Aerial view Masjid Agung Al-Aqsha Klaten |
Masjid Agung
Al-Aqsha adalah masjid agung kabupaten Klaten yang dibangun sejak tahun 2012 di
atas lahan seluas 5.266 meter persegi pada masa pemerintahan Bupati H. Sunarna,
S.E, M.Hum namun baru dirampungkan dan digunakan secara regular di masa
pemerintahan bupati Sri Hartini.
Lahan tempat
masjid Agung Al-Aqsha ini berdiri dulunya merupakan terminal Bus utama di
Klaten sedangkan lahan parkir dan tamannya tadinya adalah salah satu gedung SMA
Negeri 3 Klaten. Terminal Bus Utama Klaten kemudian dipindahkan ke dekat jalan
lingkar Klaten.
Masjid
Agung Al-Aqsha Klaten
Alamat: Jl. Jogja - Solo, Jonggrangan,
Klaten Utara
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57435
Indonesia
Masjid Agung
Al-Aqsha ini kini menjadi masjid terbesar dan termegah di kawasan Soloraya dan
menjadi kebanggaan warga Klaten. Dibangun berlantai tiga dilengkapi dengan
taman dan tempat parkir yang luas, dan dilengkapi dengan menara setinggi 66.66
meter yang setelah selesai nanti juga dilengkapi dengan menara pandang
diketinggian 35 meter.
Pembangunan
Masjid Agung Klaten secara keseluruhan dibangun selama empat tahun anggaran
mulai 2012 sampai 2015 dengan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Klaten sekitar Rp 60 miliar. Pembangunan tahap I tahun 2012 dana Rp 9,5
miliar, tahap II tahun 2013 Rp 27,9 miliar, tahap III tahun 2014 Rp 11,3 miliar
dan tahap IV tahun 2015 dengan dana Rp 11,3 miliar.
Peresmian Masjid Agung Al-Aqsha
Secara formal
masjid agung Al-Aqsha ini sudah diresmikan oleh Bupati H. Sunarna, S.E, M.Hum,
pada tanggal 24 Nopember 2015. Meskipun pada saat diresmikan proses pembangunan
masih berjalan karena keseluruhan proses pembangunannya yang memang belum
rampung 100%, termasuk pembangunan menaranya masih dalam proses pembangunan dan
diperkirakan baru akan selesai di tahun anggaran 2016 atau 2017.
Megah dengan sentuhan gaya Cordoba |
Acara peresmian
Masjid Al Aqsha Klaten dikemas dalam acara tausiyah tasyakuran dengan pembicara
mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Din Syamsudin,
M.A, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH. Said
Agil Siraj, M.A.
Kontroversi Pembangunan Masjid Agung Al-Aqsha
Pembangunan
Masjid Agung Al-Aqsha Klaten ini sudah menuai kontroversi sejak pertama kali
digulirkan tahun 2012 oleh pemerintah Kabupaten Klaten. Beberapa pihak bahkan
mengecam pembangunan masjid tersebut karena dianggap melanggar Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Klaten periode 2010-2015.
Sebagian bahkan
menentang proyek tersebut karena dipandang lebih banyak menimbulkan polemik
baru ketimbang solusi atas berbagai problematika yang ada di Kabupaten Klaten.
Aliansi Rakyat Anti Korupsi Klaten (ARAKK) adalah salah satu pihak yang sejak
awal menentang proyek ini. Di daerah Wonosari ada dusun yang tidak memiliki
mushala karena warga setempat tidak punya cukup dana untuk membangunnya. Di
sisi lain Pemkab Klaten justru membangun masjid yang menyedot dana APBN hingga
puluhan milyar.
Interior Masjid Agung Al-Aqsha Klaten |
Pemilihan
lokasinya juga terbilang kurang tepat jika ditinjau dari segi fungsi, karena
dibangun cukup jauh dari pusat keramaian sehingga terkesan lebih sebagai wahana
bagi para “musafir” yang melintas. Proyek pembangunan masjid ini juga harus
menggusur salah satu gedung sekolah SMA Negeri 3 Klaten yang sudah berdiri
sejak tahun 1991, untuk kepentingan pembangunan lahan parkir dan taman Masjid
Agung Al-Aqsha.
Kontroversi-pun
makin menyeruak, ketika beberapa anggota Komisi III DPRD Klaten melakukan
inspeksi mendadak ke lokasi pembangunan dan menemukan perubahan rancangan
menara setinggi 66,66 meter yang semula disebutkan akan dilengkapi dengan
menara pandang di puncaknya, namun realisasi di lapangan ternyata menara
pandang dimaksud justru diletakkan diketinggian 35 meter saja. Menurut anggota
DPRD perubahan desain menara ini tidak dikomunikasikan terlebih dahulu dengan
para anggota Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah (DPRD) Klaten.
Kunjungan ke
lokasi oleh Anggota DPRD tersebut juga menemukan kondisi memprihatinkan di
beberapa bagian bangunan Masjid Agung. Beberapa bagian bangunan masjid ini
sudah mengalami kerusakan padahal proses pembangunannya saja belum selesai
dilaksanakan. Masalah juga muncul dalam pengadaan karpet impor asal Turki yang sempat
dijanjikan namun ternyata belum dimasukkan kedalam daftar pengeluaran di
Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Klaten tahun 2016.
Ruang sholat utama di Masjid Agung Al-Aqsha Klaten |
Shalat
jumat dan Idul Fitri Perdana
Shalat jumat
perdana di Masjid Agung Al Aqsha Klaten baru dilaksanakan di masa pemerintahan
Bupati Sri Hartini, pada hari Jumat, 3 Juni 2016. Di-imami Mustari, Kepala
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten sekaligus Ketua Takmir Masjid Agung
Al Aqsha. Bertindak sebagai khatib adalah Hartoyo yang juga Ketua Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Klaten.
Sebelum digelar
salat Jumat perdana, jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar
kegiatan bersih-bersih lingkungan masjid. Kegiatan tersebut diikuti olah
masing-masing perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 26 kecamatan.
Penyelenggaraan sholat Jum’at perdana tersebut juga sebagai tanda mulai
dibukanya masjid tersebut untuk peribadatan.
Dan Sholat Hari
Raya Idul Fitri tahun 2016 merupakan sholat Idul Fitri pertama di yang
diselenggarakan di Masjid Agung Al-Aqso ini, sekaligus menandai dimulainya
fungsi masjid ini sebagai masjid agung. Sholat idul Fitri tersebut dihadiri
Bupati, wakil dan semua jajaran Muspida. Meski dipusatkan di masjid agung,
pelaksanaan shalat di alun-alun yang semula menjadi pusat shalat Id tetap
diadakan. Hanya saja, pelaksanaan di alun-alun tidak dihadiri Muspida dan
jajaran-nya. Pelaksanaan diserahkan ke takmir masjid raya yang berada di utara
alun-alun. Di masjid agung, pelaksanaan salat melibatkan takmir, Pemkab, PHBI
dan FKTRM Bareng Lor.
Referensi
Mhn ijin untuk kami share di blog desa klaten, terimakasih sudah mempublikasikan masjid kami. salam sukses untuk pengelola blog ini.
ReplyDeleteAlhamdulillah saya bersyukur skaligus bangga bisa mampir sholat disini
ReplyDeleteBagus banget mesjidnya
ReplyDelete