Masjid Agung Kota Tegal, Jawa Tengah |
Masjid Agung Kota Tegal merupakan salah satu masjid tua bersejarah di
Jawa Tengah, masjid ini pertama kali dibangun bersamaan dengan peristiwa perang
Diponegoro | Perang Jawa antara tahun 1825-1830, dan dengan sendirinya masjid
agung ini menjadi salah satu saksi bisu sejarah perang terbesar dalam sejarah
Jawa tersebut.
Pembangunnya adalah K.H. Abdul Aziz yang merupakan penghulu pertama di
kota Tegal. Beliau juga mempunyai hubungan kerabat dengan Raden Reksonegoro,
Bupati Tegal waktu itu, sehingga pembangunan Masjid Agung Tegal itu berjalan
mulus dan lancar tanpa hambatan. Lokasi masjid ini dibangun tidak di sisi barat
alun alun kota Tegal dan hanya berjarak sekitar 150 meter ke arah barat laut
dari pendopo kota Tegal.
Masjid Agung Kota Tegal
Jl. KH. W. Hasim No.1921, Mangkukusuman
Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah 52131
Hanya saja bangunan masjid agung megah yang kini berdiri bukanlah
bangunan asli peninggalan dari K.H. Abdul Aziz, namun bangunan masjid hasil
renovasi dan pembangunan kembali yang sudah dilaksanakan berkali kali sepanjang
perjalanan sejarahnya.
Sejak dibangun oleh K.H. Abdul Aziz di tahun 1825-1830 Masjid Agung Kota
Tegal ini telah mengalami berkali kali renovasi dan terahir kali di renovasi
total ke bentuknya saat ini di tahun 2015 yang lalu. Sebelumnya tercatat
beberapa kali dilakukan renovasi termasuk penambahan gedung KUA (Kantor Urusan
Agama) di tahun 1927 tempat dilangsungkannya pernikahan sebagai pengganti ruang
paseban yang sudah tidak refresentatif.
Renovasi berikutnya ditahun 1953-1954, renovasi dan perombakan kala itu
dilakukan secara besar-besaran. Serambi depan masjid diperluas ke arah depan
sehingga menyatu dengan KUA. Menyusul kemudian di tahun 1970 dilakukan
perbaikan tempat wudhu disebelah kanan masjid dan atap masjid diganti dengan
atap tumpang. Renovasi berikutnya dilakukan tahun 1985.
Masjid Agung Kota Tegal sebelum renovasi tahun 2015 |
Renovasi 2015
Renovasi terhir masjid Agung Kota Tegal dilaksanakan tahun 2015 yang
lalu dimasa pemerintahan walikota Hj. Siti Masitha Soeparno. Sebagian besar
bangunan masjid ini dibongkar dan diganti dengan bangunan baru, empat menara
kini berdiri kokoh menjulang mengapit bangunan masjid di empat sudut
bangunannya.
Bila menjejak bentuk lama masjid ini hanya bentuk atap masjid lama yang
masih dipertahankan di bangunan baru Masjid Agung Tegal ini. Bangunan baru dengan
sentuhan berbagai seni bina bangunan masjid dengan tetap mempertahankan gaya
atap bangunan masjid khas Indonesia. bagian lain yang dipertahankan pintu dan
jendelanya.
Renovasi yang bertajuk Rehabilitasi Masjid Agung Kota Tegal tersebut dikerjakan
PT Ritter Dinamika dari Jakarta Barat dengan nilai kontrak Rp 9,5 miliar. Biaya
itu sumbernya dari dana hibah Pemerintah Kota Tegal. Dana hibah Rp 10 miliar
dari APBD 2014 diserahkan kepada Yayasan Masjid Agung Kota Tegal pada 12
Desember 2014.
Renovasi total Masjid Agung Tegal di tahun 2015 tersebut tak pelak
mengungang kritik dari sejarawan Tegal Wijanarto yang mengatakan bahwa “Proses
konservasi Masjid Agung semakin kehilangan spirit historisnya” mengingat bahwa rehabilitasi
tersebut mengubah drastis penampilan luar salah satu ikon Kota Tegal itu.
Masjid yang semula hanya memiliki satu menara itu juga akan dirombak menjadi
bangunan baru lengkap dengan empat menara megah di tiap sudutnya.
Masjid Agung Tegal di Malam Hari |
Renovasi masjid agung kota Tegal ini juga sempat menuai keluhan dari anggota
wakil rakyat yang mengeluhkan bentuk hiasan di area pintu masuk masjid agung
ini yang menyerupai lambang swastika Nazi. Ditambah lagi dengan proses
penyelesaian renovasinya yang mundur dari jadwal yang semestinya sudah harus
rampung pada 5 Desember 2015.
Peresmian masjid Agung Kota Tegal ini dilaksanakan pada malam Jum’at 17
November 2016 dengan menggelar acara Tegal Bersholawat dipimpin oleh Al Habib
Syech Abdul Qodir Assegaf. acara tersebut dihadiri oleh ribuan muslim kota
Tegal dan sekitarnya. Tegal bersholawat merupakan kegiatan rutin yang digelar
Masjid Agung Kota Tegal sekaligus peresmian pembangunan Masjid Agung tersebut.
Aktivitas Masjid
Agung Kota Tegal
Lantai bawah masjid digunakan sebagai ruang utama masjid. Sedangkan,
lantai atasnya sebagai tempat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan
keislaman, seperti pengajian kaum bapak dan kaum ibu setiap hari Selasa, Kamis,
dan Sabtu ba’da subuh. Pengajian Al-Qur’an bagi para remaja, biasanya
diselenggarakan setiap hari Rabu, Kamis, dan Sabtu malam. Khusus pengajian buat
masyarakat umum diselenggarakan setiap hari Senin ba’da subuh.
Tradisi Masa
Lalu
Masjid Agung Tegal ini, di masa lalu memiliki satu keunikan tersendiri,
sampai sekitar tahun 1980-an, setiap datang waktu berbuka puasa (Ramadhan)
pasti dilakukan pembakaran petasan berukuran besar di halaman masjid ini
sebagai tanda sudah masuk waktu magrib atau berbuka. Namun kini tradisi
pembakaran petasan raksasa yang terkesan mubazir itu sekarang sudah ditiadakan.
***
------------------------------------------------------------------
Follow &
Like akun Instagram kami di @masjidinfo
🌎 gudang
informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
🌎 informasi
dunia Islam.
------------------------------------------------------------------
Referensi
Baca Juga
No comments:
Post a Comment