Masjid Agung Banjar dibangun dua lantai di sisi barat alun alun kota Banjar. |
Ada begitu banyak nama tempat di
Indonesia yang menggunakan nama Banjar, Banjar yang satu ini adalah Kota Banjar
yang merupakan Kota Otonom
di Provinsi Jawa Barat. Secara
geografis, Kota Banjar
merupakan wilayah provinsi Jawa Barat yang terletak paling timur, berbatasan langsung dengan kabupaten
Cilacap di provinsi Jawa Tengah. Kota Banjar merupakan Daerah Otonomi yang dibentuk tahun 2002 Berdasarkan
undang-undang nomor 27 Tahun 2002,
sebelumnya kota Banjar ini merupakan bagian dari Kabupaten Ciamis.
Untuk membedakan-nya dengan Banjar Banjar yang lain di
Indonesia, Kota Banjar ini seringkali
disebut dengan Kota Banjar Patroman (dari kata Banjar Pataruman). Wilayah kota Banjar ini secara
alamiah terbagi menjadi dua oleh sungai Citanduy yang mengalir ditengah tengah
wilayah kota Banjar, dan karena letak geografisnya juga, kota Banjar menjadi
jalur darat utama penghubung antara Ciamis dan daerah lainnya menuju ke objek
wisata Pantai Pangandaran di pantai selatan pulau Jawa.
Masjid Agung Kota Banjar
Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat
46311
Di pusat kota Banjar terdapat sebuah Masjid
Agung yang sudah berdiri sejak tahun 1950, letaknya persis di tengah tengah
Kota Banjar diapit oleh tiga ruas jalan utama yakni Jalan Masjid Agung yang
membentang di sisi utaranya, Jalan Perintis kemerdekaan di sisi selatan dan
Jalan Letjen Suwarto (Jalan Raya Banjar-Pangandaran) yang membentang di sisi timur. Masjid Agung
Banjar ini berada di lokasi yang sama atau menyatu dengan alun alun kota Banjar
yang berada disisi timur bangunan masjid.
Masjid Agung Kota Banjar ini terdiri dari
bangunan utama dua lantai ditambah dengan satu bangunan Menara di sudut tenggara
bangunan masjid. Lantai dasar Masjid digunakan sebagai Pusat Dakwah Islam
(Pusdai) di sisi selatan dapat diakses dari ruas jalan Perintis Kemerdekaan dan
Pusat aktivitas Majelis Wanita Islam Banjar di sisi utara dari ruas jalan
Masjid Agung.
Ruang sholat masjid Agung Banjar ini terhubung
langsung ke alun alun kota Banjar yang hampir seluruh permukaan-nya sudah
dikeramik. Sebuah tangga beton ditempatkan disisi timur masjid ini
menghubungkan lantai dua masjid ke alun alun. Area alun alun yang sudah
dikeramik ini juga berfungsi sebagai pelataran masjid atau area sholat tambahan
pada saat Jemaah tidak tertampung seluruhnya di dalam ruangan masjid.
MASJID AGUNG BANJAR (MASJID JAMI' BAITURROHMAN) |
Sebenarnya masjid ini bernama Masjid Jami’
Baiturrahman sebagaimana tertulis dalam aksara Arab di bagian pintu masuk
masjid, namun seiring dengan terbentuknya Banjar sebagai sebuah Kota Otonom,
status masjid ini pun naik menjadi Masjid Agung, namun tulisan arab di atas
pintu masuk masjid ini sepertinya sengaja dipertahankan keberadaannya.
Karena letak geografisnya Masjid Agung Kota Banjar ini dengan
sendirinya menjadi Masjid Agung paling timur di Provinsi Jawa Barat. Berdiri di atas lahan seluas 1800
meter persegi, sedangkan luas bangunannya mencapai 1000 meter persegi dan mampu
menampung hingga 2000 jemaah sekaligus, menjadikannya sebagai masjid terbesar
di Kota Banjar Patroman. Dalam data Sistem Informasi Manajemen Masjid
(SIMAS), rumah ibadah kebanggaan warga Banjar ini memiliki nomor identitas
01.2.13.26.01.000004.
Sementara alun alun yang persis di depan masjid
ini selalu ramai dikunjungi warga Banjar untuk menikmati waktu bersama
keluarga dan handai taulan. Keramaian di pusat kota itu semakin nampak
menjelang sore hari. Taman lapang ini dipenuhi oleh berbagai jajanan serta
aneka permainan untuk keluarga.
Demi membuat ruang terbuka hijau
yang didesain untuk mempercantik Kota Banjar Patroman, Pemerintah
kota berencana untuk menata alun-alun dan Masjid Agung Kota Banjar ini hingga bisa lebih
representatif. Penataan fasilitas tersebut, tidak sekadar menata infrastruktur,
akan tetapi juga memperhatikan nasib pedagang yang selama ini berjualan di
alun- alun.
Terkait dengan fasilitas, Masjid
ini telah memiliki dukungan yang cukup baik berupa fasilitas internet, parkir
yang luas, ketersediaan taman, gudang, aula, dan koperasi. Selain itu, Masjid
ini juga memiliki perpustakaan, ruang multimedia, kamar mandi, dan memiliki
genset sendiri untuk antisipasi pemadaman listrik. Dalam hal kegiatan syiar
Islam, selain menggerakkan roda ekonomi berbasis koperasi, secara rutin Masjid
Agung Baiturrahman juga menggelar pengajian, tabligh akbar, dan kegiatan dakwah
Islam lainnya. Masjid ini juga
menjadi titik keberangkatan dan keberangkatan Jemaah haji yang berasal dari
Kota Banjar.***
Referensi
No comments:
Post a Comment