Sunday, June 8, 2025

Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone Takalar

Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone saksi bisu penyebaran Is;lam di Takalar.
 
Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone adalah salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan. Lokasinya berada di Dusun Sanrobone, Desa Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, provinsi Sulawesi Selatan.
 
Lokasinya berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Makassar. Bahkan ada versi cerita mengatakan masjid ini lebih tua dari masjid paling tua yang diakui saat ini, Masjid Tua Katangka (1603 M), di Kabupaten Gowa.
 
Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone
Dusun Sanrobone, Desa Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, provinsi Sulawesi Selatan 92231
 
 
Masjid tua ini berdiri bersebelahan dengan komplek makam raja raja Sanrobone yang berada tepat di sisi selatan masjid menjadi penanda utama bahwa masjid ini memiliki keterkaitan sejarah dengan kerajaan Sanrobone yang pernah ada disana. Sisi barat atau bagian belakang masjid ini juga dipenuhi makam makam tua.
 
Arsitektur Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone
 
Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone diapit oleh dua ruas jalan raya di sisi barat dan timurnya. Sisi timurnya memiliki halaman yang cukup luas tempat dimana pintu utama berada. Masjid ini juga dapat diakses dari ruas jalan disebelah timurnya dengan melalui komplek pemakaman tua dibelakang masjid.
 
Bersebelahan dengan komplek makam para raja Sanrobone. Menariknya cungkup cungkup makam (bewarna putih dekat menara) bentuknya sama persis dengan cungkup makam para raja Gowa di komplek Masjid Tua Al-Hilal Katangka.

Terdiri dari bangunan utama dan satu menara tinggi ditambah dengan area tempat wudhu. Bangunan utama mesjid ini berdenah bujursangkar berukuran 10x10 meter dengan atap limas bersusun tiga sebagaimana bangunan khas masjid masjid Nusantara. Sekilas pandang tak terlihat kekunoan dari bangunan masjid ini mengingat seluruh bangunannya sudah didominasi bangunan beton.
 
Bangunan utama ini kemudian ditambahkan bangunan baru disisi depan-nya (sisi barat) dengan bangunan teras dan beranda menghadap ke pekarangan. berdasarkan rekaman foto foto yang ada, bangunan tambahan tersebut setidaknya ditambahkan setelah tahun 2017.
 
Sisi belakang Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone.

Bangunan utama masjid ini dibangun cukup tinggi dari permukaan tanah dilengkapi dengan enam anak tangga. Struktur atapnya ditopang oleh empat pilar beton (sokoguru) ditengah ruangan masjid. Sebuah mimbar kayu berukir dan sebuah beduk melengkapi masjid ini.
 
Sejarah Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone
 
Menurut penuturan bapak Abdul Rozak pengurus Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone, bahwa sejarah masjid ini dijelaskan didalam sebuah manuskrip berbahasa Makasar diseburkan bahwa pembangunnya adalah seorang pedagang dan ulama dari Minangkabau yang disebut masyarakat setempat sebagai Datu Mahkota atau Sultan Pagaruyung pada sekitar tahun 1012 Hijriah (sekitar tahun 1671-1672 Masehi).
 
Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone tahun 2016 (akun google the viersi)

Pada saat pertama dibangun dengan luas 8 rafa x 8 rafa setara dengan 10x10 meter. Bangunan awalnya satu tiang, kemudian diubah menjadi empat tiang, dan ditahun 1900-an kembali dengan satu tiang dan kini kembali dengan empat tiang. Awalnya tiang masjid ini dari kayu ulin dengan atap dari daun lontar dan daun nipah.
 
Dijelaskan juga bahwa salah satu peninggalan dari era awal masjid ini adalah adanya sebuah sumur untuk menyediakan air bagi jemaah. Sumur tersebut masih digunakan hingga kini dan alhamdulillah airnya tak pernah kering mencukupi untuk kebutuhan jemaah.***
 
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 
 
Rujukan
 

No comments:

Post a Comment