Sunday, June 15, 2025

Masjid Al Hikmah Kampung Islam Buitan, Karangasem provinsi Bali

Masjid Al-Hikmah Kampung Islam Buitan (simas-kemenag)
 
Masjid Al-Hikmah Buitan adalah sebuah masjid kuno bersejarah di kampung Buitan Kecamatan Manggis kabupaten Karangasem provinsi Bali. Sejarah masjid ini sejalan dengan perkembangan masuknya islam di wilayah Bali, dan dikenal sebagai salah satu Masjid tertua di Kabupaten Karangasem.
 
Sejarah Masjid Al-Hikmah Buitan
 
Didirikan sekitar tahun 1000 Hijriah atau 1580 Masehi, hal ini dikuatkan dari hasil seminar di   pada tahun 1979 tentang keberadaan Masjid di Bali dan dikuatkan peninggalan Prasasti yang masih tersimpan dengan baik. Dua prasasti batu tertulis dengan huruf arab  berbahasa melayu yang bertuliskan:
 
“Pada hari jum’at pada tahun ba’hijriah nabi sallallahualaihiwassalam 1000” , ”Sudah selesai Tembok ini pada bulan robiul awal tanggal empat hari rabu”
 
Prasasti, yang berada di dekat masjid itu, ditulis dalam bahasa Arab Melayu. Orang yang menulis prasasti diperkirakan leluhur masyarakat Buitan, seorang pelaut Bugis yang makamnya dirawat umat Hindu di dekat kuburan Hindu di Kecamatan Manggis.
 
    Masjid Al Hikmah  
    Kampung Islam Buitan, Buitan, Desa Buitan
    Kec. Manggis, Kab. Karangasem,  Bali 80871
 
 
Setelah melewati rentang waktu 400 tahun lebih bangunan masjid ini telah mengalami sekian kali pemugaran dan renovasi. Menurut pengakuan dari salah satu sesepuh setempat H Muhammad Safei bin H Abdulrahman Alm, bahwasanya bentuk awal masjid tersebut seperti masjid di Demak Dengan ketinggian dari halaman ke lantai masjid 7 meter.
 
Bangunan tersebut dilengkapi 17 anak tangga, dinding terbuat dari tanah liat (tatal,sejenis batu bata yang dlm pembuatannya masih mengunakan ukuran tangan dan tidak di bakar seperti batu bata saat ini) dan berpondasi batu kali/batu pantai sisa peninggalan pondasi masih bisa dilihat di depan halaman masjid.
 
Ukuran bangunan masjid kurang lebih 10x10 meter beratatapkan alang alang, tiang penyangga sebanyak 4 buah berbahan kayu jati berbentuk kotak berdiameter 30 cm dengan ketinggian kurang lebih Sembilan meter. Juga terdapat tempat wudlu beserta kamar mandi tanpa atap.
 
Ekterior Masjid Al-Hikmah Kampung Islam Buitan (simas-kemenag)

Untuk pintu masjid berbahan kayu jati berbentuk persegi panjang membuka kee dalam sebanyak 2 buah bermotif ukiran bali (bunga bunga) handle pintu berbahan dasar kuningan berbentuk lingkaran
 
Jejak masa lalu Islam di wilayah Manggis juga terdapat kuburan tua yang diyakini oleh masyarakat Hindu di wilayah Manggis bahwa kuburan itu adalah kuburan Muslim, dan mereka selalu menyatakan Masyarakat Hindu bertanggung jawab atas perawatan kuburan ini secara turun – temurun meskipun mereka tidak tahu pasti sejak kapan kuburan tersebut ada disana.
 
Pada tahun 2006 ada perwakilan pengempon (yang merawat) kuburan tersebut yang datang kepada masyarakat Muslim di Buitan dengan niatan ingin menyerahkan pengelolaan kuburan kepada masyarakat muslim di Kampung Buitan, yang pada akhirnya pengelolaan kuburan tua itu disepakati untuk dikelola oleh kedua belah pihak yakni pihak umat Hindu dan Pihak umat Muslim yang ada di Buitan
 
Interior Masjid AL-Hikmah Kampung Islam Buitan.

Tempat pengungsian bencana Gunung Agung
 
Saat terjadi bencana Gunung Agung ditahun 2017 silam Masjid Al-Hikmah Buitan ini menjadi salah satu masjid yang untuk pengungsi seiring dinaikkannya status Gunung Agung dari level waspada ke siaga menyusul meningkatnya gempa vulkanik yang terdeteksi melalui pos pemantauan. Teras, halaman hingga ruang-ruangan di dalam masjid menjadi lokasi untuk hunian aman pengungsi.
 
Posko pengungsian yang didirikan di dalam Masjid Al Hikmah tersebut terdapat penyandang disabilitas, ibu menyusui, lansia dan pengungsi yang sedang menderita stroke. Terdapat 305 jiwa pengungsi yang ditampung dimasjid ini termasuk 124 diantaranya anak-anak yang masih aktif bersekolah. Sebagian di antara pengungsi tersebut masih pulang pergi ke rumah masing-masing untuk keperluan mendesak.
 
Posko Masjid Al Hikmah memiliki layanan dapur umum yang menyediakan makanan bagi para pengungsi, air dan layanan kesehtan dari Rumah Sehat Baznas (RSB) Sidoarjo yang mengirimkan dua dokter dan dua perawat.

Masjid Al-Hikmah Kampung Islam Buitan.
 
Keunikan Akulturasi
 
Salah satu tradisi unik di Masjid Al-Hikmah Kampung Islam Buitan ini adalah tradisi Mangibung alias makan bareng ini, tersaji beragam masakan bercita rasa Bali seperti pepes ikan, telur bumbu Bali, sate tusuk, ikan goreng, dan masakan lainnya. Siapa saja usai sholat di masjid itu boleh menikmati sajian di atas nampan-nampan meski tidak menyumbang makanan.
 
Saat Hari Raya Kuningan oleh umat Hindu, masyarakat muslim turut diundang makan, lauk pauk yang disajikan seperti ayam dan kambing, disembelih oleh warga Muslim Buitan agar halal sesuai permintaan warga setempat.
 
Kampung yang dihuni oleh sekitar 40 keluarga ini berada di pinggir pantai. Kebanyakan masyarakatnya adalah nelayan yang rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan kebudayaan untuk mempertemukan umat Islam dan Hindu.
 
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 
 
Rujukan
 

No comments:

Post a Comment