Masjid Pertama di Kota Zagreb tahun 1944, Mengkonversi gedung Maestrovic Pavilion menjadi masjd dan ditambah dengan tiga bangunan menara. |
Zagreb adalah nama kota di
semenanjung Balkan, Ibukota Republik Kroasia. Kroasia adalah sebuah Republik
Pecahan dari Yugoslavia yang bangkrut di penghujung tahun 1990-an. Kroasia
memproklamirkan kemerdekaannya di tahun 1991. Kota Zagreb memiliki sejarah
panjang dan gonta ganti penguasa sepanjang sejarahnya.
Di kota ini ada sebuah gedung
pameran bernama Mestrovic Pavilion yang berusia cukup tua. Sebuah gedung yang
lebih mirip sebuah komedi putar dalam ukuran besar, karena memang bentuknya
yang bundar. Tak terlalu menarik dipandang dari sisi arsitektur, tidak juga
menarik karena ke-antikan atau ke-unikannya. Tapi justru sejarah perjalanannya yang membuat
gedung ini menarik.
Pembangunan gedung ini
direncanakan sejak tahun 1933 lalu mulai dibangun pada bulan Agustus 1934, diresmikan
tahun 1938 sebagai ruang pameran benda seni dibawah pengelolaan Masyarakat Seni
Kroasia.
Di tahun 1941 Masyarakat Seni
Kroasia sepakat menyerahkan gedung tersebut untuk diubah menjadi masjid.
Penyesuaian pun dilakukan dengan menambahkan tiga menara, tempat wudhu, hingga
perubahan rancangan interior nya. Proses konversi bangunan ini menjadi masjid
bahkan melibatkan dua arsitek, dan keseluruhan proses konversi selesai
dilaksanakan tahun 1944 dan diresmikan pada tanggal 18 Juli di tahun yang sama.
Hanya saa masjid tersebut hanya berusia satu tahun saja, Paska perang dunia
kedua usai, Zagreb berada dibawah rezim Uni Soviet gedung tersebut di ubah
menjadi “Musium Revolusi” di tahun 1946.
Gedung Maestrovic Pavilion saat ini, gundul tanpa menara. |
Joseph Bros Titto naik ke
panggung politik dan membentuk Negara Yugoslavia yang sosialis namun Tito tak
akur lagi dengan Soviet, gedung yang sama berubah nama menjadi “Musium Rakyat
Republik”, nama yang tak bertahan seumur hidup karena kemudian Yugoslavia pun
runtuh, Kroasia memerdekakan diri dan mengganti nama gedung itu menjadi “Musium
Revolusi Rakyat Kroasia”, dan itupun tidak berlangsung lama Karena fugsi gedung
dikembalikan lagi kepada fungsi semula sebagai gedung pameran benda seni.
Cukup lama sejak penutupan Masjid
di Gedung Seni itu, masyarakat muslim Zagreb tak memiliki masjid. Pembangunan
masjid untuk muslim Zagreb baru dimulai tahun 1981 di lokasi yang berbeda dan
diresmikan tahun 1987. Proses pembangunannya sendiri turut di danai oleh Sultan
bin Mohamed Al-Qasimi dari ke-emiran Sharjah – Uni Emirar Arab yang
menyumbangkan dana $2,5 juta dolar untuk pembangunan masjid tersebut. Beberapa
bagian yang tersisa dari masjid lama seperti bagian mihrab dan mimbar kini
disimpan di Masjid Baru Zagreb.***
No comments:
Post a Comment