Tuesday, October 11, 2022

Masjid Agung Sukabumi tahun 1947

Masjid Agung Sukabumi pada tahun 1947. diwarnai oleh IG @rajakelir 

Begini bentuk masjid agung sukabumi ditahun 1947, dipotret oleh tentara Belanda semasa agresi militer pertama Belanda ke Indonesia (The first police action), sekitar tanggal 28 atau 29 Juli 1947.
.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa masjid ini dimasa revolusi kemerdekaan, menjadi tempat berkumpulnya para pejuang kemerdekaan untuk merumuskan strategi perang. diperkirakan masjid ini sudah berdiri sejak abad ke-19 dan menjadi satu-satunya masjid yang berdiri di tengah kota Sukabumi hingga akhir abad ke-19.
 
Awalnya, Masjid Agung Sukabumi didirikan di atas tanah wakaf milik warga bernama Ahmad Juwaeni. Pada masa awal, bangunan Masjid Agung Sukabumi masih sederhana dengan atap tumpang dan memiliki satu menara. Di bagian depan masjid terdapat alun-alun dengan hamparan padang rumput yang menjadi tempat penggembalaan sapi.
 
Selama berdirinya, Masjid Agung Sukabumi telah mengalami 6 kali renovasi yaitu pada 1900, 1936, 1945, 1975, 2004, dan renovasi besar-besaran pada 2012 yang rampung setahun kemudian. Perubahan arsitektur yang sangat dominan menjadikan masjid Agung Sukabumi terlihat megah dan modern. Namun bangunan telah kehilangan bentuk aslinya.
 
Baca Juga
 
Masjid Jakarta Islamic Center (JIC)
Masjid Jami’ Fatahillah Blok B Pasar Tanah Abang
Masjid Al Arqom, Blok A Pasar Tanah Abang
Masjid Raya Al 'Arief Jagal Senen Jakarta Pusat
Masjid Jami’ Kampung Baru Pekojan Jakarta
Masjid Al Mukarromah Kampung Bandan, Jakarta Utara


Sunday, October 9, 2022

Masjid Al-Anshor Pekojan, salah satu masjid tertua di Jakarta

 

Masjid Al Anshor Pekojan antara tahun 1910-1921 pada saat lingkungan disekitarnya belum sepadat saat ini (foto dari tropenmuseum diwarnai oleh IG @rajakelir)

Masjid Al-Anshor dibangun pada tahun 1684M, kurang dari 30 tahun setelah Belanda Membungihanguskan Jayakarta dan mendirikan Batavia, menjadikannya sebagai masjid tertua di kawasan Pekojan, lebih tua dari Masjid Jami’ Annawier (1760), Masjid Langgar Tinggi (1829), Masjid Azzawiyah (1812) dan Masjid Raudah (1905) yang semuanya merupakan masjid masjid tua Jakarta di Kawasan Pekojan.
 
Setelah melewati rentang waktu lebih dari 3 abad, masjid Al-Anshor kini sulit untuk dapat dikenali fisik bangunannya karena sudah terhimpit diantara bangunan bangunan hunian yang semakin rapat disekitarnya. Jalan akses menuju ke masjid ini hanya berupa gang kecil untuk pejalan kaki. (artikel lengkapnya baca disini)
.
Baca Juga
 
Masjid Jakarta Islamic Center (JIC)
Masjid Jami’ Fatahillah Blok B Pasar Tanah Abang
Masjid Al Arqom, Blok A Pasar Tanah Abang
Masjid Raya Al 'Arief Jagal Senen Jakarta Pusat
Masjid Jami’ Kampung Baru Pekojan Jakarta
Masjid Al Mukarromah Kampung Bandan, Jakarta Utara
 


Friday, February 11, 2022

Sejarah Sigi Lamo, Masjid Sultan Ternate

Masjid Sultan Ternate sekitar tahun 1880 dan Masa Kini (dari IG @Rajakelir)

 
Kesultanan Ternate mulai menganut Islam sejak raja ke-18, yaitu Kolano Marhum yang bertahta sekitar 1465-1486M. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500), yang makin memantapkan Ternate sebagai Kesultanan Islam dengan mengganti gelar Kolano menjadi Sultan, menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan, memberlakukan syariat Islam, serta membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama.
 
Lokasi Masjid Sultan Ternate
 
Masjid Sultan Ternate atau Sigi Lamo berada di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Di bagian belakang masjid, terdapat benteng Oranye yang dibangun Belanda antara 1606-1607M.
 
Sejarah Masjid Sultan Ternate
 
Belum ada angka valid tentang kapan Masjid Sultan Ternate ini pertama kali dibangun. Sejauh ini ada dua pendapat tentang tarikh pendirian masjid ini. Diperkirakan pendirian masjid ini telah dirintis sejak masa Sultan Zainal Abidin, raja Ternate kedua yang sudah beragama Islam dan mengukuhkan Islam sebagai agama resmi kerajaan serta mengganti gelar kolano (raja) menjadi Sultan.
 
Namun direktori masjid bersejarah Departemen Agama RI menyatakan bahwa pendirian Masjid Sultan Ternate baru dilakukan awal abad ke-17, yaitu sekitar tahun 1606 saat berkuasanya Sultan Saidi Barakati. Pembangunan masjid dilanjutkan oleh Sultan Mudafar dan diselesaikan oleh Sultan Hamzah pada tahun 1648 Masehi
 
Pada tahun 1679 Masehi, dilakukan renovasi oleh Sultan Sibori Amsterdam, Putra Sultan Mandarsyah, dengan bentuk atap tumpang tiga dan berbahan kayu. Tahun 1705 masehi masjid ini mengalami kebakaran, dan dibangun kembali oleh Sultan Said Fathullah atau Kaicil Toluki atau Pangeran Rotterdam.
 
Renovasi kembali dilakukan pada tahun 1818 Masehi oleh Sultan Muhammad Zain. Pemugaran terahir dilakukan pada tahun 1983 dengan melakukan perombakan total tanpa merubah bentuk asli-nya.

Masjid Sultan Ternate tahun 1910 & Masa Kini (dari akun IG @Rajakelir)


Masjid Sultan Ternate, atau oleh masyarakat setempat biasa disebut sebagai Sigi Lamo, dalam bahasa Ternate, Sigi berarti masjid dan Lamo bermakna besar, Masjid Sultan Ternate memang masjid pertama di Ternate dan terbesar di jaman nya. Masjid ini menjadi bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan timur Nusantara.

Akan tetapi, melihat kenyataan sejarah, sekitar setengah abad sebelum Sultan Saidi Barakati naik tahta, Kesultanan Ternate telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik di bidang keagamaan, ekonomi, maupun angkatan perang. 
 
Bila kita berpegang kepada pendapat kedua bahwa Sigi Lamo baru didirikan di masa pemerintahan Sultan Saidi Barakati, maka akan timbul pertanyaan besar, mengapa begitu lama kesultanan Ternate belum mendirikan masjid sejak Islam masuk ke Ternate?.
 
Bila di hitung dari Kolano Marhum (1465-1486 M) yang merupakan raja Ternate pertama yang memeluk Islam hingga ke era kekuasaan Sultan Saidi Barakati (1606) terpaut waktu hampir satu setengah abad lamanya kesultanan Ternate belum memiliki Masjid, lalu dalam kurun waktu itu dimanakah para Sultan dan keluarga serta kaum muslimin Ternate melaksanakan sholat berjamaah ?. sebuah pertanyaan yang tentunya tak mudah untuk dijawab.
 
Arsitektur Masjid Sultan Ternate
 
Sebagaimana Kesultanan Islam lainnya di Nusantara, Masjid Sultan Ternate dibangun tak jauh dari istana Sultan Ternate, tetapi bukan menjadi bagian kompleks istana. Jarak antara keduanya sekitar 100 meter sebelah tenggara istana sultan yang dibangun tahun 1234M. Posisi masjid ini tentu saja berkaitan dengan peran penting masjid dalam kehidupan beragama di Kesultanan Ternate.
 
Tradisi atau ritual-ritual keagamaan yang diselenggarakan kesultanan selalu berpusat di masjid ini. Masjid Sultan Ternate dibangun dengan komposisi bahan yang terbuat dari susunan batu dengan bahan perekat dari campuran kulit kayu pohon kalumpang. (diringkas dari bujangmasjid.blogspot.com)

Perjuangan Sultan Khairun (1534-1570) dilanjutkan oleh penerusnya, Sultan Baabullah (1570-1583) untuk mengusir pasukan Portugis, menjadi salah satu fase kegemilangan Kesultanan Ternate.

-----------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 
Menilik Keindahan Sepuluh Masjid Terapung di Indonesia (Bagian 1)
Masjid Raya Sigi Lamo Jailolo
Masjid Raya Al-Munawaroh, Kota Ternate – Maluku Utara
Masjid Gammalamo Jailolo
Masjid Agung Nurul Haq Kepulauan Aru
Masjid Agung Al-Buruj Pulau Buru, Maluku
Masjid Agung Iqro Halmahera Timur

 

Saturday, July 10, 2021

Masjid Jami' Al Umari Kelayu, Lombok Timur

Masjid Jami' Al Umari, Kelayu, Selong, Lombok Timur.

Masjid Jami’ Al Umari adalah masjid Jami’ yang berada di Desa Kelayu, keamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dibangun dengan dana swadaya masyarakat setempat dibawah bimbingan dari TGH Umar, yang namanya kini juga di abadikan menjadi nama jalan yang melintas di depan masjid ini.

Bangunan masjid ini cukup megah, dibangun empat lantai, lantai dasar nya digunakan sebagai area penunjang kegiatan masjid termasuk area tempat wudhu, tolet dan kamar mandi serta Perpustakaan dan kantor pengurus masjid. Masjid ini juga dilengkapi dengan bangunan menara tunggal yang tinggi menjulang hingga 50 meter.

Masjid Jami’ Al Umari
Jalan TGH Umar Kelayu, kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, NTB

   

Ruang sholat utama berada di lantai dua tempat mimbar dan mihrab berada, lantai tiga dan empat juga digunakan sebagai ruang sholat dengan area void (terbuka) di sisi depan ruanganan sehingga jemaah dilantai atas dapat melihat langsung ke area mihrab dan mimbar di lantai dua. 

Sejarah Pembangunan Masjid Jami’ Al Umari 

Masjid Jami’ Al Umari disebut sebut telah ada sejak masa ahir kerajaan Islam Selaparang, dibangun pertama kali oleh masyarakat dibawah bimbingan TGH Umar, pembangunan masjid ini pun dilokasi tanah milik TGH Umar yang diwakafkan untuk pembangunan masjid. 

Pada awalnya pembangunan masjid ini dibangun sederhana diatas lahan yang lebih tinggi dari permukaan jalan. Bangunan awalnya dari kayu dengan dinding dari anyaman bambu, beratap daun dengan lantai tanah yang dipadatkan. 

Masjid Jami' Al Umari, Kelayu, Selong, Lombok Timur.

Untuk keperluan berwudhu dibuatkan kolam persegi panjang yang letaknya lebih rendah dari lantai masjid. . Perbaikan kemudian dilakukan sekitar dua puluh tahun sejak pertama kali dibangun, dengan mengganti dinding bangunan dengan tembok dan lantai masjid mulai dilapis dengan keramik lantai. 

Pembangunan selanjutnya di tahun 1970-an dengan memperluas bangunan masjid dengan menambahkan ruang depan masjid dan lantai masjid saat itu masih lebih tinggi dari jalan raya sehingga dibuatkan tangga akses ke masjid dari jalan raya. 

Pembangunan kembali masjid ini dilakukan di antara tahun 2000 hingga 2015 hingga ke bentuknya saat ini. Penambahan ukuran dilakukan dengan menambahkan lantai masjid  bertingkat empat untuk mengakomodir kebutuhan ruang yang lebih besar, dan sebuah menara dibangun untuk mengumandangkan azan hingga menggaung ke seantero kawasan sekitarnya.*** 

-----------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Rujukan


Baca Juga

Sunday, June 20, 2021

Masjid Al Jabbar, Terbesar di Kabupaten Garut

Masjid Al Jabbar Kabupaten Garut.

Masjid Al Jabbar berada di pantai Cibalok, desa di Desa Karangwangi, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Masjid megah ini dibangun oleh pemerintah provinsi Jawa barat dan menghabiskan dana sekitar Rp. 35 milyar lebih. Dari sisi ukurannya masjid ini merupakan masjid terbesar di wilayah Kabupaten Garut.

Masjid Al Jabbar diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, pada tanggal 12 Juni 2018 bersamaan dengan empat masjid lainnya yang dibangun oleh pemprov Jawa Barat, empat masjid lainnya yakni Masjid Al Jabbar Cikembar Kabupaten Sukabumi, Masjid Al Jabbar Plumbon Kabupaten Cirebon, Masjid Al Jabbar Kalipucang Kabupaten Pangandaran dan Masjid Al Muttaqien Gedung Sate Bandung.

Masjid Al Jabbar Kabupaten Garut.


Pembangunan masjid ini disebut sebut sebagai salah satu persiapan pemekaran wilayah Garut Selatan untuk menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) kabupaten Garut Selatan dikemudian hari, dan kecamatan Mekarmukti tempat masjid ini berada digadang gadang sebagai calon ibukota kabupaten. Hadirnya masjid ini dikawasan pantai Cibalok sekaligus berada di ruas jalan nasional pantai selatan Jabar menjadikan masjid ini sebagai ikon wisata baru di kawasan tersebut.

Mesjid Al JABBAR Rancabuaya
Karangwangi, Mekarmukti, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44165
  Kamu bisa temukan lokasi masjid ini dengan mudah di google map walaupun pada saat tulisan ini dimuat google street view belum di update, sehingga bila kamu membuka fitur google street view yang tampak masih hamparan rumput hijau di dataran tinggi disana.

Mesjid Agung Al-jabbar ini dibangun cukup megah lengkap dengan lahan parkirnya yang lumayan luas. Maklumlah karena lahan masjid ini pun mencapai 2,4 hektar, di bagian depannya dibangun tempat parkir sedangkan dibagian belakangnya terdapat warung-warung untuk pengunjung yang datang untuk beristirahat. Dibangun tiga lantai, dua lantai digunakan sebagai ruang ibadah sedangkan lantai dasarnya difungsikan sebagai aula serbaguna.

Interior Masjid Al Jabbar Kabupaten Garut.

Kehadiran masjid ini di kawasan pantai Cibalok memberikan kemudahan tersendiri bagi para pengunjung kawasan wisata dan pengguna jalan nasional jalur selatan untuk menunaikan ibadah sholat sekaligus melepas lelah di tempat yang cukup nyaman serta berpemandangan sekitarnya yang menawan termasuk pemandangan laut selatan Jawa.

Masjid Al Jabbar dibangun dalam gaya arsitektur modern, dengan satu keunikan pada bangunan menaranya yang dibangun berbentuk segitiga bewarna hitam kontras dengan warna bangunannya yang mengunakan warna dasar putih dan ornamen warna biru. Bagi para penggemar fotografi, masjid ini menjadi salah satu objek foto cukup menarik loh.

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Saturday, December 5, 2020

Masjid Namira Lamongan

Masjid Namira foto dari IG @raflinurazmi


Masjid Namira terletak di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan. Masjid yang baru dibangun tahun 2013 yang lalu dengan gaya minimalis bersentuhan Timur Tengah ini memiliki keistimewaan tersendiri karena di dalam masjid ini terdapat sebuah kiswah ka’bah yang memang didatangkan langsung dari Masjidil Haram. 

Kiswan berukuran besar ini ditempatkan di sisi mihrab masjid dan di lindungi dengan dinding kaca, sementara kiswah kiswan berukuran kecil di pajang di pajang di sekeliling area dalam masjid. Tak hanya kiswah, masyarakat dan jamaah bisa mencium wewangian khas Tanah Suci Mekkah seakan menambah kerinduan akan Baitulloh. 

Namira Mosque
Jl. Raya Lamongan- Mantup, Sanur, Jotosanur
Kec. Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62281
Akun instagram @masjidnamira


 

 

Keberadaan kiswah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para Jemaah yang datang ke masjid ini. Fasilitas-fasilitas masjid milik warga Lamongan ini juga menyediakan kursi roda dan tempat duduk bagi jamaah yang tidak bisa melakukan salat dengan berdiri.
.
Uniknya Masjid Namira menyelenggarakan program Aku Cinta Masjid, yang bertujuan Untuk merangsang gairah anak muda agar rajin sholat berjamaah di Masjid. Untuk setiap anak muda yang melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Namira akan mendapatkan 1 poin, namun khusus Untuk sholat shubuh nilainya berlipat menjadi 2 poin
 

Masjid Namira foto dari IG @yusvan_photography


Nantinya, bagi anak muda yang rajin melakukan sholat berjamaah di Masjid Namira dan mengumpulkan 90 poin Dalam satu Bulan, bakal mendapatkan Beasiswa sebesar Rp 100.000
 
Masjid Namira juga memiliki program Warung Shubuh Gratis berupa sarapan bersama setiap Hari Minggu di teras Masjid Dan juga menyediakan minuman gratis Untuk para pengunjung.
 

Masjid Namira foto dari IG @misbahafef27


Masjid Namira didirikan oleh sepasang pengusaha emas asal Lamongan yang bernama Helmy Riza dan istrinya, Eny Yuli Arifah. Pertama kali dibuka untuk umum pada tanggal 1 Juni 2013. Pada awalnya, masjid ini tidak terlalu besar. Hanya menempati lahan sekitar 0,9 hektar dengan luas bangunan yang mencapai 1.100 meter dan hanya dapat menampung 500 jamaah saja.
 
Akan tetapi, lama kelamaan pengunjung masjid ini semakin banyak dan akhirnya banyak jamaah masjid yang tidak mendapat tampungan tempat parkir. Oleh sebab itu, masjid ini lantas di renovasi dan selesai pada tanggal 2 Oktober 2016. Luas masjid setelah renovasi mencapai 2.750 meter dengan menempati lahan sekitar 2,7 hektar dan dapat menampung 2500 jamaah.
 
------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
 
Baca Juga
 
Musholla Diatas Laut Nurul Bahar, Probolinggo
Masjid Al Birru Pertiwi Bojonegoro,
Masjid Tiban Pangkah Gresik
Masjid Tiban Beji Pasuruan
Masjid Jamik Tiban Babussalam Probolinggo
Masjid Agung An-Nur Kota Batu

Sunday, August 25, 2019

Mesjid Agung Trans Studio Bandung

Megah dan mewah menjadi ciri utama Masjid Agung Trans Studio Bandung ini.

Melihat dan merasa bahwa umat muslim saat ini sudah mumpuni dalam masalah perekonomian, apalagi dengan tolak ukur bahwa banyak pengunjung mall terutama dari kalangan ibu-ibu/muslim ahyang datang dengan berpakaian yang sudah syar’i namun tetap fashionable.

Maka, bapak Chairul Tanjung beinisiatif untuk membangun sarana peribadatan yang sesuai dengan masyarakat muslim menengah keatas di kawasan perbelanjaan dengan tujuan untuk memperhatikan pula dalam masalah ibadanya. Itulah mengapa masjid ini dibangun di kawasan bisnis.

Masjid Agung Transtudio
Pusat Terpadu Trans Studio, Jl.  Gatot Subroto No. 289
Bandung 40273, Jawa Barat, Indonesia
Telepon (022) 8734 2502
IG: @masjidtrans
Tweeter: @masjidtrans
FB: Masjid Agung Trans Studio Bandung



Masjid ini juga didedikasikan untuk ibunda Bapak Chairul Tanjung. Melihat anaknya yang sukses dengan berbagai lahan bisnis seperti perhotelan, pusat pembelanjaan, televisi swasta dan lain-lain tidak membuatnya merasa bahwa anak tercintanya telah memiliki kesuksesan selagi tidak ada masjid yang anaknya bangun.

Pembangunan memakan waktu sekitar 2 tahun lamanya dan mulai digunakan sebagai sarana ibadah pada bulan November 2014. Pada awalnya, masjid hanya digunakan pada 4 waktu shalat saja yaitu Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Namun, pada bulan April 2015 barulah masjid ini membuka pelayanan jasa untuk shalat Shubuh.

Fasad depan Masjid Agung Trans Studio Bandung.

Arsitektur Bangunan Masjid

Pembangunan masjid menghabiskan kurang lebih 60 M, dan itu belum termasuk tanah. Mengusung tema arsitektur Masjid Nabawi, masjid yang diresmikan dengan nama “Mesjid Agung Trans Studio Bandung” telah menyita banyak perhatian. Karena, semua pilar yang berada di masjid tersebut dibuat mirip dengan pilar yang berada di Mesjid Nabawi, Madinah, dengan ornamen tambahan berupa kaligrafi bertuliskan asma Allah dan penggalan dari ayat suci Al-Quran.

Terdapat lima kubah dengan satu kubah utama yang dilapisi dengan lembaran emas juga ditimpa kembali dengan bahan tertentu untuk menjaga keaslian dari emas tersebut. Jendelanya pun membawa suasana Masjid Nabawi dengan corak belang hitam-putih dan ornamen di sana didominasi oleh warna emas. Pintu utamanya terinspirasi dari pintu utama masjid Nabawi pula yang berada di Madinah.

Interior Masjid Agung Trans Studio Bandung

Masjid ini bisa menampung sekitar 2.500 jemaah, terhiung dari lantai utama sampai mezanin di lantai 2. Terdapat juga ruang ballroom di bawah yang bisa dipergunakan untuk acara seperti acara walimah urusy, rapat, dan perayaan lainnya.

Tamu Spesial yang Mengisi Kajian

Banyak tamu agung yang pernah berkunjung ke mesjid ini. Salah satunya adalah Imam besar Masjidil Harom yaitu Syekh Adil Alkalbani dan juga muadzin dari Masjidil Haram juga tamu dari Palestina yang saat mengisi salah satu kajian. Tamu penting lainnya seperti Syekh Ali Jaber, Aa Gym, Mamah Dedeh, dan Ustadz Wijayanto. Selain itu, ada juga Indadari, Peggy Melati Sukma, Ummi Pipik Dian Irawati, dan juga tokoh masyarakat sepeti Gubernur Jawa Barat periode 2019-2024 Ridwan Kamil beserta istri, juga Gubernur Jawa Barat periode 2009-2019 Ahmad Heryawan beserta istri. (seluruh materi dari situs resmi Masjid Agung Trans Studio Bandung)***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga