Masjid Umar atau Dome of The Rock di komplek Masjidil Aqso Palestina |
Imam Masjid Al-Aqsha, Syekh Ali Omar Yacob Al
Abbasi menyerukan agar seluruh umat Islam dunia bersatu guna membebaskan Masjid
Al-Aqsha dari penjajahan Zionis Israel. Pasalnya, Al-Quds memiliki nilai
sejarah bagi umat Muslim di seluruh dunia.
"Masjid tersebut mempunyai nilai
sejarah, karena merupakan kiblat pertama umat Islam," kata dia di Bandung,
Kamis (5/7).
Masjid Al-Aqsha, lanjutnya, tidak
hanya dijadikan pelajaran keislaman saja. Tetapi juga rukun Islam, karena dalam
shalat harus menghadap kiblat.
"Kami mau hidup dan mati di
Al-Quds (Yerusalem)," tegasnya yang mengungkapkan pelarangan untuk
memasuki Masjid Al-Aqsha mulai mengendur. (baca: Israel Perkendur Larangan
Masuk Al-Aquds)
Ia mengakui senang berada di
Indonesia. Apalagi, selama menginap di Bandung ia satu hotel dengan Mufti
Palestina, Syekh Mohamad Amin Al Husaini ketika menghadiri Konferensi Asia
Afrika pada 1955.
Syekh Ali datang ke Indonesia untuk
menghadiri Konferensi Pembebasan Palestina dan Al Quds di Bandung pada 4-5 Juli.
Konferensi tersebut membahas solusi konkrit demi terwujudnya kemerdekaan
Palestina.
Konferensi yang diinspirasi dari
pelaksanaan Konferensi Asia Afrika itu, menghasilkan beberapa keputusan yakni
dukungan yang lebih nyata dari umat Islam dan masyarakat internasional.
Konferensi itu juga menghasilkan penyatuan langkah perjuangan pembebasan,
mempersiapkan konferensi selanjutnya, mengutus delegasi untuk memfasilitasi
perdamaian dan ishlah dari faksi-faksi di Palestina, memparkarsai boikot
terhadap produk rezim Israel.
No comments:
Post a Comment