Masjid Layur Kampung Melayu Semarang |
Masjid Layur adalah salah satu masjid kuno di kota Semarang, Jawa tengah. Masjid tua ini kadang kala disebut pula Masjid Menara Kampung Melayu. Dinamakan Kampung Melayu karena sudah merupakan tempat hunian pada tahun 1743 yang sebagian besar orang yang mendiami kawasan tersebut adalah orang melayu. Masjid Layur ini disebut sebut sebagai Masjid tertua di Semarang.
Pada masa tersebut
di kampung ini terdapat tempat untuk mendarat kapal dan perahu yang membawa
barang dagangan. Lokasinya yang sangat strategis mengundang orang untuk berdiam
disitu pula. Dicatat bahwa orang-orang dari Arab kemudian menempati kampung
tersebut. Pada masa itulah kiranya masjid yang telah ada dikembangkan lagi dan
memperoleh pengaruh yang dapat dilihat sekarang.
Mesjid
Layur
Jl. Layur,
Dadapsari, Semarang
Kota Semarang, Jawa
Tengah 50173
Berpengaruhnya orang
Arab di situ diperkuat oleh catatan Liem (1930) yang menyebutkan bahwa usaha
pendirian klenteng oleh masyarakat Cina yang tidak begitu banyak jumlahnya di
kampung tersebut ditentang habis-habisan oleh penduduk keturunan Arab pada
tahun 1900. Penambahan menara pada bagian depan masjid menyebabkan masjid juga
terkenal dengan nama masjid menara.
Sampai sekarang
masjid ini masih terus dirawat oleh yayasan masjid setempat sebagai upaya
pelestarian sejarah dan sebagai masjid tua kebanggaan Kota Semarang. Secara
menyeluruh Masjid Layur masih asli seperti pertama kali dibuat, hanya ada
sedikit perbaikan seperti penggantian genteng dan penambahan ruang untuk
pengelola pada sisi kanan kompleks masjid.
Lokasinya cukup
mudah dijangkau, dari arah pasar Johar ikuti jalur putar yang menuju arah
kantor pos besar jalan pemuda atau arah stasiun Tawang, dari rel kereta api di depan Jalan Layur,
menara Masjid Layur sudah kelihatan kokoh menjulang tinggi.
Arsitektur Masjid Layur
Dari arah jalan raya yang tampak dari masjid ini hanya gapura berkubah
dan menaranya saja, sedangkan masjidnya berada di dalam pagar tembok nya yang
cukup tinggi seperti benteng. Dari gapuranya baru terlihat bangunan masjidnya
berdiri kokoh dengan gaya bangunan masjid tradisional Indonesia sekali.
Bangunan masjidnya beratap tumpang bersusun tiga ditambah lagi dengan
kanopi dibagian bawah atap terbawagnya. Lantai bangunan ditinggikan dari permukaan tanah disekitarnya dan hanya dapat dicapai dengan melewati tiga anak tangga tangga yang terdapat pada
sisi muka.
Pondasi bangunan dari batu yang
memikul struktur kerangka kayu. Masjid ini dilihat dari gaya arsitekturnya
merupakan percampuran dari tiga budaya yaitu Jawa, Melayu dan Arab dengan
sentuhan keindahan oleh para pembuatnya.
Walaupun sudah
dimakan usia namun masjid ini masih kokoh dan masih digunakan oleh masyarakat
sekitar untuk beribadah. Sampai sekarang masjid ini masih terus dirawat oleh
yayasan masjid setempat sebagai upaya pelestarian sejarah dan sebagai masjid
tua kebanggaan Kota Semarang. Secara menyeluruh masjid Layur masih asli seperti
pertama kali dibuat, hanya ada sedikit perbaikan seperti penggantian genteng
dan penambahan ruang untuk pengelola pada sisi kanan kompleks masjid.
Referensi
No comments:
Post a Comment