Masjid Besar Suro, Palembang |
Pada masa perang kemerdekaan, para pejuang Indonesia kerap menjadikan
masjid sebagai markas perjuangan rakyat melawan penjajah. Demikian pula halnya
dengan Masjid Besar Al-Mahmudiyah Palembang ini.
Masjid ini seringkali dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para pemuda
dan pejuang-pejuang yang tergabung dalam BPRI (Badan Pelopor Republik
Indonesia). Dan kini, setelah masa kemerdekaan, masjid dijadikan sarana
pembinaan umat.
Masjid yang turut menjadi saksi perjuangan masyarakat Palembang dalam
melawan penjajah ini, kini dimanfaatkan para remaja masjid untuk meningkatkan
keimanan dan pembinaan akhlak generasi muda.
Para remaja masjid yang tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid (IRMA)
Al-Mahmudiyah, menjadikannya sebagai markas 'perjuangan' dalam membina umat.
IRMA Al-Mahmudiyah yang terbentuk sejak 1990 ini, telah beberapa kali melakukan
pergantian kepengurusan.
Sejak dibentuk hingga saat ini IRMA telah banyak menghasilkan prestasi
dalam bidang keagamaan, seperti juara II lomba cerdas cermat (1991), juara III
lomba kaligrafi (1992), juara II MTQ, dan juara I lomba pidato Islam (1995).
Beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan secara rutin adalah pengajian Alquran
dan barzanji dari rumah ke rumah.
IRMA juga telah membentuk lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Taman Pendidikan Alquran (TPA). TK dan TPA tersebut kini memiliki lebih dari
100 orang santri/murid.
Meski usianya sudah terbilang tua, namun Masjid Al-Mahmudiyah tidak
pernah lelah dalam membina umat. Ini terlihat dari jumlah jamaah shalat lima
waktu yang tidak pernah sepi. Disamping itu, pada setiap malam Senin dan Sabtu
diadakan pengajian dan ceramah agama oleh ulama terkemuka Kota Palembang.
No comments:
Post a Comment