Masjid Asasi Nagari Gunung |
MASJID ASASI terletak di
Kelurahan Sigando Padang Panjang, merupakan Masjid tertua di Kota Padang
Panjang. Masjid ini diperkirakan berusia ± 400 tahun, dibangun pertama kali
oleh penyebar agama Islam pertama di Padang Panjang yang berasal dari Air
Bangis Pasaman. Ada juga yang menyebutnya didirikan oleh masyarakat dari 4 koto
yaitu dari daerah Gunuang, Paninjauan, Jaho dan Tambangan.
Lokasi Masjid Asasi
Sigando
Desa Sigando, Kecamatan Padang Panjang Timur
Kota Padang Panjang, Sumatera
Barat, Indonesia
Koordinat :
-0.473155,
100.422458
Pembangunan masjid ini memakan waktu Lebih
kurang sepuluh tahun. Tanah masjid ini adalah tanah wakaf Imam Basa dan Khatib
Kayo. Keduanya menurut adat yang berlaku diangkat menjadi imam masjid dan
khatib Masjid Nagari Gunung. pengurus masjid Asasi disebut
Tuanku Ampek Jurai Nagari Gunung.
Masjid Asasi dibangun di atas
tanah 25 x 22 m, berbentuk segi empat, melambangkan bahwa yang mencetuskan
pembangunan masjid adalah Nagari Ampek Jurai. Di tengah ruangan masjid
terpancang tiang resar, melambangkan bahwa Nagari Gunung mempunyai kesatuan pimpinan
(komando) yang tercermin dalam pepatah: ada orang yang didahulukan selangkah, ditinggikan
seranting.
Interior Masjid Asasi |
Masjid ini merupakan masjid tertua di Kodya Padang Panjang, dibangun secara gotong royong oleh
seluruh masyarakat Nagari Nan Ampek Jurai dan nagari sekitamya. Arsitektur
masjid ini menerapkan konsep arsitektur tradisional Minangkabau. Ini
terlihat bentuk atap dan ukir-ukiran dinding masjid. Sedangkan, kubahnya
sebagai ciri sebuah masjid, berbentuk atap limas bertingkat tiga, sebagai
perlambang bahwa Nagari Gunung dikuasai oleh 3 unsur, yakni agama, unsur adat,
dan unsur pemerintah.
Masjid ini memiliki ciri khas
arsitektur bangunan Minangkabau berupa bangunan berpanggung dengan
ukiran-ukiran khas Minangkabau. Saat ini Masjid Asasi berada dibawah lindungan
Kantor Wilayah Suaka Alam dan Peninggalan Sejarah Propinsi Sumatera Barat. Masjid Asasi pernah dijadikan sebagai
basis pengembangan Islam terutama mengembangkan Madrasah Thawalib Gunuang.
Tokoh-tokoh seperti Buya HAMKA pernah menggelar pengajian disini. Masjid Asasi
memiliki 3 motif ukiran dari aliran yang berbeda yaitu Hindu, China dan
Minangkabau.***
No comments:
Post a Comment