provinsi Sumatera
Utara, Indonesia
Masjid Raya Dolok Sanggul berada
di tengah Kota Dolok Sanggul, tepatnya di tepi Jalan Raya Siliwangi. Letaknya
sekitar 10 meter dari Hotel & Resto Bukittinggi. Keberadaan-nya cukup
mencolok dengan warnanya yang hijau terang, terutama dari bentuknya yang amat
berbeda dengan sejumlah bangunan lain di kota itu. Ditambah lagi dengan posisinya
berada di tepi jalan raya yang kerap dilintasi para pedagang dan pelintas dari
kabupaten lain termasuk dari Medan. Keberadaan masjid ini bukan hanya
dibutuhkan bagi sekitar 6.000 jiwa muslim Dolok Sanggul, namun juga bagi para
pedagang dan pelintas dari berbagai daerah, terlebih wisatawan yang tengah
berwisata di Humbahas.
Arsitektur Masjid Raya Dolok Sanggul
Arsitektur masjid ini tak begitu
khas, hampir seperti kebanyakan masjid modern lainnya. Bagian atapnya ada 3 kubah berwarna putih besi. Kubah paling
besar berada di atap bangunan utama, di tengah-tengah. Dua lagi di bagian kiri
dan di atas sebuah menara yang sebagian bangunannya menempel dengan bangunan
utama masjid. Sebelum memasuki halaman masjid ini, ada gerbang berbentuk gapura
kotak polos tanpa tulisan nama masjid. Gapura itu berwarna hijau senada dengan
warna dominan masjid dengan garis tepi (list) kuning dan hitam pada bagian
bawah.
Halaman masjid ini berlantai
semen ada plang putih dengan tulisan hitam yang cukup menarik perhatian “Pastikan
Anda Telah Mengkonsumsi yang Halal”. Di halaman
masjid juga, ada plang hijau bertuliskan putih “Dilarang Meletakkan Sandal,
Slop, Sepatu, Terompa di Tangga. Kenaziran Masjid Raya Dolok Sanggul”. Tempat
wudhu dan toilet berada di belakang masjid.
Ruang lantai dasar
Ruang lantai dasar masjid
berpondasi 4 pilar berwarna senada dengan dinding masjid, hijau terang dan tua
dengan list warna kuning. Karpet sajadahnya hanya terbentang dua baris dan
kondisi sajadahnya pun terlihat sudah usang. Di bagian depan ruang itu ada
ruang khusus imam dan penceramah, lengkap dengan podium mimbar kayu berwarna
coklat. Di belakang mimbar ada
setumpuk gulungan karpet sajadah dan sound system.
Ruang utama shalat di masjid itu
ada di lantai satu, bukan di lantai dasar. Untuk sampai ruang utama masjid ini,
melewati undakan tangga dengan pagar dari besi berwarna putih. Pintu ruang utamanya terbuat dari kayu
berwarna coklat bagian atapnya melengkung setengah lingkaran. Begitupun dengan
bentuk dan list jendela kacanya. Di bagian atas jendela ada 4
jendela kecil dari kaca patri dengan tulisan Allah dan Muhammad.
Ekterior dan interior Masjid Raya Al-Amin Dolok Sanggul |
Ruang Utama
Suasana interiornya tertata dan
bersih. Karpet sajadah berwarna merah terhampar di seluruh lantainya. Ruangan
ini terbagi dua, di bagian depan khusus untuk jamaah laki-laki, sedangkan di
belakang dengan pembatas gorden kain untuk jamaah perempuan. Di ruang
perempuan terbagi dua lagi, bawah dan bagian atas yang dibatasi pagar
besi putih. Di tengah ruangan utama beratap putih ini, ada kubah bagian dalam
yang berlukis langit berwana biru dengan awan putih yang berarak-arak. Di
bagian bawahnya ada kaligrafi bertuliskan deretan asma'ul husna. Di tengah
kubah, menggantung lampu hias kristal berwarna putih gading. Di ruangan ini
juga terdapat ruang khusus imam dan penceramah dengan podium mimbar dari kayu
berukir berwarna coklat tua. Di samping kiri mimbar ada sajadah khusus imam
berlapis dua yang terhampar di atas karpet juga berwarna merah.
Dari 4 jendela kaca dalam ruangan
utama ini, dapat terlihat dengan jelas Jalan Raya Siliwangi dan deretan
bangunan ruko, rumah makan, losmen, dan lainnya di kiri-kanannya. Dekat pintu
keluar ruangan dalam ini, ada kotak infaq terbuat dari besi dengan 4 penyangga
yang cukup tinggi berwarna hijau. Di dinding luar masjid bagian atas yang
menghadap ke jalan raya, tertera Surat Al-Baqarah. Sedangkan di bawahnya ada
Surat Iqra, Al-Fatihah, dan Surat Annas dengan tulisan berwarna hitam
masing-masing di beri kotak dengan warna dasar hijau terang dan list warna
kuning. Di seberang masjid ini terdapat Rumah Makan Islam Suka Raya yang
menjual Mie Ayam Halal.
Halal Bihalal muslim 4 Kabupaten
Masjid Raya Dolok Sanggul ini
menjadi tempat Halal Bihalal bagi muslim di empat kabupaten bertetangga yakni,
kabupaten Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Toba Samosir dan
Samosir. Acara tersebut dihadiri oleh para pengurus MUI dari empat Kabupaten, tokoh
Muslim Humbahas dan 900-an kaum muslimat dan muslimin. Pada halalbihalal ini,
panitia juga menghadirkan Ustad Samsyul Arifin dari Jakarta sebagai penceramah.
Kegiatan Halal bihalal ini dirangkai dengan pengukuhan pengurus Badan
Kesejahteraan Masjid (BKM) Raya Doloksanggul.
kegiatan tersebut sebuah tradisi
saling memaafkan selepas ramadhan dan idul fitri yang rutin diselenggarakan
umat muslim, sebagaimana disampaikan oleh Ketua panitia, Jonris Simanullang
dalam laporannya. Sekaligus menjadi wadah silaturahmi dan penghapus kerinduan
sesama muslim di empat kabupaten bertetangga tersebut. Adapun Badan Pengurus
PKM Masjid Raya Doloksanggul yang dikukuhkan adalah H. Ir Zainal Abidin Sihite
sebagai ketua, Anggiat Simanullang ST, MT sebagai Sekretaris dan Alhaijun
Munthe S.Pdi sebagai bendahara serta seksi seksi dan puluhan kepala bidang.***