Masjid tertua di bumi jilid-2 |
Bila dalam posting sebelumnya sudah
dibahas lima masjid pertama di bumi dan semuanya berada di Jazirah Arab yakni 1.
Baitullah di kota Mekah, 2. Masjidil Aqso di Al-Quds, Palestina, 3. Masjid
Quba, 4. Masjid Nabawi dan 5. Masjid Qiblatain. Maka di postingan lanjutan ini
dibahas lima masjid berikutnya yang dua diantaranya tidak berada di Jazirah
Arab.
Fakta yang cukup mengejutkan bahwa
dalam jejeran sepuluh masjid tertua di bumi terdapat dua masjid yang dibangun
di luar Jazirah Arab pada masa Rosulullah S.A.W masih hidup. Dua masjid
tersebut dibangun di India. Masing masing adalah Masjid Jami di Kota Kilakarai
dan masjid Jami Cheraman di Kadungaloor. Sejarah yang sedikit orang
menyadarinya, namun dari uji karbon terhadap material bangunan masjid Jami’
Cheraman membuktikan bahwa usia masjid tersebut memang lebih dari seribu tahun.
6. Masjid Jami Kilakarai, India (628
Masehi)
Masjid Jami Kilakarai, masjid pertama dan tertua di India sekaligus masjid pertama diluar Jazirah Arabia |
Masjid Jami Kilakarai di India pertama
kali dibangun oleh para pedagang muslim Yaman dan pedagang arab yang menetap
disana sejak sebelum Islam dan kemudian memeluk Islam. Pembangunan masjid
tersebut dibangun saat Kilakarai dibawah kekuasaan kerajaa Pandiya atas
perintah dari Baadhan atau Bazan Ibnu Sasan, Seorang Gubernur Yaman setelah
mereka memeluk Islam (625-628M) pada masa Rosulullah S.A.W.
Masjid tersebut kemudian dibangun
ulang di abad ke 11 paska perang sahid. Berdasarkan kepada sejarah
pembangunannya, masjid ini menjadi masjid tertua di India sekaligus menjadi
masjid pertama yang dibangun diluar jazirah Arab. Pada masa nya begitu banyak
tokoh tokoh terkemuka muslim yang pernah mengunjungi masjid ini termasuk Bazan
Ibnu Sasan sendiri.
Selain beliau mereka yang pernah
berkunjung ke Masjid ini adalah Tamim Ibn zayd al ansari, Ibnu Batutah, Nagoor
Abdul Cadir , ervadi Ibrahim Sahib, Sultan Murad dari Dinasti Usmaniyah (Turki)
serta tokoh tokoh besar sejarah Islam lainnya. Ibnu Batutah dalam salah satu
catatan perjalanannya mencatat “ini adalah tempat dimana kebanyakan pemukim
Arab tinggal dan benar benar mengagumkan melihat mereka hidup layaknya di tanah
Arab”.
7. Masjid Jawatha, Al-Kilabiyah, Saudi
Arabia, (629 Masehi)
Masjid Al-Jawatha, disini Batu Hajar Aswad pernah disembumyikan selama 22 tahun setelah dicuri dari Ka'bah |
Masjid Jawatha atau secara salah
sering juga disebut sebagai Masjid Al-Jawana, berada di kampong Al-Kilabiyah
sekitar 12 kilometer sebelah barat laut kota Hofuf, Al-Ahsa, Saudi Arabia.
Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun di wilayah timur Jazirah
Arabia dan sebagian besar bangunan aslinya kini sudah berupa reruntuhan dan
puing, namun bagian bangunan yang masih utuh tetap digunakan oleh masyarakat
setempat.
Masjid ini dibangun sekitar tahun ke 7
Hijriah (629Masehi) oleh suku Bani Abdul Qais yang memang sudah mendiami
kawasan tersebut sejak era sebelum Islam. Masjid ini juga dipercaya sebagai
masjid kedua dalam sejarah Islam yang dipakai untuk melaksanakan sholat Jum’at
berjamaah setelah masjid Nabawi di Madinah.
Selain itu fakta yang lebih mengejutkan
lagi bahwa masjid ini pernah digunakan oleh Qarmatian untuk menyimpan batu
hajar Aswad yang dicurinya dari Ka’bah selama hampir 22 tahun. Sebagian besar
struktur utama bangunan masjid ini sudah hilang termakan usia sedangkan sisanya
terancam musnah bila tidak segera ditangani dengan baik. Sisa reruntuhan yang
ada saat ini dipercaya oleh para ahli merupakan sisa dari bangunan abad ke 9
masehi.
8. Masjid Jami’ Cheraman, Kodungallur,
India (629 H)
Masjid Jami Cheraman tertua kedua di India. Terkait dengan Saksi Mata terbelahnya bulan |
Masjid Jami’ Cheraman di Kangungallur, India, dipercaya
merupakan masjid tertua kedua di India juga merupakan masjid kedua yang
dibangun diluar jazirah arab setelah masjid Jami Kilakarai. Sejarah masjid jami’
ini berkaitan dengan riwayat salah satu mukjizat nabi Muhammad S.A.W yang
membelah bulan. Adalah seorang raja yang berkuasa di kerajaan Chera,
Kodungallur, India bernama Raja Cheraman perumal atau Chakrawati Farmas atau
Rama Varma Kulashekhara yang suatu malam sedang menikmati indahnya bulan
purnama tiba tiba dikagetkan dengan peristiwa terbelah nya bulan tersebut
menjadi dua lalu bersatu kembali.
Beliau kemudian mencari tahu tentang
hal tersebut sampai kemudian mendengar berita dari para pelaut muslim Arab yang
ramai berdagang di disana bahwa hal tersebut merupakan Mukjizat dari Nabi
Muhammad S.A.W. Raja Cheraman kemudian berangkat ke tanah Arab untuk menemui
Nabi dan mengikrarkan dua kalimah syahadat langsung dihadapan Rosullallah
disaksikan oleh beberapa sahabat termasuk Abu Bakar Sidik. Rama Varma
Kulashekhara kemudian berganti nama menjadi Tajudin.
Dalam perjalanannya kembali ke India
beliau di temani oleh Sahabat Malik Bin Dinar, namun Raja Cheraman ini wafat di
Salalah di wilayah kesultanan Oman. Menjelang wafatnya beliau memberikan mandat
kepada sahabat sahabat-nya untuk meneruskan perjalanan ke kerajaan nya di India
dan mensyiarkan Islam disana. Almarhum Rama Varma Kulashekhara kemudian
dimakamkan di Salalah, Oman, Makam beliau ramai diziarahi hingga kini dan
dikenal sebagai “makamnya Raja India”.
Malik Bin Dinar dan Malik bin Habib bersama
para sahabat lainnya yang kemudian membangun Masjid Jami Cheraman di
Kodungalloor, tahun pembangunan masjid ini diperkirakan sekitar tahun 629M. dan
menjadi masjid kedua yang digunakan untuk ibadah sholat Jum’at setelah Masjid
Nabi di Madinah Al-Munawaroh.
9. Masjid Agung Kufa, Iraq (638 Masehi)
Masjid Agung Kufa di Iraq. Merujuk kepada tradisi Shiah, di Masjid ini Khalifah Ali Bin Abi Thalib Terbunuh saat menjadi imam sholat. |
Masjid Agung Kufa atau The Great
Mosque of Kufa, atau Masjid al-Kūfa, atau Masjid-al-Azam, atau Masjid AlKufa
Al-Muazam. Adalah masjid yang berlokasi di Kufa, Iraq, merupakan salah satu
masjid yang pertama dibangun dalam sejarah Islam. Di Masjid ini Khalifah ke
empat Ali Bin Abi Thalib di tikam hingga tewas. Di masjid ini juga dimakamkan
Ibnu Aqil yang merupakan keponakan dari Husen Bin Ali, sahabat Hani Ibnu Urwa
dan Mukhtar Al-Thalaqafi.
Kufa berada sekitar 156 Km dari
sebelah selatan kota Bagdad. Kota ini merupakan ibukota pemerintahan Khalifah
Ali Bin Abi Thalib. Masjid Agung Kufa merupakan bangunan pertama yang didirikan
beliau di kota ini berikut kantor pemerintahan dan rumah dinas, namun faktanya
beliau justru menolak tinggal di rumah dinas yang menurut beliau dibangun
terlalu mewah dan lebih memilih tinggal di rumah sederhana tak jauh dari Masjid
ini.
Masjid Agung Kufa telah mengalami
beberapa kali restorasi oleh para penguasa disana sejak pertama dibangun. Dan
kini masjid ini dapat dikenali dengan kubahnya yang berlapis emas dan menjadi
salah satu masjid penting bagi muslim Shiah di seluruh dunia. Di masjid ini
dapat ditemui beberapa mushola yang disebut sebut sebagai tempat sholatnya
beberapa Nabi termasuk Nabi Nuh dan lainnya.
10. Masjid Agung Amru Bin Ash, Kairo, Mesir
(640 Masehi)
Masjid Amru Bin Ash, Kairo - Mesir, tertua dan pertama di Afrika |
Masjid Amru Bin Ash ini seringkali disebut oleh sejarawan
arab abad pertengahan sebagai 'Taj Al-Jawami' atau 'Mahkotanya Masjid'.
Meskipun bangunan masjid yang kini berdiri bukanlah bangunan asli yang dulu
pertama kali dibangun oleh Amru Bin Ash tahun 641-642M namun perjalanan
sejarahnya menjadikan masjid ini tak ternilai. Catatan sejarah juga menyebutkan
bahwa pembangunan masjid ini juga melibatkan Al-Muqawqis yang merupakan
keponakan dari Wali Mesir di masa kekuasaan Romawi dan kemudian masuk Islam.
Beliau turut serta dalam proses perancangan masjid ini.
Mesjid ini berada di wilayah Fusthath
dibagian kota tua Kairo. Di lokasi ini dulunya pada masa penyerbuan pasukan
Amru bin Ash, beliau mendirikan tenda komando, Paska penaklukan Mesir, Amru bin
Ash mendapat arahan dari Khalifah Umar untuk mendirikan pusat pemerintahan baru
tak jauh dari kota Alexandria. Kota yang beliau dirikan tersebut diberi nama Misri
Al- Fustat atau kota tenda, termasuk didalamnya pembangunan masjid yang kini
dikenal dengan nama Masjid Amru bin Ash yang masih berdiri kokoh hingga kini.
Kini di salah satu sudut masjid ini terdapat makam Abdullah, putra Amru bin
Ash.
Kembali ke Bagian
1
Baca Juga
No comments:
Post a Comment