Masjid Wuring diatara
rumah rumah penduduk (panoramio)
|
Wuring adalah
nama sebuah desa kecil di Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka di pulau Flores/ Merupakan desa nelayah yang berjarak sekitar 5
kilometer dari kota Maumere. Desa Wuring sangat
terkenal dengan rumah-rumah panggungnya. Di desa wuring berdiri sebuah masjid tua benama Masjid Ar-Rahmat Hanya beberapa meter dari pelabuhan, Masjid ini satu satunya masjid yang ada di desa
Wuring dan menjadi tumpuan bagi sekitar 4 ribu warga
muslim di desa
tersebut.
Masjid Ar-Rahmat Wuring
Desa Wuring, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka
Nusa Tenggara Timur,
Indonesia
Koordinat 8° 36' 3.68" S 122° 12' 8.38" E
Masjid Wuring pertama kali dibangun oleh Haji
Pijung sekitar tahun 1800, Haji Pijung merupakan perantau dari Sulawesi Selatan sudah lama tinggal di Wuring
bersama dengan para perantau dari suku Bajo, Bugis, dan
Buton yang selain menjadi nelayan dan pedagang juga menyebarkan agama Islam di
Kabupaten Sikka. Bangunan awal yang
dibangun Haji Pijung merupakan sebuah Langgar (Mushola) yang menjadi cikal
bakal Masjid Ar-Rahmat Wuring. Bangunan berukuran 10x10 meter dengan atap dari
daun kelapa dan tiang penyangganya menggunakan kayu glondongan.
Masjid ini telah beberapa kali mengalami pemugaran. Pemugaran pertama
dilakukan tahun 1940 dengan mengganti dindingnya dengan dinding tembok permanen
dan atap daunnya diganti dengan atap seng. Ukuran masjid diperluas tahun 1987
dengan menambahkan bangunan aula dibelakang masjid, mengubah ukuran masjid
menjadi 17 meter baik panjang maupun lebarnya.
Masjid Ar-Rahmat, Nama Masjid ini, namun karena berada di Kampung Wuring maka lebih dikenal dengan nama Masjid Wuring. |
Perbaikan terhadap masjid ini dilakukan paska gemba yang melanda daerah
tersebut di tahun 1992. Meski tak merusak struktur bangunan, gempa tersebut
telah merusak kubah masjid. Paska gempa kubah bulat tersebut diganti dengan
atap limas seperti yang terlihat saat ini. Dan lantai masjid kemudian
ditinggikan sekitar 30 cm karea air laut yang sering naik. Saat bencana gempa
tersebut, masjid ini menjadi tempat pengungsian warga setempat karena Masjid
ini satu-satunya tempat yang masih lancar pasokan air bersihnya dan listriknya tidak padam akibat gempa.
Renovasi kembali
dilakukan di tahun 2007 dengan menambahkan empat buah tiang cor pada tiang
penyangga masjid. Meski telah beberapa kali mengalami renovasi, desain bangunan masjid ini tetap sama seperti
dulu. Sisa bangunan lama masih
terlihat pada bagian jendela yang bercorak art deco era
tahun 40-an hanya kacanya yang sudah diganti. Sumur di dalam areal shalat di
shaf perempuan yang dulu dipakai mengambil air wudhu juga ditutup.
Selalu
Dikunjungi
Kini Masjid
Wuring melayani sekitar 4 ribu penduduk muslim desa Wuring dan mampu menampung lebih kurang 1.000
jamaah setiap shalat Jumat. Masjid ini menjadi satu-satunya tempat beribadah
saat Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Bulan Ramadhan, ibadah sholat
Jumat, dan kegiatan ibadah lainnya. Setiap sebulan sekali diadakan kegiatan
rutin di Masjid AR Rahmat ini. Misalnya kegiatan pembinaan kerohanian untuk
pemuda-pemudi Desa Wuring. Masjid ini juga sering dikunjungi oleh umat muslim
dari kabupaten lain di NTT. Kini Masjid Ar-Rahmat mempunyai 1
imam dan 3 wakil imam serta 2 muadzin.
---------------------
Baca Juga
No comments:
Post a Comment