Friday, June 15, 2012

Muslim Rohingya Minta Perhatian Suu Kyi


Muslim Rohingya - Myanmar

Muslim Rohingya Myanmar yang tinggal di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh meminta pejuang demokrasi Aung San Suu Kyi berbicara bagi mereka dan membantu mengakhiri penindasan mereka, Rabu (13/6).

Bangladesh yang berbatasan dengan Myanmar adalah rumah bagi sekitar 300 ribu pengungsi Rohingya. Sekitar sepersepuluh dari mereka hidup dalam kondisi memprihatinkan dalam kamp bantuan PBB. Sekitar 25 orang tewas dan 41 orang lainnya terluka dalam kerusuhan lima hari antara umat Buddha dan Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine. Sekitar 1.600 rumah Muslim Rohingya juga dibakar.

"Kami meminta perlindungan kepada PBB, negara-negara lain, pemerintah Myanmar dan terutama untuk Suu Kyi," ujar pemimpin pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp Nayapara di kota perbatasan Teknaf, Mohammad Islam, seperti dilaporkan AFP, Kamis (14/6).

Sejauh ini, menurut Islam, Suu Kyi belum melakukan atau mengatakan apapun bagi para muslim. Padahal Muslim Rohingya, termasuk orangtuanya mendukung Suu Kyi dalam pemilihan umum 1990.  Seperti rakyat Myanmar lainnya, dia hanya diam mengenai hak Muslim Rohingya.

Dalam kunjungan pertamanya di luar Myanmar dalam 24 tahun, Suu Kyi bulan lalu bertemu ribuan pengungsi Myanmar yang tinggal di kamp perbatasan Thailand.  Dia berjanji untuk mencoba melakukan apapun yang dia bisa untuk membantu mereka kembali ke rumah dan bersumpah tidak akan melupakan mereka.

Islam mengatakan, sementara Suu Kyi menyoroti nasib pengungsi Myanmar lainnya yang sebagian besar orang Karen, Muslim Rohingya sudah tidak mempunyai harapan lagi. "Kami mendengar hubungan antara pemerintah dan Suu Kyi telah diperbaiki dan kini negara mengalami reformasi. Tapi untuk Rohingya perubahan ini tidak berarti apa-apa," kata Islam.

Rohingya sejak lama diperlakukan sebagai orang asing oleh pemerintah dan kebanyakan rakyat Myanmar. Rohingya berbicara mirip dengan dialek Bengali di tenggara Bangladesh. Para aktivis mengatakan situasi tersebut telah memupuk perpecahan dengan umat Budha rakhine.


No comments:

Post a Comment