Berbentuk masjid masjid tradisional di pulau Jawa, masjid Al-Ishlah Arso IX ini merupakan salah satu dari masjid masjid serupa di kabupaten Keerom, provinsi Papua. |
Keerom adalah salah satu kabupaten di provinsi
Papua yang berbatasan langsung dengan Republik Papua Nugini, bersama sama
dengan kota Jayapura, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Boven Digoel dan
kabupaten Merauke. Keerom juga merupakan wilayah kabupaten di provinsi Papua
yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Pekembangan wilayah kabupaten ini
salah satunya adalah keberhasilan program transmigrasi sejak masa pemerintahan
mendiang Presiden Soeharto.
Terdapat tiga distrik di
Kabupaten Keerom yang merupakan daerah penempatan trasnmigran antara tahun 1964
hingga tahun 2000 yaitu Distrik Arso 4.820 KK atau 20.033 jiwa, Skanto 3.309 KK
atau 13.729 jiwa dan Distrik Senggi 330 KK atau 1.218 jiwa. Daerah asal para
transmigran antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT (Flobamora).
Di tahun 2008 Bupati Kabupaten Keerom,
Provinsi Papua, Drs Celsius Watae mendapat pengharagan dari Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) karena keberhasilannya dalam melakukan
pendampingan kepada para eks transmigran di kabupaten tersebut.
Kabupaten Keerom merupakan
wilayah pemekaran dari Jayapura. Berdasarkan undang-undang Nomor 26 Tahun 2002,
Luas wilayahnya mencapai 9.365 kilometer persegi dengan 7 distrik yang masuk wilayah
Kabupaten Keerom, yaitu Arso, Waris, Senggi, Skanto, Web, Arso Timur dan Towe. Sesuai dengan UU 26/2002, kabupaten
Keerom beribukota di Waris, namun karena belum tersedianya infrastruktur yang
memadai, roda pemerintahan kabupaten, dijalankan di Arso.
Zikir dan Sholawat di masjid Al-Ishlah Arso IX |
Keerom memiliki banyak potensi,
seperti pertanian yang menghasilkan padi, perkebunan dari kelapa sawit,
peternakan di antaranya ayam, dan perikanan yang menghasilkan pendapatan ikan
air tawar. Belum lagi buah
merah, buah populer dari Papua dan hanya di Papua. Begitu pula dengan sarang
tawon.
Sebagai daerah dengan mayoritas penduduknya
beragama Islam, Masjid dan mushola dengan mudah dapat ditemukan di kabupaten
Keerom. Salah satunya adalah Masjid Al-Ishlah Arso IX yang berada di kampong
Intaimilyan Skanto. Salah satu kawasan yang berkembang melalui program
transmigrasi.
Masjid Al-Ishlah Arso IX dibangun pertama kali
tahun 1990 diatas tanah seluas 1000 meter persegi dan luas bangunan 600 meter
persegi. Tanah tempat masjid ini berdiri berstatus Sertifikat Hak Milik (SHM).
Masjid Al-Ishlah juga sudah terdaftar di kementrian agama dengan nomor I.D.
masjid 01.4.32.11.05.000008.
Masjid
Al-ishlah Arso IX
Jl. Nusantara,
UPT IX Kampung Intalmilyan
Disttrik Skanto, Kabupaten Keerom,
Kabupaten Keerom, Papua 99468, Indonesia
Para pengurus masjid dan
mayoritas jamaahnya adalah para transmigran muslim dari luar Papua. Di malam Jum’at, praktis
aktifitas masyarakat muslim di sini seperti terhenti. Aktivitas masjid ini
cukup makmur termasuk penyelenggaraan pengajian dengan mengundang Ustadz dari
Pulau Jawa seperti yang dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Agustus 2016.
Sekitar 500 jemaah begitu antusias dan
berbondong-bondong mendatangi Masjid Al-Islah guna menghadiri pengajian, dzikir
dan sholawat yang terselenggara atas kerjasama ta’mir Masjid Al-Islah dengan
Majelis Ta’lim Al-Munawwarah Kabupaten Keerom dengan menghadirkan Gus Anom bin
Syech Arifin bin Ali bin Hasan dari Sidoarjo Jawa Timur. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Kabupaten Keerom
M. Markum, Dansatgas Yonmek 516/CY Letkol Inf. Lukman Hakim dan Ketua MUI
Kabuapten Keerom H. Nursalim.***
No comments:
Post a Comment