Masjid Agung Darussalam Bojonegoro dengan menaranya yang unik |
Fitur
paling menarik perhatian dari Masjid Agung Darussalam Bojonegoro ini adalah
pada bagian menaranya yang dibangun dengan bentuk yang tak biasa dan boleh jadi
satu satunya menara masjid di Indonesia dengan rancang bangun seperti menara
masjid ini. Menaranya dibangun dengan bentuk spiral, atau seperti di plintir
sehingga menghasilkan bentuk menara yang unik.
Masjid
Agung Darussalam Bojonegoro dibangu di sisi barat alun alun Bojonegoro, di ruas
jalan KH. Hasyim
Asy`ari No. 21. Lokasi berdirinya sesuai dengan tipologi perkotaan tanah Jawa dimana
masjid Agung di bangun di sisi barat alun alun berdekatan dengan berbagai gedung
instansi pemerintah, DPRD, pendopo,
kampus, sekolah hingga Rumah
sakit.
Masjid
Agung Darussalam Bojonegoro
Jl. Hasyim
Asyari, Kauman, Kec. Bojonegoro
Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur 62113
(0353) 775566
Masjid
Agung
Darussalam Bojonegoro dibangun pertama kali sekitar tahun 1825 di atas tanah
wakaf dari Patih Pahal seorang tokoh Laskar perang Pangeran Diponegoro.
Pembangunannya dilaksanakan oleh masyarakat setempat bersama laskar Pangeran Diponegoro
didukung para
pedagang pasar Bojonegoro.
Dari tarikh pembangunannya, masjid ini dibangun pada
saat perang Jawa dibawah pimpinan Pangeran Diponegoro dimulai pada tahun 1825,
dan memang sangat erat kaitannya dengan laskar pasukan Pangeran Diponegoro, sepanjang tepian Sungai
Bengawan Solo ketika itu merupakan jalur satu satunya laskar Diponegoro dalam
malaksanakan penyerangan gerilyanya, dan Masjid merupakan titik utama.
Konon pembangunan masjid ini dilakukan sambil perang melawan penjajah
di Sepanjang tepi Bengawan Solo. Pada saat itu bangunan masjid
masih sangat sederhana semi permanen, hanya bangunan induk pondasinya batu dan
semua bagian bangunannya dari kayu termasuk pilar dan dindingnya.
Perbaikan terhadap bangunan masjid ini dilakukan pada
tahun 1925 pada saat usia masjid ini mencapai 100 tahun di masa pemerintahan
Bupati Bojonegoro 1916-1936, Kanjeng Soemantri. Masjid dipugar dengan melengkapi
serambi depan, Kantor kenaiban (Kantor urusan Agama) dan Madrasatul Ulum
sebagai upaya pengkaderan umat islam yang sekarang menjadi MIN I Bojonegoro.
Tahun
1955 dibagunlah sekolah rakyat di halaman samping Masjid Darussalam sekarang
menjadi SMP Islam. Renovasi selanjutnya dilakukan tahun 1963 dimasa Bupati H.R. Tamsi Tedjosasmito. Berlanjut di
tahun 1983 di masa pemerintahan Bupati Drs. Soeyono dan diresmikan oleh Menteri Agama H. Alam Syah Ratu Perwira Negara.
Tahun
1993 dilaksanakan rehab total pada semua bangunan masjid yang kepanitiaannya
langsung ditangani oleh Drs. H. Imam Supardi Bupati KDH TK.II Bojonegoro yang
menjabat dua periode tahun 1988-1993 berlanjut tahun 1993-1998 dan
diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, H. Bashofi Sudirman.
Tahun
2014 Masjid Agung Darussalam Bojonegoro mengalami pemugaran besar-besaran
menggunakan dana APBD sebesar 40 Milyar dimasa Bupati
Drs. H. Suyoto, M.Si. Pembangunan pada tahap pertama yang dilaksanakan
mulai bulan April 2014 telah menghabiskan dana sebanyak 25 Milyar.
Fitur menarik lainnya dari masjid Agung Darussalam Bojonegoro ini adalah hiasan lampu interiornya yang menggunakan begitu banyak kristal. |
Pada
renovasi tahap pertama ini Masjid Darussalam arsitekturnya kelihatan anggun ,
elegan dan modern, selanjut asesoris dan ornamennya di lengkapi pada rencana
pembangunan tahab ke 2. Renovasi masjid ini tetap melestarikan bangunan lama dengan
mempertahankan tetap mempertahankan bangunan induk dan pilar – pilar kayu yang
menjulang tinggi karena mengandung nilai historis dan untuk menjaga kelestarian
benda wakaf. Bangunan Masjid berlantai 2 dilengkapi tempat parkir yang
luas.
Ruang
shalat terdiri dari dua lantai. Lantai pertama dibagi menjadi 3 wilayah,
yakni wilayah mihrab, wilayah liwan pria, dan liwan wanita. Adapun lantai 2
dipakai pula untuk liwan wanita. Tempat
wudhu ada dua bagian sebelah kiri masjid tempat wudhu wanita sedangkan sebelah
kanan tempat wudhu Pria.
Serambi masjid berbentuk persegi panjang
Pemugaran
Masjid Agung Darussalam diresmikan Bupati Bojonegoro H. Suyoto, pada hari
Jum’at , tanggal 3 juni 2016. Menandai diresmikannya Masjid Agung Darussalam,
H. Suyoto menabuh bedhuk dan menanda tangani prasasti peresmian pemugaran
Masjid. Acara dilanjutkan dengan tumpengan, sebagai selamatan peresmian. Hadir
pada acara tersebut, Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono, Kapolres Bojonegoro
AKBP Sri Wahyu Bintoro, Ketua MUI Bojonegoro KH. Jauhari Hasan, tokoh
masyarakat dan tokoh agama serta para jama’ah Jum’at Masjid Agung Darussalam
Bojonegoro.
Perlu
diketahui, Masjid agung Darussalam Bojonegoro saat itu direncanakan bakal
dipugar dengan dana 40 miliar. Pada tahap awal masjid dibangun dengan
memanfaatkan dana APBD 2014 yang dikerjakan oleh PT. Daman Varia Karya dengan
anggaran sebasar Rp 24.580.000,00 (dua puluh empat miliar lima ratus delapan
puluh juta).
Luas
bangunan Masjid Agung Darussalam yang baru sekitar 2.422 meter persegi dan
berdiri di atas lahan seluas 3.562 meter persegi. Masjid itu mampu menampung
jamaah mencapai 1.100 orang.***
No comments:
Post a Comment