Masjid Agung Kolombo, dibangun oleh Muhammad Balang Kaya, putra dari Hulu - Balang Kaya, Bangsawan dari Goa Sulawesi Selatan. (foto dari Panoramio) |
Kolombo, kota yang pernah menjadi ibukota negara Sri Lanka hingga tahun 1982, memilki kait mengait sejarah dengan Indonesia. di negeri berpenduduk mayoritas beragama Budha ini terdapat 1.7 Juta Muslim dan 30 ribu diantaranya adalah muslim etnis melayu yang tinggal disana sejak masa penjajahan Belanda di Sri Lanka dan Indonesia.
Letaknya begitu jauh dari Indonesia, sendirian di Samudera Hindia, tetangga dekatnya hanya India. Tapi di Negera itu ada begitu banyak warisan budaya melayu yang dibawa oleh orang Indonesia yang dulu dibuang Belanda kesana. salah satunya adalah Masjid Agung Kolombo.
Masjid Agung kota Kolombo, sejarahnya memang dibangun pertama kali oleh muslim Arab yang tinggal di Kolombo jauh sebelum kedatangan Portugis ke Sri Lanka, namun kemudian dihancurkan oleh Portugis di abad ke enam belas. 24 tahun setelah itu baru kemudian dibangun lagi masjid berukuran lebih kecil di lokasi bekas masjid yang sudah lenyap tersebut.
ketika Belanda mulai berkuasa di Sri Lanka tahun 1658, Sri Lanka dijadikan sebagai lokasi pembuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Tokoh tokoh istana dan kalangan ningrat hingga alim ulama yang menentang penjajahan Belanda ditangkap dan dibuang ke Sri Lanka.
Di tahun 1790 tercatat 176 orang tahanan politik yang terdiri dari 23 keluarga dari Indonesia, tiba di Kolombo. Diantara 23 keluarga tersebut terdapat Sultan Goa - Sulawesi Selatan yang bernama Raja Gusman Usman dan seorang pejabat menterinya bernama Hulu Balang Kaya, mereka semua tinggal di kawasan Moor Street, tempat dimana Masjid Agung Kolombo berada. Hulu Balang Kaya memiliki putra bernama Muhammad Balang Kaya dan Tuan Bagoos Krawan Balangkaya.
Ketika Inggris berkuasa di Sri Lanka (1796-1948), Masjid Agung Kolombo yang kecil itu sudah benar benar tak mampu lagi menampung jemaah. Muhammad Balang Kaya yang merupakan seorang arsitek otodidak, kemudian merancang sendiri sekaligus membangun masjid Agung Kolombo dengan dananya sendiri bersama teman teman bisnisnya dari kalangan Muslim Moor.
Tahun 1826 Masjid Agung Kolombo selesai dibangun dalam bentuk nya saat ini. Gubernur Inggris di Sri Lanka Letnan Jenderal Sir Edward Barnes, GCB, datang berkunjung ke masjid ini memuji hasil kerja Muhammad Balang Kaya yang luar biasa di masjid tersebut.
Tuan Bagoos Krawan Balangkaya Putra bungsu dari Muhammad Balangkayalahir pada hari selasa, 21 Rajab 1243H / 28 January 1827. Adalah seorang cendekiawan muslim yang kemudan ketika dewasa menempati posisi sebagaiKhalifah di Kolombo. Tuan Bagoos Krawan Balangkaya merupakan salah satu tokoh terkemuka Muslim Melayu yang bermakam di pemakaman Muslim Masjid Agung Kolombo.
Tuan Bagoos Krawan Balangkaya Putra bungsu dari Muhammad Balangkayalahir pada hari selasa, 21 Rajab 1243H / 28 January 1827. Adalah seorang cendekiawan muslim yang kemudan ketika dewasa menempati posisi sebagaiKhalifah di Kolombo. Tuan Bagoos Krawan Balangkaya merupakan salah satu tokoh terkemuka Muslim Melayu yang bermakam di pemakaman Muslim Masjid Agung Kolombo.
No comments:
Post a Comment