Pasti akan fikir fikir dulu, gak usah malu, saya pun pasti
begitu.
Tapi tidak untuk tiga bersaudara Hasan Dellal, Salih Huseyin
dan Huseyin Deniz yang memiliki keberanian luar biasa itu di tahun 1985, demi
untuk membeli sebuah lahan kosong di kawasan industri daerah Sunshine,
Victoria, Australia.
Hasil dari keberanian mereka mengorbankan harta benda demi
Rumah Alloh itu kini berbuah manis. Sebuah masjid megah bergaya Usmani berdiri
kokoh menjadi penanda wilayah tersebut dan menjadi salah satu masjid terbesar
di Australia. Kemegahan masjid ini menjadi penyejuk mata dan menghadirkan
keindahan tersendiri bagi siapa saja yang melintas di ruas jalan lingkar luar
menuju Melbourne.
Masjid Sunshine, begitu kini orang menyebutnya. Didirikan
dan dikelola oleh Komunitas Muslim Siprus Turki di Australia. Turki, sebagai
rumah terahir bagi sejarah kekhalifahan Islam memang meninggalkan begitu banyak
warisan arsitektur menawan termasuk mewariskan rujukan seni arsitektur Islam
mengagumkan di seluruh pelosok penjuru bumi.
Masjid Sunshine ini pun dibangun sebagai cerminan dari
masjid biru di Istabul, Turki, dalam skala yang lebih kecil. Sampai sekarang
pun pemerintah Turki turut memberikan dukungan dengan menyediakan Imam
berkualifikasi tinggi bagi masjid ini, termasuk membayar ongkos pulang pergi
(Turki –Australia dan sebaliknya) bagi Imam masjid serta keluarga nya, mengurus
segala dokumen perjalanan hingga membayar gaji rutin dan biaya hidup Imam
masjid dan keluarganya. Imam masjid Sunshine di ikat dengan kontak resmi dengan
pemerintah Turki dalam masa kerja 3 tahunan.
Masjid. Memang tidak semata mata sebuah bangunan tempat
melaksanakan ibadah sholat. Di setiap inci bangunan nya menyimpan sebuah
sejarah, sebuah komitmen pengabdian Lillahita’ala. Terkadang juga menyimpan
sejarah perjuangan yang teramat panjang suatu bangsa.
Baca artikel Lengkapnya di : http://bujangmasjid.blogspot.com/2011/01/masjid-sunshine-victoria-australia.html
No comments:
Post a Comment