Showing posts with label masjid eropa. Show all posts
Showing posts with label masjid eropa. Show all posts

Wednesday, July 17, 2013

Masjid Hanley di Inggris Ahirnya Dibuka Setelah 13 Tahun


















Bulan Ramadhan tahun ini memberi berkah tersendiri bagi warga kota Hanley, Staffordshire, Inggris. Masjid yang mereka bangun ahirnya secara resmi dibuka setelah menunggu selama 13 tahun, bangunan masjid nya sendiri bahkan sempat akan menjadi sasaran pembakaran dan penghancuran sampai ahirnya mendapatkan restu dari otoritas setempat untuk beroperasi.

Masjid yang berdiri di rusa jalan Regent Road itu belum selesai 100% namun sudah di izinkan untuk digunakan selama bulan Ramadhan ini termasuk pelaksanaan sholat lima waktu sebagaimana disampaikan oleh direktur nya, Rana Tufail. Selama menunggu proses penyelesaian ahir dan rencananya akan diresmikan bulan depan setelah menghabiskan dana pebangunan sekitar £2 juta pound. Diperkirakan masih akan menghabiskan data sekitar £200 ribu pound lagi untuk sentuhan ahir-nya.

Rencana pembangunan masjid tersebut telah berlangsung sejak tahun 2000 yang lalu namun kemudian malah merebak menjadi sebuah kontroversi ketika kemudian dewan kota mengeluarkan persetujuan penyewaan yang sangat murah bagi lahan masjid tersebut hanya sebesar £1 pundsterling. Namun kemudian komunitas muslim setempat ahirnya membeli lahan tersebut dari dewan kota seharga £70,000.

Kontroversi tak hanya sampai disitu, masjid ini juga sempat mengalami upaya penghancuran pada bulan Desember 2010 lalu ketika seorang anggota militer muda berumur 23 tahun, Simon Beech, bersama Garreth Foster berupaya membakar masjid ini dengan cara menyemburkan gas menggunakan pipa yang dihubungkan ke pipa saluran gas rumah tangga, ke dalam ruang di lantai dasar masjid lalu menyalakan api dan menimbulkan kebakaran hebat dan mengakibatkan kerugian sekitar £53,000.

Kerugian yang cukup merepotkan muslim setempat karena bangunan yang belum selesai tersebut belum sempat di asuransikan dan upaya penggalangan dana pun harus dilakukan lagi. Ke dua pelaku tersebut ahirnya diciduk aparat kepolisian Inggris dan kedua pelaku dijatuhi hukuman penjara masing masing 10 tahun oleh pengadilan setempat karena terbukti bersalah telah melakukan pembakaran.

Tahun ini Ramadhan di Inggris sama seperti di Indonesia, dimulai pada tanggal 10 Juli lalu, dan muslim di Kota Hanley kini memiliki tempat yang nyaman untuk beribadah selama bulan suci Ramadhan ini termasuk penyelenggaraan Sholat Idul Fitri untuk pertama kalinya di ahir Ramadhan nanti.***


Tuesday, June 25, 2013

Kisah Masjid “Setahun” di Zagreb

Masjid Pertama di Kota Zagreb tahun 1944, Mengkonversi gedung Maestrovic Pavilion menjadi masjd dan ditambah dengan tiga bangunan menara.
Zagreb adalah nama kota di semenanjung Balkan, Ibukota Republik Kroasia. Kroasia adalah sebuah Republik Pecahan dari Yugoslavia yang bangkrut di penghujung tahun 1990-an. Kroasia memproklamirkan kemerdekaannya di tahun 1991. Kota Zagreb memiliki sejarah panjang dan gonta ganti penguasa sepanjang sejarahnya.

Di kota ini ada sebuah gedung pameran bernama Mestrovic Pavilion yang berusia cukup tua. Sebuah gedung yang lebih mirip sebuah komedi putar dalam ukuran besar, karena memang bentuknya yang bundar. Tak terlalu menarik dipandang dari sisi arsitektur, tidak juga menarik karena ke-antikan atau ke-unikannya. Tapi  justru sejarah perjalanannya yang membuat gedung ini menarik.

Pembangunan gedung ini direncanakan sejak tahun 1933 lalu mulai dibangun pada bulan Agustus 1934, diresmikan tahun 1938 sebagai ruang pameran benda seni dibawah pengelolaan Masyarakat Seni Kroasia.

Di tahun 1941 Masyarakat Seni Kroasia sepakat menyerahkan gedung tersebut untuk diubah menjadi masjid. Penyesuaian pun dilakukan dengan menambahkan tiga menara, tempat wudhu, hingga perubahan rancangan interior nya. Proses konversi bangunan ini menjadi masjid bahkan melibatkan dua arsitek, dan keseluruhan proses konversi selesai dilaksanakan tahun 1944 dan diresmikan pada tanggal 18 Juli di tahun yang sama. Hanya saa masjid tersebut hanya berusia satu tahun saja, Paska perang dunia kedua usai, Zagreb berada dibawah rezim Uni Soviet gedung tersebut di ubah menjadi “Musium Revolusi” di tahun 1946.

Gedung Maestrovic Pavilion saat ini, gundul tanpa menara. 
Joseph Bros Titto naik ke panggung politik dan membentuk Negara Yugoslavia yang sosialis namun Tito tak akur lagi dengan Soviet, gedung yang sama berubah nama menjadi “Musium Rakyat Republik”, nama yang tak bertahan seumur hidup karena kemudian Yugoslavia pun runtuh, Kroasia memerdekakan diri dan mengganti nama gedung itu menjadi “Musium Revolusi Rakyat Kroasia”, dan itupun tidak berlangsung lama Karena fugsi gedung dikembalikan lagi kepada fungsi semula sebagai gedung pameran benda seni.

Cukup lama sejak penutupan Masjid di Gedung Seni itu, masyarakat muslim Zagreb tak memiliki masjid. Pembangunan masjid untuk muslim Zagreb baru dimulai tahun 1981 di lokasi yang berbeda dan diresmikan tahun 1987. Proses pembangunannya sendiri turut di danai oleh Sultan bin Mohamed Al-Qasimi dari ke-emiran Sharjah – Uni Emirar Arab yang menyumbangkan dana $2,5 juta dolar untuk pembangunan masjid tersebut. Beberapa bagian yang tersisa dari masjid lama seperti bagian mihrab dan mimbar kini disimpan di Masjid Baru Zagreb.***


Sunday, June 2, 2013

Masjid Dari Es Pertama di Dunia dibangun di Swedia

Masjid yang akan dibangun terhubung dengan ruangan gereja ini
Sebuah masjid yang terbuat dari es segera akan hadir di ICE HOTEL, Jukkasjarvi, di bagian utara negara Swedia. Rencanya masjid tersebut akan terhubung dengan bangunan gereja yang sudah lebih dulu dibangun disana dan menjadi banguan masjid pertama di dunia yang terbuat dari Es.

CEO dari ICE HOTEL, Yngve Bergqvist, mengatakan bahwa rencana pembangunan masjid Es tersebut merupakan perwujudan dari kebebasan beragama di kota Jukkasjarvi.

Yngve Bergqvist  menambahkan “Tempat ibadah ini akan menjadi hal yang teramat menarik bagi para tamu untuk datang melihatnya, bahkan sudah ada 150 calon pasangan pengantin yang sudah berencana untuk melaksanakan pernikahan mereka di tempat tersebut”

Dia juga menegaskan bahwa pembangunan masjid Es tersebut tidak semata mata untuk tujuan komersial tapi merupakan bentuk upaya mereka untuk memberikan informasi tentang Islam.

“kami berfikir bahwa, tamu kami datang dari berbagai negara dan kami berpendapat sangat menarik untuk membangun sebuah masjid setelah sebelumnya kami telah membangun sebuah gereja” tambahnya lagi.

Imam Mahmoud dari Masjid Aldebe dan juga ketua dari Swedish Muslim Association, berharap bahwa pembangunan masjid tersebut akan memberikan dampak positif guna memberikan pemahaman yang benar tentan Islam, mengingat pengetahuan masyarakat disana sangat minim tentang Islam.

Beliau menambahkan bahwa ide tersebut sama sekali tidak controversial meskipun lokasinya berdempetan dengan Gereja. Hal tersebut justru memberikan peluang yang lebih baik bagi terjalinnya dialog antara komunitas muslim disana dengan masyarakat luas. Dan bisa jadi pendeta di gereja yang berbagi lahan dengan masjid ini juga dapat memberikan penjelasan tentang Masjid dan Islam kepada siapa saja yang datang kesana.



Friday, May 31, 2013

Masjid Agung Brussels Dan Tiga Raja

::: Masjid Agung Brussles di taman Cinquantenaire Park :::

Masjid Agung Brussel - Belgia yang terletak di kawasan elit dalam taman Cinquantenaire Park kota Brussel dan tak jauh dari markas  besar Uni Eropa itu pada awalnya tidak diperuntukkan sebagai masjid melainkan sebagai paviliun pameran kebudayaan negeri negeri timur, selesai dibangun tahun 1879 dan setahun kemudian di digunakan sebagai gedung eksebisi nasional Belgia. Di tahun tersebut komunitas muslim Belgia belum lagi dikenal.

Organisasi Islam pertama di Belgia, Islamic and Cultural Centre Belgium, baru berdiri di tahun 1963 atau 84 tahun setelah gedung pameran tersebut selesai dibangun.  Pada awal pendiriannya Islamic and Cultural Center Belgium berkantor di gedung sewaan di kawasan sederhana kota Brussels, berkat bantuan dari kedutaan negara negara Islam di Brussels waktu itu.

Hadiah King Baudouin 

::: Pertemuan Raja Bedoin dan Raja Faisal di tahun 1963 :::
Di tahun 1967 Raja Saudi Arabia, Raja Faisal bin Abdul Aziz melakukan lawatan resmi ke Belgia dan Raja Belgia, Raja Baudouin menghadiahkan gedung pameran taman Cinquantenaire Park kota Brussels yang sudah lama kurang perawatan dan tak terpakai itu kepada Raja Faisal bin Abdul Aziz. Dan momen itulah yang menjadi pembuka jalan bagi pendirian masjid pertama di Belgia untuk mengakomodir kebutuhan ummat Islam Belgia yang saat itu sudah mulai berkembang, sekaligus sebagai pusat kebudayaan Islam di Brussels.

Atas perintah Raja, pemerintah Saudi Arabia kemudian memutuskan untuk mendanai sendiri seluruh biaya rekonstruksi bangunan tersebut untuk mengubahnya menjadi masjid dan pusat kebudayaan Islam pertama di Belgia. Namun takdir menentukan lain, tanggal 25 Maret 1975 Raja Faisal bin Abdul Aziz tewas ditembak oleh keponakannya sendiri Faisal bin Musa'id, yang baru saja kembali dari Amerika Serikat. Saudara Raja Faisal, Khalid bin Abdul Aziz kemudian naik tahta menggantikan beliau.

::: Peresmian Masjid Agung Brussels oleh Raja Khalid bin Abdul Aziz dan Raja bedoin di tahun 1974 :::
Setelah melalui masa yang begitu panjang, proses rekonstruksi dan di arsiteki oleh arsitek Tunisia Boubaker. Masjid dan Pusat Kebudayaan Islam pertama di Belgia itu diresmikan  penggunaan nya di tahun 1978 oleh Raja Saudi Arabia penerus Raja Faisal, yaitu Raja Khalid bin Abdul Aziz dan Raja Belgia Raja Baudouin.

Kini, Masjid Agung Brussels dan Pusat Kebudayaan Islam Belgia setiap hari disesaki oleh para jemaah yang beribadah disana. Di bulan ramadhan dan dua hari besar Islam, masjid ini benar benar penuh sesak oleh jemaah hingga ke halaman masjid. Tenda tenda yang dipasang oleh pengurus masjid tak mampu untuk menampung jemaah yang ditaksir mencapai 7000 jemaah. Sangat kontradiktif dengan masa awal penggunaan masjid itu ditahun 1978 yang hanya di isi oleh tak lebih dari dua shaf jemaah setiap sholat fardhu.

::: Masjid Agung Brussels dari dekat :::
Perkembangan Islam di Belgia memang mengalami peningkatan tajam. Islam di Belgia sudah menjadi agama terbesar kedua di Belgia. Di tahun 2008 saja pemeluk agama Islam di Belgia diperkirakan mencapai 400 ribu jiwa. Muslim di kota Brussels sendiri sudah mencapai 17% dari total populasi ibukota Belgia itu. Menjadikannya salah satu kota dengan muslim terbanyak di Eropa. Sedangkan bangunan masjid tercatat sudah mencapai 350 masjid, 48 masjid diantaranya sudah di akui oleh Pemerintah, dan mendapatkan dana tahunan bagi aktivitas masjid termasuk gaji untuk para imam masjid yang ditanggung oleh Negara.

Raja Faisal bin Abdul Aziz memang sudah wafat di tahun 1975, Beliau bahkan tak sempat meresmikan masjid yang menjadi hadiah bagi dirinya dari sahabat beliau Raja Belgia Raja Baudouin. Namun jasa jasa beliau tak akan pernah dilupakan oleh muslim Belgia.



Sunday, January 6, 2013

Masjid Ummu Haram, Berawal dari Sahadah berahir Sebagai Sahidah

Hala Sultan Tekke ditepian danau Air Asin Larnaca, Cyprus bagian selatan

Masjid Ummu Haram adalah sebuah masjid tua di tepian danau air asin (Salt Lake) di kota Larnaca, Pulau Cyprus bagian selatan yang kini menjadi Republik Cyprus terpisah dari Cyprus Utara yang memproklamsirkan diri sebagai negara sendiri sejak tahun 1955. Hala Sultan Tekke adalah nama yang diberikan oleh orang Turki bagi komplek ini. Tekke dalam bahasa Turki berarti sebuah tempat berkumpulnya para pengikut aliran tariqat sufi, semacam Khanqah dalam bahasa Parsi. Dulunya masjid ini memang menjadi salah satu tempat berkumpulnya para pengikut aliran sufi di pulau Cyprus. Itu sebabnya di dalam komplek masjid ini dilengkapi dengan bangunan guest house sebagai tempat menginap bagi pengikut tariqat yang datang dari berbagai daerah.

Sedangkan Ummu Haram yang digunakan sebagai nama masjid ini dikarenakan masjid ini dibangun berdekatan dengan makam Ummu Haram binti Milhan dan untuk mengenang Almarhumah yang tak lain adalah salah satu Sohibah Nabi Muhammad S.A.W. Beliau wafat di Cyprus pada saat perang penaklukan Cyprus dari kekuasaan Romawi Timur (Bizantium) oleh pasukan Islam semasa Muawiyah Bin Abu Sufyan menjabat sebagai gubernur di Damaskus (ibukota Syria) dibawah Khalifah Usman Bin Affan.

Ummu Haram, Menyeberang Laut Menjemput Syahid

Nama lengkapnya adalah Ummu Haram Binti Milhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir, adalah saudari dari Ummu Sulaim binti Milhan, beliau juga merupakan istri dari ‘Ubaidah bin Syamit. Sedangkan Ummu Sulaim Binti Milhan adalah istri dari Abu Tholhah, ibunda dari Malik Bin Anas, pembantu setia Rosulullah. Maka Ummu Haram adalah bibi dari Anas Bin Malik. 

sekali setahun, danau Larnaca menjadi persinggahan burung burung Flaminggo yang sedang bermigrasi. Masjid Halla Sultan Tekke tampak di kejauhan.
Berkata An Nawawi di dalam Syarh Shohih Muslim: "Ulama sepakat bahwa Ummu Haram dan Ummu Sulaim termasuk mahram Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam. Dan Berkata Wahab: "Ummu Haram adalah salah seorang bibi Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam dari susuan".

Dalam salah satu kesempatan Rosulullah singgah ke kediaman keluarga Milhan, Ummu Haram menyambut beliau dengan gembira dan menyediakan aneka makanan kesukaan beliau. Sesaat kemudian Rosulullah menyempatkan tidur siang namun sesaat kemudian beliau terbangun dan dengan wajah senyum memandang ke arah Ummu Haram.

Dengan heran Ummu Haram bertanya, “Ya Rosulullah, kenapa baginda tersenyum kepadaku ?”. Lalu Rosulullah menjawab “Sesungguhnya aku melihat beberapa sahabatku sedang berkendara menyeberangi lautan laksana para raja diatas singgasananya”. Tanpa menyianyiakan kesempatan Ummu Haram langsung mengajukan permintaan, “Ya Rosulallah, mohonkan kepada Allah agar aku bersama mereka”, dan betapa gembiranya Ummu Haram ketika Rosulullah menjawab “Sesungguhnya kamu bersama kelompok yang pertama”. (sebagaimana dijelaskan dalam hadist riwayat Anas bin Malik).

Sepanjang hidupnya, Ummu Haram bersama suaminya Ubidah Bin Syamit tak pernah menyia nyiakan kesempatan untuk bergabung dalam jihad di medan perang demi menegakkah kalimah Allah. Beliau berjuang berihad dimedan perang bersama suaminya sejak masih tinggal di Quba, lalu ke Madinah, Syria, hingga ke Palestina mengikuti suaminya yang ditugaskan sebagai hakim disana semasa khalifah Umar bin Khattab.

Makam Ummu Haram berada di dalam bangunan berkubah di sisi kiblat (sisi selatan) atau pada bagian depan pada foto Masjid Hala Sultan Tekke di atas.
Beliau juga turut berperang bersama suaminya tatkala Amru Bin Ash membutuhkan tambahan pasukan dalam perang merebut wilayah Mesir dari kekuasaan Romawi, dan memenangkan perang disana, Mesir takluk, Amru Bin Ash diangkat sebagai Gubernur Mesir pertama mendirikan peradaban Islam baru disana termasuk mendirikan Masjid Amru Bin Ash sebagai Masjid pertama di tanah Mesir dan Afrika. Ummu Haram mengikuti suaminya pindah dan menetap di Damaskus, Syria.

Penaklukan Cyprus dan Permohonan Yang Terkabul

Gubernur Syria, Mu’aawiyah bin Abu Sufyan tahu persis bahwa pulau Cyprus merupakan pangkalan perbekalan angkatan laut Romawi dalam setiap penyerbuan mereka ke kota kota pelabuhan di Syria. Karenanya kemudian beliau memohon izin kepada khalifah Umar Bin Khattab untuk menyerbu ke Cyprus. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Khalifah Umar yang mengkhawatirkan keselamatan pasukan Islam dalam perang laut melawan Romawi, dan Muawiyah mengurungkan niatnya menyerbu Cyprus mematuhi titah Khalifah Umar.

Dimasa pemerintahan Khalifah Usman Bin Affan, Muawiyah kembali mengajukan permohonan untuk menyerbu Cyprus dan kali ini Khalifah mengabulkan permintaan tersebut dengan syarat agar tidak memaksa siapapun untuk turut serta dalam penyerbuan tak biasa tersebut. Mengingat pasukan Islam tidak terbiasa dalam perang laut. Nyatanya seruan Muawiyah disambut gegap gempita oleh muslim Damaskus yang siap berjihad, termasuk Ummu Haram dan Suaminya Ubaidah Bin Syamit dan para sahabat lainnya.

Bagi Ummu Haram penyerbuan ke Cyprus (tahun 647 atau 649M) ini benar benar menggembirakan. Sebuah permohonan yang terkabul. Sebagaimana pernah disampaikannya kepada Baginda Rosulullah untuk bergabung dalam pasukan Islam yang menyeberangi lautan laksana para raja diatas singgasananya, sebagaimana digambarkan dalam mimpi Beliau.

Makam Ummu Haram.
Disepajang pelayaran dari Syria menuju pulau Cyprus, Tak henti hentinya Ummu Haram mengucap syukur dan membayangkan wajah Rosulullah yang sedang tersenyum kepadanya, ketika menyampaikan bahwa Ummu Haram akan menjadi bagian pertama dari perang di laut dalam menegakkah kalimah Allah, dan berujar kepada dirinya sendiri “Yang kau ucapkan adalah benar, ya Rosulullah”.

Memulai Dengan Sahadah Berahir Sebagai Sahidah

Perang sudah dimulai sejak masih ditengah laut, kapal perang pasukan Islam berhasil mengalahkan hadangan perang pasukan laut Romawi dan mendarat dengan selamat di pulau Cyprus. Sesampainya disana pasukan Islam bersiap untuk melakukan perang darat dan bergerak ke jantung pulau Cyprus atau Qubrush dalam bahasa Arab.

Di suatu kesempatan ketika Ummu Haram naik ke atas tunggangannya, namun tak dinyana binatang itu mengamuk sejadi jadinya dan melemparkan tubuh beliau begitu keras, Ummu Haram wafat seketika itu juga dengan raut wajah yang tersenyum manis. Jasad beliau kemudian dimakamkan ditempat dimana beliau terjatuh, peristiwa tersebut terjadi di sekitar tahun ke 28 Hijrah.

Makam beliau kini masih dapat ditemui di komplek masjid Hala Sultan Teke, seakan bersaksi kepada dunia, tentang perjalanan hidup dan perjuangan seorang Muslimah tangguh, muslimah sejati, sahabat Rosulullah, istri dari salah seorang Sahabat Ansor yang pertama berbai’at kepada baginda Rosulullah. Menjadi saksi tercapainya cita cita beliau untuk mati sahid, dimulai dengan Sahadah dan berahir sebagai Sahidah.***

Diambil dari bujangmasjid

----------------------

::: Baca juga :::


Saturday, November 10, 2012

Masjid Mimar Sinan, Istanbul - Turki

Masjid bergaya arsitek legenda dinasti Usmaniah, Mimar Sinan, berdiri megah di wilayah Anatolia menyembul diantara gedung gedung pencakar langit kota Instanbul, Turki. Masjid berkapasitas 10 ribu jemaah ini diresmikan oleh Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, 20 Juli 2012 yang lalu. (foto: sabah.com.tr)

Masjid baru kota Instanbul, Turki ini diberi nama Masjid Mimar Sinan, nama yang memang dinisbatkan kepada Almarhum Mimar Sinan (1490-1588), sang arsitek legenda dari Kekhalifahan dinasti Usmaniah Turki Berdiri megah di Atasehir, sisi Asia kota Istanbul. Masjid Mimar Sinan Secara resmi dibuka pada hari Jum’at 20 Juli 2012 yang lalu oleh Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan ditemani oleh presiden Gabon, Ali Bongo Ondimba, Juru bicara Parlemen Nasional Iraq, Osama Nujaifi dan Direktur Deparetmen Urusan Agama Turki. Dr. Mehmet Görmez.

Upacara peresmian masjid tersebut ditandai dengan pidato sambutan dari Perdana Menteri Turki dilanjutkan dengan pemotongan pita bersama para tamu kehormatan sebagai tanda pembukaan masjid lalu dilanjutkan dengan sholat Jum’at berjamaah pertama di masjid yang baru diresmikan tersebut. Masjid Mimar Sinan ini dirancang oleh arsitek Hilmi Şenalp merujuk kepada rancangan Mimar Sinan, dengan ukuran begitu besar, mampu menampung hingga 10 ribu jemaah sekaligus.



Sebagaimana disampaikan oleh Erdogan dalam sambutanya, masjid ini sengaja dibangun di lokasinya sekarang ini yang merupakan kawasan Anatolia, mengingat selama ini belum adanya masjid jami’ atau dalam bahasa Turki disebut sebagai Masjid Selatin, di lokasi tersebut. (Anatolia adalah wilayah kota Instanbul yang masuk ke dalam benua Asia, karena memang Istanbul merupakan tempat bertemunya benua Asia dan Eropa).

Masjid Selatin merupakan masjid yang cukup unik, awalnya dulu dibangun atas perintah Sultan sebagai masjid untuk Sholat Jum’at. Selama ini kota Instanbul, terkenal dengan masjid masjid megahnya seperti Masjid Selimiye di sisi Eropa Kota Instanbul, juga Masjid Sehzade yang merupakan karya pertama Mimar Sinan. Masih adalagi masjid Sultanahmet dan masjid Fatih.


Masjid Mimar Sinan dibangun selama 20 bulan menghabiskan dana sekitar 40 juta Lira, arsitek Hilmi Şenalp meranjang masjid ini dengan merujuk kepada karya legenda Mimar Sinan berupa masjid dengan enam menara yang selama ini sudah menjadi ciri khas masjid masjid Turki. Namun baru kali di aplikasikan dalam ukuran yang lebih besar.

Bangunan masjidnya sendiri setinggi 42 meter, empat menaranya setinggi 72 meter terdiri dari tiga lantai. Kapasitas masjidnya mencapai 10 ribu jemaah plus lahan parkir untuk 300 kendaraan roda empat dilengkapi juga dengan ruang konfrensi dan ruang kelas.***

::: Baca juga :::