Berdiri sejak abad ke 17, masjid Raya Al-Arif bertahan melewati zaman ditengah salah satu kawasan paling sibuk di Jakarta Pusat. |
Masjid Raya Al-Arif Jagal Senen merupakan salah
satu masjid tertua di Jakarta yang berada di kawasan Pasar Senen Jakarta Pusat.
Pekarangan masjid ini menjadi salah satu tempat parkir paforit bagi para
pengguna kendaraan roda dua. Masjid ini diperkirakan dibangun pada abad ke 17
oleh seorang bangsawan kesultanan Gowa (Sulawesi Selatan) Upu Daeng Arifuddin,
dan nama beliau kemudian di abadikan sebagai nama masjid ini.
Masjid
Raya Al-Arif Jagal Senen
Jl. Stasiun Senen, RW.3, Senen, Kota Jakarta Pusat
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10410
Sejarah Masjid Raya Al-Arif Jagal Senen
Pada mulanya masjid ini disebut Masjid Jami
Jagal Senen, Karena memang dibangun ditengah tengah perkampungan para tukang
jagal hewan ternak di pasar Senen, baru kemudian di tahun 1969 namanya diganti
dengan nama Masjid Raya Al-Arif Jagal Senen.
Masjid ini didirikan oleh seorang
pedagang dari Bugis, Upu Daeng H Arifuddin bersama dengan masyarakat setempat
sekitar tahun 1695.
Selain untuk syiar Islam, juga sebagai tempat beribadah para pedagang,
masyarakat dan perantau. Dengan
dana seadanya ditambah sumbangan para jamaah, masjid itu akhirnya berdiri dengan
nama Masjid Jami' Kampung Jagal.
Upu Daeng Arifuddin, dikenal sebagai keturunan Raja Goa dan
juga pejuang yang disegani saat melawan kolonial Belanda. Arifuddin wafat pada
tahun 1745. Makamnya terletak di bagian barat masjid. Ada pula makam empat
sahabat Arifuddin. Masjid ini
pernah direnovasi atas sumbangan pengusaha garmen asal Pondokkopi, Jakarta
Timur, sebesar Rp 400 juta. Masjid
Al-Arif sempat terancam dibongkar pada tahun 1969 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali
Sadikin, yang berniat melebarkan area Pasar Senen.
Pemerintah Jepang saat menjajah
Indonesiajuga berencana membongkar masjid, namun gagal. Dia mengungkapkan, saat pejabat pemerintah Jepang mengabadikan
masjid itu, sebelum dibongkar, pada foto hasil cetakannya muncul sosok lelaki
berjubah putih yang tak lain adalah sosok Arifuddin.
Interior Masjid Raya Al-Arif Jagal Senen |
Arsitektur Masjid Raya
Al-Arif Jagal Senen
Masjid Raya Al Arif Jagal Senen berdenah segi empat dengan ukuran cukup
luas sekitar 550m2 dengan
atap limas bersusun. Berdiri di atas lahan wakaf dari Daeng Arfiuddin seluas sekitar
2,850 m2 telah
memiliki sertifikat hak milik yang dialamatkan kepada ahli waris. Lantai
Masjid Raya Al Arif Jagal Senen di
tutup dengan keramik dan biasanya dibagian depan dilapis lagi dengan
karpet sajadah. Dibagian tengah terdapat 4 pilar menopang struktur atap bangunan.
Ruangan dibatasi dengan dinding
di bagian belakang yang memisahkan dengan jamaah wanita dan pilar-pilar
dibagian sampingnya. Ruangan Utama dan ruangan untuk Jamaah wanita ini
dijadikan menjadi satu dengan dinding terluar masjid dibagian pinggirnya, dan
menjadi kesatuan bangunan masjid. Bagian terluar bagian depan dibatasi dengan
pagar dengan teralis dengan gerbang sebagai akses masuk.
Untuk tempat wudhu berada
disebelah selatan masjid. Tempat wudhu wanita terpisah dengan tempat wudhu
laki-laki. Tempat buang air kecil untuk laki-laki terletak menjadi satu area
dengan tempat wudhu laki-laki. Terdapat juga kamar mandi umum di
tengah-tengah/antara tempat wudhu wanita dengan laki-laki. Untuk menghubungkan
antara tempat wudhu dengan ruang sholat, supaya tidak kotor dipakai alas dari
karpet yang terbuat dari karet. Terdapat
teras di bagian depan dan sebelah selatan.
Pengelolaan dan
Aktivitas
Masjid Raya Al-Arif dikelola oleh Yayasan Al Arief. Karena
letak masjid yang berada di tempat umum, tidak mengherankan jika masjid ini
selalu ramai dikunjungi baik dari warga sekitar, orang yang beraktifitas di daerah
itu dan orang yang sedang bepergian. Setiap harinya, pintu gerbang
masjid ini hanya buka pada jam-jam ketika waktu sholat tiba. Jika di luar jam
sholat, maka pintu gerbang ini ditutup. Alasan Aliudin untuk menjaga keamanan
dan martabat masjid.
Berdasarkan pengalaman, kebanyakan orang-orang datang
ke masjid bukan ibadah tapi tiduran. Namun
imbuh Aliudin, bagi mereka yang memang berniat mau zikir dan sholat sunnah di
Masjid Al Arif Jagal Senen dapat melewati pintu belakang. Setiap harinya, pintu
belakang masjid yang kecil terbuka bagi siapa saja.***
No comments:
Post a Comment