Masjid Baiturrahman yang berada
di Kelurahan Pattalassang, Kecamatan Pattalasang, Kabupaten Takalar, rusak
parah lantaran menjadi sasaran amuk massa akibat bentrokan dua kelompok pemuda
pada Rabu dinihari tadi.
Kepolisian Resor Takalar telah
mengamankan dua pemuda yang diduga sebagai pelaku tawuran. Keduanya adalah A,
17 tahun, dan M, 16 tahun. Mereka berasal dari Desa Soreang, Kecamatan
Bontonompo, Kabupaten Gowa.
Informasi yang dihimpun Tempo,
kejadian ini berawal dari sekelompok pemuda yang tengah duduk santai di sekitar
masjid. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka meneriaki seorang pemuda yang
tengah melintas di jalan raya. Entah dari mana asalnya, seketika muncul
kelompok pemuda lainnya yang jumlahnya diperkirakan 40 orang. Bentrokan pun
pecah. Akibatnya, kaca dan alat pengeras suara masjid rusak terkena lemparan
batu.
Guna mencegah terjadinya
bentrokan susulan dan mengantisipasi meluasnya dampak negatif yang dapat
terjadi, Kepala Kepolisian Resor Takalar, Ajun Komisaris Besar Nasrun Fahmi,
langsung menggelar pertemuan dengan jajaran pemerintah setempat, pihak TNI, dan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Takalar.
Pada pertemuan itu, Nasrun
meminta agar persoalan itu tidak dikaitkan dengan isi suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA). Menurut dia, kasus ini murni bentrokan antara dua
kelompok pemuda yang kebetulan berada di dekat masjid. "Saya meminta
kepada warga agar jangan ada saling dendam," kata Nasrun dalam pertemuan
yang diadakan di aula Polres Takalar, Rabu, 31 Juli 2013.
Dandim 1426 Takalar, Letnan
Kolonel Infanteri Muhamad Ali, yang hadir dalam pertemuan itu, meminta kepada
warga Kabupaten Takalar dan Gowa agar menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang
berwajib. Dia menduga pemicu bentrokan karena pengaruh minuman keras di kalangan
pemuda.
No comments:
Post a Comment