Tuesday, January 8, 2013

Islam di Islandia

Pulau Islandia terletak di Samudera Atlantik Utara, tetangga terdekatnya hanyalah pulau salju Green Land milik Denmark. Islandia terpisah cukup jauh dari daratan benua Eropa.

Islandia Mengakui Negara Palestina


Islandia, sebuah Negara pulau vulkanik di wilayah Nordic dalam lingkar kutub utara, merupakan salah satu Negara Eropa yang turut mendukung dan telah mengakui Negara Palestina yang baru disahkan oleh PBB sebagai Negara peninjau non anggota pada sidang umum PBB Kamis 29 November 2012 yang lalu, menjadi menarik karena Islandia sendiri tercatat sebagai salah satu Negara dengan penduduk Islam paling sedikit di dunia.


Pengakuan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Islandia Aissour Scarvidenson pada hari Kamis 15 Desember 2011sebagai sebagai komitmen dari parlemen Islandia. Pengumuman tersebut menyusul hasil pemilihan suara di parlemen Islandia yang diselenggarakan pada tanggal 28 November 2012 dengan keputusan mengakui Negara Palestina dengan perbatasan sebelum perang tahun 1967. Pengakuan Islandia ini diumumkan setelah beberapa hari sebelumnya bendera Negara Palestina dikibarkan untuk pertama kalinya di markas besar UNESCO di Paris.



Islam di Islandia

Berdasarkan data dari World fact book, mayoritas penduduk Islandia beragama Kristen (Gereja Lutheran Islandia 80.7%, Katholik Roma 2.5%, Reykjavik Free Church 2.4%, dan Hafnarfjorour Free Church 1.6%) Agama agama lain hanya 3.6%, serta tak menyebutkan agama yang di anut 3% hingga 6.2% (data perkiraan tahun 2006)

Merujuk kepada Wikipedia, komunitas muslim di Islandia hanya terdiri dari sekitar 694 orang saja atau setara dengan 0.2% saja dari total penduduk Islandia, yang tergabung dalam dua organisasi Islam yang sudah berdiri disana. Meskipun ditengarai jumlah muslim disana lebih banyak dari angka tersebut.

Masuknya Islam ke Islandia diperkirakan terjadi sejak tahun 1627, ketika para bajak laut dari Afrika Utara mencaplok sebagian pulau tersebut hingga ke pantai barat daya, Vestmannaeyjar, dan bagian selatan fjords. Peristiwa tersebut dikenal dalam sejarah Islandia sebagai Tyrkjaránið atau "Turkish Abductions"


April 2009 yang lalu, merupakan hari bahagia bagi pasangan Hjalti Bjorn Valthorsson dan Gunnhildur Aevarsdottir, yang menjadi pasangan pengantin muslim Islandia pertama yang melaksanakan pernikahan di negara tersebut. Salmann Tamimi, Presiden Asosiasi Muslim bertindak sebagai penghulu dalam upacara pernikahan yang dilakukan di ruang sholat milik Asosiasi Muslim Islandia yang mereka sebut sebagai Masjid An-Nur Reykjavík.

Organsasi Muslim Islandia

Muslim Islandia sudah memiliki dua organisasi resmi yang diakui oleh pemerintah setempat yakni Asosiasi Muslim Islandia, didirikan pada tahun 1997 oleh Salmann Tamimi, seorang warga imigran dari Palestina dengan anggota berjumlah sekitar 419 orang. Dan Islamic Center Islandia, didirikan antara tahun 2009 dan 2010 beranggotakan 275 orang.

Karena belum ada satupun bangunan masjid di Negara kutub utara ini setidaknya hingga tahun 2012 lalu. Untuk memfasilitasi kebutuhan akan tempat ibadah, Asosiasi Muslim Islandia menggunakan ruangan di lantai tiga gedung Ármúli 38 di kota Reykjavík sebagai ruang sholat sejak tahun 2002 lalu dan biasa disebut sebagai Masjid An-Nur Reykjavík. Berikut alamat lengkap organisasi tersebut.

The Muslim Association of Iceland
Ármúli 38, 3rd floor (entrance from Selmúli), 108 Reykjavik
President: Salmann Tamimi
telephone: +354 895-1967

Sedangkan Islamic Center Islandia menempati lantai dua gedung Ýmishúsið di Grensásvegur 8 – 108 kota Reykjavík. Alamat lengkapnya adalah sebagai berikut.

            The Islamic Cultural Centre of Iceland
Grensásvegur 8 - 108 Reykjavik, Iceland
GSM: +354 776 16 10
Imam : Ahmad Seddeeq
            Website : http://www.islamiccci.com/

Dua ruang sholat tersebut selain difungsikan sebagai tempat melaksanakan sholat lima waktu berjamaah, juga digunakan untuk menyelenggarakan sholat fardu Jum’at yang diikuti oleh muslim asli Islandia dan muslim dari berbagai Negara lainnya. Seluruh aktivitas keIslaman bagi muslim disana dipusatkan di dua institusi tersebut.

Masjid di Islandia

Meski belum memiliki satupun bangunan masjid di negaranya, muslim Islandia bersikukuh menolak bantuan asing untuk membangun masjid bagi mereka. Pada tahun 2000 yang lalu, The Muslim Association of Iceland mengajukan permohonan pembangunan masjid di Reykjavík. Namun tidak sepenuhnya disetujui oleh dewan kota, meskipun begitu otoritas setempat tetap menawarkan lahan berukuran 1,500 meter persegi di tahun berikutnya, lahan yang jauh lebih kecil dari yang diminta oleh asosiasi muslim disana.

Persetujuan untuk penambahan lahan yang diinginkan oleh muslim setempat dikaitkan dengan persetujuan terhadap Gereja Ortodok Rusia yang rencananya akan dibangun berdekatan. Belum lagi keinginan dari dewan kota yang menginginkan agar muslim disana agar bergabung dalam satu wadah masjid saja tidak dapat diterima oleh Asosiasi Muslim yang telah lebih dulu mengajukan permohonan.

Perkembangan Islam di Islandia

Kehidupan muslim di Islandia ini sempat menarik perhatian stasiun tivi Al-Jazeera. Dokumentasi Aljazeera di Islandia ini berupaya mendokumentasikan kehidupan sehari hari muslim disana. Terutama tentang bagaimana muslim Islandia menjalankan Ibadah puasa Ramadhan di negeri pulau yang mataharinya enggan untuk terbit itu, sehingga waktu puasa bagi muslim disana menjadi jauh lebih panjang dibandingkan dengan muslim dibagian bumi yang lain.


Hal lain yang menarik dari Negara kutub ini adalah sudah diterapkannya Sistem pemotongan hewan Islami di Islandia. Sejak musim gugur tahun 2010 lalu rumah rumah jagal ternak disana menghadirkan muslim untuk membacakan doa sesuai dengan proses penyembelihan yang diatur dalam hukum Islam. Hal positif bagi Islandia adalah diterimanya produk daging sapi dan domba mereka di pasar dunia islam. Sedangkan bagi muslim Islandia hal tersebut tentunya merupakan bentuk pengakuan yang luar biasa.


Hubungan dengan Indonesia

Indonesia sudah memiliki hubungan diplomatik dengan Islandia, meskipun pemerintah Indonesia belum menempatkan kantor perwakilan di Islandia. Perwakilan Indonesia untuk Islandia dirangkap oleh Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia yang berkedudukan di kota Oslo, Ibukota Norwegia, yang beralamat di

Fritzners Gate 12, 0244, Oslo, Norway.
Telepon: (47) 2212-5130. Fax: (47) 2212-5131.

---------------------

Baca Juga


No comments:

Post a Comment