Masjid Auburn Gallipoli, salah satu masjid terbesar di Australia. |
Setelah
terjadi penolakan, Muslim Australia merayakan persetujuan pembangunan dari
sebuah masjid baru di kota Melbourne, Australia, kota yang paling padat
penduduknya di negara benua tersebut.
"Itulah
yang kami rencanakan," Sherene Hassan, juru bicara panitia pembanguna,
sebagaman dikutip oleh koran The Age dan dilansir onislam.net, Rabu 13 Maret.
Rencana
untuk membangun masjid baru di Melbourne telah disetujui oleh komite
perencanaan di distrik Casey pada hari Selasa. Dengan hasil suara 9:1, dewan
mendukung laporan pejabat pemerintahan yang merekomendasikan izin, meski
mendapat penentangan dari masyarakat di sekitar tempat yang rencananya dibangun
masjid tersebut. Masjid yang direncanakan di Green Street kawasan Doveton telah
mengundang penentangan yang kuat dari warga.
Warga
telah mengirim lebih dari 1900 tanda tangan dan 30 surat kepada dewan sebagai
protes terhadap Proyek Masjid bernilai $ 2.500.000 dalam upaya untuk memblokir
izin untuk pembangunan.
Para
penentang, termasuk Daniel Nalliah dari partai anti-Islam, Rise Up Australia
Party, mengatakan bahwa masjid akan menimbulkan polusi suara dan kemacetan lalu
lintas, menuduh para imam akan menyebarkan kebencian dalam kotbah mereka.
Dukungan
Meskipun
terdapat penentangan terhadap masjid dari sejumlah warga, persetujuan dari
komite perencanaan menunjukkan dukungan mayoritas warga untuk berdirinya tempat
muslim tersebut. Wayne Smith, salah seorang anggota dewan mengatakan ia yakin
banyak orang yang mendukung keberadaan masjid.
"Tapi
mereka menentang lebih vokal," katanya.
"Saya
menerima semua pandangan yang saya dengar, tapi kami harus terikat oleh hukum
perencanaan dan saya percaya bahwa masyarakat mendukung izin dalam hal ini.
Masalah ini mungkin akan dibawa ke Pengadilan Sipil dan Administratif Victoria
(VCAT) untuk resolusi.
No comments:
Post a Comment