Masjid Agung Baitul Hakim kota Madiun, megah dan meriah dengan balutan warna biru |
Masjid Agung Baitul Hakim kota Madiun merupakan salah satu
masjid tua bersejarah di kota Madiun sejak wilayah kota ini masih merupakan
ibukota dari kabupaten Madiun, meski pastinya sulit bagi siapapun untuk menemukan
ketuaan dari bangunan masjid agung megah yang berdiri di sisi barat alun alun
Madiun ini.
Namun bila masuk ke dalam masjid hingga ke area
sholat utama tempat terdapat mihrab dan mimbar, anda baru akan menemukan
ruangan utama masjid ini yang merupakan area inti dan merupakan bangunan asli
sejak pertama kali masjid ini dibangun. Setelah melewati beberapa renovasi dan
pembangunan kini Masjid Agung Baitul Hakim Madiun tampil menawan dengan
sentuhan modern tanpa merusak bangunan aslinya yang dijaga utuh di sisi barat
bangunan megah ini.
Masjid Agung Baitul Hakim
Madiun
Jl. Aloon-Aloon Barat No.12, Kel. Pangongangan
Kota Madiun,
Jawa Timur 63121
Masjid Agung Baitul Hakim ( atau
disebut Masjid Agung Madiun ) ialah Masjid terbesar di Kota Madiun. Ciri yang
mudah dilihat adalah dominasi warna biru pada masjidnya dan 5 kubah besar (satu
ditengah yang paling besar di bagian depannya ada 3 kubah lebih kecil dan
disebelah selatannya ada 1 kubah ) serta menara tinggi menjulang di setiap
sudut bangunan masjid serta satu menara besar yang tingginya sekitar 25 meter
ada di sebelah utara pintu gerbang masuk masjid.
Masjid Agung Baitul Hakim Kota
Madiun diperkirakan dibangun pada zaman kolonial Belanda pada saat di pimpin
oleh Ronggo Jumeno yaitu sekitar tahun 1830 an masehi. Akan tetapi renovasi
secara besar itu di mulai pada tahun 2002. Pada tahun 2011 renovasi terakhir
dilakukan dengan menambah luas serambi masjid membangun kubah dan menara hingga
seperti saat ini.
Interior ruang utama Masjid Agung Baitul Hakim |
Masjid Baitul Hakim dibangun
dengan memadupadankan seni arsitektur Jawa, Timur Tengah, dan Eropa. Arsitektur
Jawa masih kental terlihat pada bangunan utama dengan bentuk atap limasan atau joglo. Ruang ini terdapat pilar berjumlah 16
pilar yang terbuat dari kayu jati alas asli dan semuanya utuh.
Pilar-pilar ini
sangat unik karena semuanya tidak tegak lurus namun miring sebesar 5-8 derajat.
Pilar-pilar ini miring sudah sejak awal pertama kali masjid ini dibangun. Sedangkan bangunan barunya
menggunakan langgam bangunan masjid modern.
Pada bulan Ramadhan, masjid ini
sering mengadakan berbuka puasa, dan ceramah. Selain itu, juga mengadakan
shalat Malam berjamaah pada 10 malam terakhir, dan dilaksanakan pada malam
tanggal ganjil.***
No comments:
Post a Comment