Saturday, October 27, 2012

Setelah 20 tahun, Kalyan Singh mengaku bertanggung jawab atas penghancuran Masjid Babri

Kalyan Singh
Hampir genap dua puluh tahun peristiwa penghancuran terhadap Masjid Babri oleh 150 ribu  ummat hindu garis keras di negara bagian Uttar Pradesh, India. Ahirnya dengan terbuka dan nada keras, Kalyan Singh, Mantan Menteri Kepala Negara bagian Uttar Pradesh yang berkuasa saat itu mengaku bertanggung jawab penuh atas peristiwa penghancuran tersebut.

Sebagaimana dilansir oleh situs indiatimes.com, Menjelang kembali bergabungnya ke Partai BJP (Bharatiya Janta Party), Mantan Menteri Kepala Uttar Pradesh serta pelindung Jan Kranti Party (JKP), Kalyan Singh kembali memakai topeng lamanya, dengan menunjukkan sikap keras ketika menjawab pertanyaan wartawan di Etah, Kalyan mengaku bertanggung jawab penuh atas peristiwa 6 Desember 1992 tersebut.



View Masjid Babri in a larger map

“Sebagai Menteri Kepala di Uttar Pradesh saat kerusuhan dan penghancuran tersebut terjadi saya yang memerintahkan kepada kepolisian untuk tidak menembak, saya yang bertanggung jawab penuh atas peristiwa tersebut”, ujarnya kepada para wartawan.

Meski mengaku dengan lantang sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa itu, tidak jelas apa bentuk tanggung jawab yang akan dia emban. Peristiwa tahun 1992 tersebut memicu kerusuhan rasial di seantero India, akibat sentimen keagamaan.

Tentang Sengketa Masjid Babri

Masjid Babri Sebelum dihancurkan oleh Hindu garis keras tahun 1992
Sengketa atas lahan Masjid Babri di Ayodhya atau terkenal dengan Ayodhya Dispute memang sudah terjadi sejak abad ke 16. Ummat Hindu di India percaya bahwa di lokasi berdirinya masjid tersebut merupakan tempat kelahiran dewa Rama, reinkarnasi dari dewa Wisnu atau biasa disebut sebagai candi kelahiran / Ram Janmabhoomi. Masjid Babri sendiri berdiri di lokasi tersebut sejak abad ke 16 tepatnya di tahun 1528, dibangun oleh Sultan Babur.

Kerusuhan pertama telah terjadi di tahun 1528 dan tahun 1853 sejak lokasi tersebut dibangun Masjid Babri dan menjadi tempat ibadah bagi ummat Islam. Lahan tersebut kemudian dibagi dua sejak tahun 1853 sebagai lahan peribadatan bersama, satu lahan dengan dua tempat ibadah terpisah oleh tembok, hingga tahun 1949.

Penghancuran Masjid Babri oleh Masa ummat Hindu tahun 1992.
Pengadilan India memutuskan untuk mengunci gerbang Masjid Babri di lokasi tersebut Tahun 1949. Di 1984, partai Vishwa Hindu Parishad (VHP) dan Partai Bharatiya Janata Party, dibawah kepemimpinan L K Advani, mengumandangkan rencana membangun kembali Ram Janmabhoomi di lahan Masjid Babri.

6 Desember 1992, 150 ribu masa ummat Hindu mendatangi lokasi Masjid Babri, berujung kepada penghancuran terhadap masjid yang saat itu sudah berumur 464 tahun. Penghancuran Masjid Babri berujung terjadi nya kerusuhan rasial di seantero India. Hingga kini kasus ini masih menjadi issue panas antara muslim dan ummat Hindu di India.***


Baca Juga


No comments:

Post a Comment