Imam Masjid Al Aqsha Syekh Ali Omar
Yacob Al Abbasi mengatakan saat ini larangan masuk tempat suci tersebut sudah
mulai longgar. “Kalau dulu memang ada larangan, yang boleh masuk ke masjid
hanya yang berumur di atas 40 tahun. Namun jika kondisi kondusif, maka semua
umur diperbolehkan masuk,” ujar Sheikh Ali Omar Yacob Al Abbasi kepada ANTARA
di Bandung, Kamis [05/07]. Disinggung mengenai pengeboran yang kabarnya
berlangsung di bawah masjid, dia mengatakan tidak tahu pasti.
Hal itu dikarenakan, Israel melarang
rakyat Palestina ke bawah masjid. ”Jadi,
saya tidak tahu,” tambahnya. Dia menyerukan agar seluruh umat Islam dunia untuk
bersatu membebaskan Al Aqsha. “Masjid tersebut mempunyai nilai sejarah, karena
merupakan kiblat pertama umat Islam,”jelasnya.
Masjid Al Aqsha, lanjutnya, tidak
hanya dijadikan pelajaran keislaman saja, tetapi juga rukun Islam karena dalam
salat harus menghadap kiblat. “Kami mau hidup dan mati di Al Quds (Yerusalem),”
tegasnya.
Dia mengakui senang berada di
Indonesia. Apalagi, selama di Bandung dia menginap di hotel yang sama dengan
Mufti Palestina Syekh Mohamad Amin Al Husaini ketika menghadiri Konferensi Asia
Afrika pada 1955.
Imam Masjid Al Aqsha tersebut ke
Indonesia untuk menghadiri Konferensi Pembebasan Palestina dan Al Quds di
Bandung, 4-5 Juli. Konferensi tersebut membahas solusi konkrit demi terwujudnya
kemerdekaan Palestina.
Konfrensi yang diinspirasi dari
pelaksanaan Konferensi Asia Afrika itu, menghasilkan beberapa keputusan yakni
dukungan yang lebih nyata dari umat Islam dan masyarakat internasional,
penyatuan langkah perjuangan pembebasan, mempersiapkan konferensi selanjutnya,
mengutus delegasi untuk memfasilitasi perdamaian dan ishlah dari faksi-faksi di
Palestina, memparkarsai boikot terhadap produk rezim Israel. (ant )
No comments:
Post a Comment