Showing posts with label Masjid di Saudi Arabia. Show all posts
Showing posts with label Masjid di Saudi Arabia. Show all posts

Wednesday, July 31, 2013

Masjid Ukash, Masjid Berusia 229 Tahun di Pinggiran Kota Jeddah

[foto] Jemaah di Masjid Ukash.
Masjid tua dan indah di Arab Saudi tidak hanya ada di Makkah dan Madinah. Jeddah pun memiliki masjid berusia ratusan tahun yang tetap terjaga keindahan dan fungsinya. Salah satu masjid tua di Jeddah adalah Masjid Ukash.

Dibangun pada 1784, Masjid Ukash merupakan masjid tertua kedua di Jeddah. Masjid Uthman bin Affan jadi masjid tertua di Jeddah. Masjid Ukash berlokasi di pinggiran kota Jeddah di antara dua pasar.

Imam masjid, Sheikh Ahmad Al-Shanqqeti telah berusia 60 tahun dan menempati posisinya selama 35 tahun. Ia mengatakan masjid tersebut dibangun pada masa Ottoman dengan penerbitan akta resmi dua tahun setelah pembangunan. Masjid juga terdaftar di Departemen Wakaf Turki.

Laporan Al-Arabiya memuat masjid tersebut dibangun Ukash Abazah, warga Turki yang lahir dan tinggal di Jeddah. Sekarang, keluarga Hazazi bertugas menjalankan masjid dan menyediakan semua layanan yang diperlukan. Di masa lalu, masjid tersebut menjadi gerbang laut Jeddah karena dekat pintu masuk ke pelabuhan.

Pengunjung dan tamu resmi negara yang tiba di pelabuhan akan shalat di masjid Ukash. Imam masjid mengatakan masjid mendapat renovasi besar enam tahun lalu dengan pola arsitektur Islam.

Masjid dapat menampung lebih dari 1.200 jamaah. Ada bagian khusus untuk perempuan serta memiliki perpustaan luas dengan buku-buku tentang Muslim. Masjid tersebut memiliki tempat khusus di hati banyak warga Jeddah. Muhammad Al-Jad'ani, yang tinggal di Jeddah mengatakan, ketika berdoa di masjid, dia merasa dipenuhi perasaan spiritual dan kedamaian terutama pada Ramadhan. "Saya ingin selalu datang ke sini pada Ramadhan untuk shalat malam," ujarnya.



Sunday, November 4, 2012

Masjid Ali Bin Abi Thalib – Madinah

[updated 31 Desember 2019]

Masjid Ali Bin Abu Thalib - Madinah Al-Munawwaroh.

Masjid Ali bin Abi Thalib terletak di sebelah barat Masjid Nabawi sejauh sekitar 290 meter dan sekitar 122 meter dari Masjid Ghamama. Menurut riwayat, Nabi pernah sholat Ied di tempat ini. sementara riwayat yang lain menyebutkan bahwa masjid ini dibangun di teratak rumah Khalifah Ali Bin Abi Thalib. Lokasinya berdekatan dengan Masjid Abu Bakar, Masjid Ghamama. Saat ini masjid ini dipagar tinggi sehingga tidak bisa dimasuki dan didalamnya terdapat beberapa pohon kurma yang asri. 

Masjid ini dibangun pada masa Umar bin Abdul Aziz memerintah Madinah. Kemudian direnovasi oleh Gubernur Dhaigham Al-Manshuri, Gubemur Madinah tahun 881 H. Setelah itu juga direhab oleh Sultan Abdul Majid I, tahun 1269 H. Lalu direnovasi oleh Raja Fahd pada tahun 1411 H sehingga luasnya mencapai 682 m2 dengan menara setinggi 26 meter. Jika diperhatikan, menara Masjid Alibin Abi Thalib serupa dengan menara Masjid Umar bin Khattab. 

  
Masjid ini berbentuk persegi panjang. Dari timur ke barat, panjangnya 35 meter dan lebar sembilan meter. Terdiri dari satu serambi yang berakhir dari dua arah; timur dan barat dengan satu kamar kecil. Memang tidak ada keistimewaan ataupun anjuran untuk sholat di masjid ini bagi para jemaah Haji ataupun Umrah, karena memang pembangunannya ditujukan bagi mengenang Khalifah Ali Bin Abi Thalib, khalifah ke empat atau terahir dari empat Khulafaur Rasyidin.

Mihrabnya berada di tengah dinding kiblat. Tingginya mencapai tiga meter. Cekungannya kira-kira 1,25 meter. Menara masjid berdiri tegak di sebelah timur dekat dengan jalan masuk masjid, tidak terlalu tinggi dan memiliki satu balkon. Berakhir dengan bentuk kerucut dari logam.  Masjid Ali bin Abi Thalib dibangun dengan batu basal dan dicat dengan warna putih. Dinding sebelah timurnya dihias dengan batu hitam.

Pagi di Masjid Ali Bin Abu Thalib.


::: Baca juga :::


Wednesday, October 31, 2012

Masjid Ghamama - Madinah

Masjid Ghamama (foto dari panoramio)

Masjid Ghamama berada sekitar 300 meter sebelah barat daya (sebelah timur bagian selatan) Masjid Nabawi, tak bejauhan dengan Masjid (Sahabat) Umar r.a dan Masjid (Sahabat) Ali r.a. Bangunan masjid ini dibangun untuk mengenang beberapa peristiwa penting dimasa kehidupan Rosulullah S.A.W. dan peristiwa peristiwa penting tersebut juga yang hingga kini melekat sebagai nama masjid ini.

Disebut sebagai masjid Ghamama (Ghamama = awan mendung), di lahan masjid ini berdiri merupakan tempat Rosulullah S.A.W melaksanakan Salatul Istiskah (sholat untuk meminta hujan). Segera setelah pelaksanaan sholat awan mendung pun datang dan hujan pun turun. Itu sebabnya sampai kini masjid ini disebut Masjid Ghamama.

Disebut sebagai Masjid Id (Masjid hari raya) karena di lokasi tempat masjid ini berdiri merupakan tempat Nabi Muhammad S.A.W melaksanakan sholat hari raya di empat tahun terahir kehidupan Beliau.




Di lokasi ini juga (ketika belum dibangun bangunan masjid) atau di lokasi yang berdekatan dengan lokasi masjid ini, Rosulullah S.A.W pernah melaksanakan sholat jenazah bagi Najashi, Kaisar Aksum di Abbysinia (kini Ethiopia). Dalam riwayat disebutkan bahwa Najashi adalah seorang raja di kerajaan Aksum di Ethiopia yang beragama Kristen, namun menyambut baik kedatangan kaum muslimin yang mengungsi ke negerinya menghindar dari kekejaman kafir Quraisy Mekah. Dikemudian hari Najashi pun berikrar masuk Islam.

Ketika Najashi wafat, tak ada siapapun yang bersedia memimpin sholat jenazah baginya dan kemudian Rosulullah yang men-sholatkan beliau secara ghaib. Peristiwa ini merupakan satu satunya peristiwa Rosulullah melakukan sholat ghaib atau sholat jenazah tanpa kehadiran dari jenazah yang di sholatkan.

Sayangnya, berdasarkan berita yang kini beredar di berbagai media, dalam bulan ini pemerintah Saudi Arabia akan memulai pembangunan perluasan Masjid Nabawi dengan menggusur bangunan bangunan yang ada di areal ini termasuk Masjid Ghamama, Masjid Umar dan Masjid Ali.


Baca juga