Masjid Tua Baitul
Maqdis Sanrobone adalah salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan. Lokasinya berada di Dusun
Sanrobone, Desa Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, provinsi Sulawesi Selatan.
Lokasinya berjarak
sekitar 45 kilometer dari Kota Makassar. Bahkan ada versi cerita mengatakan masjid ini lebih tua dari masjid paling tua
yang diakui saat ini, Masjid Tua Katangka (1603 M), di Kabupaten Gowa.
Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone
Dusun
Sanrobone, Desa Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, provinsi
Sulawesi Selatan 92231
Masjid tua ini berdiri bersebelahan dengan komplek makam raja raja
Sanrobone yang berada tepat di sisi selatan masjid menjadi penanda utama bahwa
masjid ini memiliki keterkaitan sejarah dengan kerajaan Sanrobone yang pernah
ada disana. Sisi barat atau bagian belakang masjid ini juga dipenuhi makam
makam tua.
Arsitektur Masjid Tua Baitul
Maqdis Sanrobone
Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone diapit oleh dua ruas jalan raya di
sisi barat dan timurnya. Sisi timurnya memiliki halaman yang cukup luas tempat
dimana pintu utama berada. Masjid ini juga dapat diakses dari ruas jalan
disebelah timurnya dengan melalui komplek pemakaman tua dibelakang masjid.
Terdiri dari bangunan utama dan satu menara tinggi ditambah dengan area tempat wudhu. Bangunan utama mesjid ini berdenah bujursangkar berukuran 10x10 meter dengan atap limas bersusun tiga sebagaimana bangunan khas masjid masjid Nusantara. Sekilas pandang tak terlihat kekunoan dari bangunan masjid ini mengingat seluruh bangunannya sudah didominasi bangunan beton.
Bangunan utama ini kemudian ditambahkan bangunan baru disisi depan-nya
(sisi barat) dengan bangunan teras dan beranda menghadap ke pekarangan.
berdasarkan rekaman foto foto yang ada, bangunan tambahan tersebut setidaknya
ditambahkan setelah tahun 2017.
![]() |
Sisi belakang Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone. |
Bangunan utama masjid ini dibangun cukup tinggi dari permukaan tanah dilengkapi dengan enam anak tangga. Struktur atapnya ditopang oleh empat pilar beton (sokoguru) ditengah ruangan masjid. Sebuah mimbar kayu berukir dan sebuah beduk melengkapi masjid ini.
Sejarah Masjid Tua Baitul Maqdis
Sanrobone
Menurut penuturan bapak Abdul Rozak pengurus Masjid Tua Baitul Maqdis
Sanrobone, bahwa sejarah masjid ini dijelaskan didalam sebuah manuskrip
berbahasa Makasar diseburkan bahwa pembangunnya adalah seorang
pedagang dan ulama dari Minangkabau
yang disebut masyarakat setempat sebagai Datu Mahkota atau Sultan Pagaruyung pada sekitar tahun 1012 Hijriah (sekitar tahun 1671-1672 Masehi).
![]() |
Masjid Tua Baitul Maqdis Sanrobone tahun 2016 (akun google the viersi) |
Pada saat pertama dibangun dengan luas 8 rafa x 8 rafa setara dengan 10x10 meter. Bangunan awalnya satu tiang, kemudian diubah menjadi empat tiang, dan ditahun 1900-an kembali dengan satu tiang dan kini kembali dengan empat tiang. Awalnya tiang masjid ini dari kayu ulin dengan atap dari daun lontar dan daun nipah.
Dijelaskan juga bahwa salah satu peninggalan dari era awal masjid ini
adalah adanya sebuah sumur untuk menyediakan air bagi jemaah. Sumur tersebut
masih digunakan hingga kini dan alhamdulillah airnya tak pernah kering
mencukupi untuk kebutuhan jemaah.***
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Rujukan
No comments:
Post a Comment