Monday, January 2, 2012

Masjid (bernama) Indonesia di Maroko, Sejarah yang “Terlupakan”

"Masjid Indonesia" di Kota Kenitra, Maroko (Foto dari Blog Burhan Ali)

Bila di Jakarta ada ruas jalan bernama Jalan Casablanca sebaliknya di Casablanca – Maroko juga ada ruas jalan bernama Jalan Jakarta. Tidak hanya Jalan Jakarta disana juga ada ruas jalan bernama Jalan Bandung. Masih belum cukup cukup sampai disitu, di kota Rabat – Ibukota Maroko juga ada ruas jalan bernama Rue Sukarno (Jalan Sukarno). Semua itu adalah bentuk penghargaan pemerintah Maroko (kala itu) dibawah pemerintahan raja Muhammad V atas jasa Indonesia dan Bung Karno dalam mendukung kemerdekaan Maroko dari Prancis.

Bung Karno menjadi pemimpin negara pertama yang mengadakan lawatan ke Maroko paska kemerdekaan-nya. Kunjungan Bung Karno ke Maroko pada tanggal 2 Mei 1960 disambut meriah oleh rakyat Maroko, Bung Karno bahkan dibawa berpawai keliling kota Rabat dalam mobil kap terbuka bersama Raja Muhammad V. dikesempatan tersebut Raja Muhammad V menghadiahi Bung Karno untuk meresmikan sendiri ruas jalan di Kota Rabat yang dinamai sesuai namanya “Rue Sukarno” atau Jalan Sukarno, sekaligus memberi hadiah bebas visa bagi seluruh rakyat Indonesia yang akan berkunjung ke Maroko. Sebuah hadiah yang masih bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia hingga kini.

Indonesia Mosque
Mosquée Moulay Lhassan
Avenue Er-Riyade, Kénitra, Maroko



Tapi selain dari semua itu, di Maroko juga ada sebuah Masjid megah yang juga dinamai “Masjid Indonesia”. Lokasinya berada di kota Kenitra. Meski selama ini sama sekali tak ada pemberitaan di tanah air tentang keberadaan masjid ini. Burhan Ali, seorang Mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negeri Maghribi tersebut mengangkat keberadaan masjid ini dalam tulisannya.

Masjid (bernama) Indonesia tersebut masih berdiri megah dan masih berfungsi dengan baik hingga kini. Di papan nama masjid yang dipasang di atas pintu utama  bangunan masjid tertulis dengan jelas nama “Masjid Indonesia” dalam huruf Arab.  Jangankan orang Indonesia di tanah air, orang Indonesia yang tingal di Maroko pun sangat sedikit yang tahu tentang keberadaan masjid bersejarah ini.

Masjid Indonesia (Maolay Hassan) Foto dari panoramio

Penamaan masjid ini pun tidak terlepas dengan penamaan nama-nama jalan sebagaimana disebut di atas serta pembebasan visa bagi warga Indonesia sebagai hadiah dari Raja Mohammed V. Masjid yang terletak di samping Souk Houriya, kawasan Biranzaran Kota Kenitra ini hingga saat ini masih menjadi salah satu pusat pengajaran dan  pemberantasan buta huruf dan pengajian singkat setelah shalat maghrib.

Dari segi arsitektural, Masjid Indonesia” ini sedikit berbeda dengan masjid-masjid di Maroko umumnya. Pernah ada dari orang Maroko bercerita bahwa beberapa arsitek yang ikut membangun didatangkan dari Indonesia.  Perbedaan mencolok terlihat pada bangunan menara masjid. Bila menara masjid Maroko umumnya berbentuk balok yang tinggi menjulang, menara Masjid Indonesia berbentuk segi empat tirus ke atas. (sisi atas lebih kecil di banding bagian bawah menara).

Menara Masjid Indonesia di Maroko

Atap Masjid ini juga jauh berbeda dengan atap kebanyakan masjid di Maroko, atap “Masjid Indonesia” ini berbentuk rangkaian atap limas yang dipadu jadi satu.  Sebuah perbedaan yang sangat menarik diantara Masjid masjid di kota Kenitra yang semuanya berarsitektur khas Maroko. Warga Kenitra asli pun tak banyak yang tahu tentang masjid ini kecuali kaum tua. Orang muda Kenitra lebih mengenal masjid ini sebagai Masjid Maolay seperti tertulis pada situs panoramio yang menampilkan masjid ini dengan nama Masjid Maolay Hasan (Maolay Hasan adalah nama putra Mahkota Maroko).

So, bila anda sedang berada di kota Kenitra – Maroko, jangan lupa untuk singgah ke “Masjid Indonesia”. Jangan lupa juga untuk menuliskan pengalaman anda berkunjung ke “Masjid Indonesia” yang sangat jauuuuh dari Indonesia ini ya. Sejauh ini tulisan BURHAN ALI yang pernah di muat di Republika, Kompasiana dan Blog pribadi beliau menjadi satu satunya sumber tentang keberadaan Masjid ini.

----------------------------------------ooOOOoo------------------------------------------

Baca juga


No comments:

Post a Comment