16 November 2010 Muslim kota Athena melakukan sholat idul Adha di lapangan terbuka hingga ke jalan raya di pusat kota Athena. Ribuan aparat kepolisian yang dikerahkan ke lokasi tak mampu menangkal tindak pelecehan terhadap muslim yang sedang sholat dari pelemparan telur oleh para demonstran anti muslim setempat, termasuk tindakan penyebaran ribuan pamphlet gambar babi disekitar lokasi sholat berjamaah tersebut seperti pada foto di atas (islamineurope) |
Situs Setimes.com
melansir berita tak sedap dari kota Athena Yunani tentang muslim setempat. Sebagai
akibat ketiadaan masjid di kota itu, muslim setempat terpaksa melaksanakan
sholat berjemaah di ruang ruang bawah tanah.
Athena menjadi satu
satunya negara Uni Eropa yang hingga sejauh ini masih tidak memberikan ruang
sama sekali bagi pembangunan masjid untuk muslim disana. Meskipun saat ini
berdasarkan data dari komunitas muslim setempat, di Yunani terdapat sekitar 500
ribu muslim dan 40% dari jumlah itu tinggal di Kota Athena.
Lebih dari satu dekade
perjuangan muslim setempat untuk membangun masjid pertama di kota selalu
kandas, Pemerintah Yunani gagal memfasilitasi muslim setempat akan kebutuhan
tempat ibadah. Akibatnya kaum muslimin di Athena harus terpecah pecah dalam
komunitas kecil lalu menyewa ruang ruang bawah tanah gedung gedung disana untuk
dijadikan sebagai tempat sholat berjamaah.
Ruang basement
apartemen, warung kopi, garasi, gudang hinda gedung tua tak terpakai menjadi
tempat yang sudah biasa digunakan oleh muslim Athena sebagai masjid sementara meski
tak jarang tetap mendapat gangguan pengrusakan dari pihak yang tak bertanggung
jawab.
Sebagaimana dikeluhakan
oleh salah satu muslim Athena, Osama al-Najar (48 thn), yang sehari hari
bekerja sebagai pengawas SPBU “semua umat disini sudah memiliki tempat
ibadahnya masing masing kecuali kami, umat Islam”. “bila ingin menjalankan ibadah
berjamaah mau tidak mau kami harus menjalankan itu di underground, kami tidak
melanggar hukum dengan melakukan itu toh” lanjutnya.
Naim Elghandour (57
tahun) ketua dari Asosiasi Muslim Yunani (Muslim Association of Greece) mengklim
memiliki setidaknya 18 ribu anggota mengatakan bahwa beliau sudah empat puluh
tahun terahir ini tidak pernah sholat di masjid sejak beliau hijrah dari Mesir
ke Yunani, karena ketiadaan masjid disana.
Ada sekitar 100-an
masjid masjid temporer di seluruh Athena termasuk lantai dasar toko milik Mazen
Rassas sahabat dari Elghandour, di pusat kota Athena. Dan semua masjid temporer
itu adalah masjid tidak resmi dan tidak memiliki izin sama sekali dari
pemerintah setempat.
Satu satunya masjid di
Yunani, ada di kawasan enclave Turki di Thrace yang secara resmi diakui oleh
pemerintah Yunani. Krisis masjid di Yunani sudah terjadi sejak tahun 1883 seiring
dengan keruntuhan Emperium Usmaniah Turki. Sejak Pasukan Usmani angkat kaki
dari Yunani praktis masjid menjadi benda terlarang di Yunani hingga kini. Hasil
poling tahun lalu menunjukkan lebih dari separo masyarakat Yunani menolak
masjid.
Pemerintah Yunani
sebelumnya sempat mengalokasikan beberapa bangunan untuk dipiih salah satunya
untuk dijadikan bangunan masjid resmi namun terkait dengan krisis ekonomi
Yunani yang begitu parah ditambah lagi dengan penolakan yang begitu lantang
dari publik Yunani yang mengasosiasikan Masjid sebagai kehadiran kembali Turki
di tanah mereka, semua rencana itu terhenti.
Penolakan publik Yunani
terhadap masjid, diperkeras dengan penolakan dari Gereja Ortodok Yunani, termasuk
rencana untuk merenovasi sebuah bangunan besar tapi terbengkalai di pangkalan
angkatan laut di bagian barat Athena dengan dana 750 Euro (baca beritanya disini)
juga gagal dilaksanakan dan menghilang dari pemberitaan.
Bekas sejarah masa lalu
ketika Yunani sempat menjadi wilayah Usmaniah Turki menjadi latar belakang
sejarah yang begitu kental dalam setiap aksi penolakan terhadap pembangunan
masjid di Negara itu.
Sebagaimana disampaikan
oleh Elghandour, perkembangan Islam di Yunani, khususnya di Athena luar biasa
cepat dan tak pelak menimbulkan ketidaksenangan pihak tertentu. Sebagai contoh
adalah kasus pelemparan telur dan youghurt terhadap jemaah.
Dua tahun lalu, sekitar
1000 jemaah melaksanakan sholat di lapangan terbuka Universitas Athena dibawah
pengawalan sekitar 7000 anggota kepolisian yang dikerahkan ke lokasi tersebut. Bulan
September tahun lalu, Neo Nazi Golden Dawn, yang memenangkan 18 kursi parlemen,
tiba tiba melempari para jemaah yang sedang sholat berjamaah dengan telur dan
Yoghurt.
Menjelang olimpide
Athena tahun 2004 lalu pemerintah Saudi Arabia menawarkan pembangunan Mega
Masjid di luar kota Athena tak jauh dari bandara, namun lagi lagi rencana
tersebut gagal akibat penolakan yang teramat keras dari Gereja Ortodox Yunani,
Masjid Sang Penakluk di Pasar Monastiraki Athena,
kini dijadikan gudang penyimpanan benda benda -
|
Namun demikian, ada
sedikit indikasi bahwa posisi pemerintah sudah mulai melunak. Adalah Yiannis
Boutaris, walikota Tessalonika yang dalam satu kesempatan sempat berujar bahwa
beliau menginginkan sebuah masjid resmi bagi 5000 umat Islam di kota yang
dipimpinnya.
Boutaris dikenal sebagai
tokoh yang menyuarakan pembangunan sebuah monumen peringatan untuk mengenang
Mustafa Kemal Ataturk di Tessalonika. Mustafa Kemal Ataturk merupakan tokoh
sentral dibalik keruntuhan Emperium Usmaniah dan Kelahiran Republik Turki, adalah
putra kelahiran Tessalonika, dan Boutaris juga sempat mengatakan bahwa Turki
dan Yunani itu bersaudara.
Satu masjid di pusat
kota Athena dikenal dengan nama “masjid sang penakluk” merupakan salah satu
tempat suci umat Islam di kota tersebut kini terbengkalai dan digunakan sebagai
gudang penyimpanan benda benda temuan arkeologi. Lokasi masjid itu berdekatan
dengan pasar Monistiraki berada.
No comments:
Post a Comment