Masjid Al-Baakhirah merupakan masjid unik berbentuk kapal laut yang berada di kelurahan Baros, kota Cimahi, Jawa Barat. |
Seperti sebuah kapal yang sedang bersandar di
tengah tengah kampung, Masjid Al-Baakhirah di Baros, Kota Cimahi ini memang
menarik perhatian, ditambah lagi dengan posisinya yang dibangun di pertigaan
jalan membuatnya tampak seperti sebuah monumen kapal laut yang disandarkan di
daratan.
Namun sejatinya bangunan “kapal” ini adalah
sebuah masjid dan memang dibangun sejak awal ditempat tersebut sebagai sebuah
masjid bukan kapal laut sungguhan yang kemudian dibawa kesana. Masjid Kapal ini
juga dilengkapi dengan sebuah menara yang bentuknya menyerupai sebuah
mercusuar.
Masjid
Al-Baakhirah
Jl. Bapak Ampi No. 1E RT. 02 / RW. 06 Kelurahan Baros
Kec. Cimahi
Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40521
0813-2039-4182
Masjid Kapal ini dibangun oleh keluarga mantan
nakhoda kapal, H, Budianto. Sebelum wafat mendiang Pak Budiyanto ingin
membangun masjid sebagai kenang kenangan dan bisa dipakai untuk kepentingan
warga sekitar. Cita cita tersebut dilaksanakan oleh istri dan anak anak beliau
yang mewakafkan tanah juga mengeluarkan dana untuk membangun masjid tersebut.
Pembangunan masjid selesai dan diresmikan
tanggal 26 April 2016 yang lalu. sebuah acara tasyakuran diselenggarakan sekaligus
peresmian dan ijab qobul wakaf masjid Al-Baakhirah ini. Pembangunan masjid ini
dilaksanakan selama 8 bulan dengan luas bangunan 90 meter persegi di atas lahan
seluas 200 meter persegi dengan daya tampung sekitar 100 Jemaah. Sebagai sebuah
masjid, Masjid Al-Baakirah ini pun terbuka untuk umum termasuk menerima
kunjungan khalayak umum.
Pembangunan masjid menyerupai sebuah kapal yang
bersandar ini terinspirasi dari kisah Nabi Nuh dan tentu saja karena memang
dibangun oleh keluarga pelaut. Sehingga pembangunannya begitu detil sebagai
sebuah kapal sungguhan. Dibagian luar ada cerobong dan jangkar berwarna
putih yang diikat dengan tali besar.
Dari udara masjid ini tampak seperti sebuah kapal laut yang terdampar di daratan diantara rumah rumah penduduk |
Ada juga bangunan mirip geladak,
serta kabin untuk nakhkoda dan awak kapal.
Kesan "kapal laut" semakin terasa saat masuk karena desain
interior masjid ini dibuat layaknya interior kapal laut yang megah. Lantai masjidnya cantik dengan keramik
cokelat yang menyerupai kayu.
Di tengah mimbar untuk khotbah,
terdapat lafaz Allah dengan ornamen kayu mirip jangkar. Naik ke lantai dua, ada dua
ruangan yang berfungsi sebagai ruang kontrol lampu masjid. Namun, ruang kontrol ini dibuat
seperti ruang kemudi, lengkap dengan tombol-tombol layaknya kapal sungguhan.
Bahkan pelampung yang ada di kapal inipun
adalah pelampung sungguhan seperti yang ada di kapal laut sebenarnya. Selain
dari aksesoris, semua bagian dari kapal difungsikan dan dimanfaatkan sedemikian
rupa. Anjungan pun difungsikan sama seperti kapal, bila di kapal laut anjungan
untuk tempat navigasi anak buah kapal mengemudi serta mengatur listrik interior
dan eksterior kapal, disini pun disamakan, anjungan berfungsi untuk pengaturan
listrik.
Prasasti peresmian dan wakaf. |
Seperti kapal sungguhan, masjid ini juga dilengkapi
dengan radio komunikasi, Klakson kapal, lampu-lampu navigasi, juga
sirine berfungsi dan akan bunyi saat waktu buka puasa dan imsak tiba. Selain keunikan dari bangunannya,
para pengurus masjid ini pun mengenakan seragam ala anak buak kapal (ABK).
(Alm) Budianto merupakan mantan nahkota
kapal laut yang merupakan warga asli kota Cimahi. Sebelum meninggal beliau
memiliki cita-cita ingin memiliki kenangan dan mengabadikannya untuk keperluan
warga sekitar. Alm. Budianto jg merupakan orang pertama yang menahkodai kapal
Kerinci dari Jerman ke Indonesia, beliau juga pernah berjasa pada bangsa ini
karena ikut dalam peperangan melawan penjajah dalam operasi Trikora.***
Referensi
No comments:
Post a Comment